"Len pokoknya pertandingan kali ini tim kita harus menang." Heboh reza.
"Kita pasti menang." Allen begitu semangat,seolah lupa dengan kondisinya yang sedang tidak baik-baik saja."
"Len,lo oke?." Tanya Arkan tiba-tiba.
"Gue oke,kenapa?."
"Wajah lo pucat banget,gue takut lo pingsan saat tanding."
"I'm fine." Allen menepuk bahu arkan pelan.
"Kalau sakit bilang,jangan dipaksa,gue gak mau kejadian itu terulang." Ucap vano.Mereka segera berjalan kelapangan,allen menatap tajam kearah Devan yang sudah menungguinya.
"Lo lagi! Dasar lemah masih sok kuat!!." Cibir Devan.
"Mulut lo dijaga atau gue robek?!!." Bentak Vano.
"Faktakan kalau Saudara lo itu lemah dan Penyakitan,iya kan len?." Devan menepuk pundak allen.
"Kakak udah." Allen menahan Vano yang hendak memukul Devan.
"Lo lihat sekeliling lo,banyak yang kagum sama lo. Mereka bodoh karena kagum sama kapten basket penyakitan dan hampir mati kek lo!.""Gue yakin kalau mereka tau yang sebenarnya kalau,lo itu penyakitan,tidak sempurna,dan hanya beban mereka akan pergi! Dasar Penyqkitan!!."
Bugh!
"Tarik kata-kata lo atau lo mati?!."
"I-itu f-faktanya.." desis devan sembari menahan sakit diperutnya.
"S-setahu gue orang yang hancurin kebahagiaan keluarga orang lain.dia sendiri yang menderita."
"Devan!!!."
"Allenzo tenang dek!!." Vano menahan allen yang hampir menantang duel Devan.
"Allen tenang..gue yakit ucapan devan nggak benar." Arkan menahan allen agar tak berkelahi."Lepasin gue!!." Teriaknya.
"Adek tenang,z-zia natap kamu terus.kamu mau bikin dia khawatir?. Kamu nggak kasihan sama zia,dia semangatin kamu." Allen menghela nafas pelan,menatap kearah cewek yang ada ditribune.
"Maafin allen,kak." Devan tersenyum culas.
"Gue tantang lo! Kalau lo menang lo bisa jagain dia kalau lo kalah lo harus rela kalau tuh cewek jadi budak gituan gue?!." Allen tersenyum culas.
"Gue terima!."
"Syarat dan set permainan gue yang ngatur!." Kedua tim membelalakan mata.
"Deal!." Tegas allen."Dek,lo bisa-."
"Gue gpp." Mereka setelahnya bermain dengan seru.kedua tim seolah haus dengan kemenangan.Bruk!
"Kak allen!!"
"Allenzo!!."
"Sayang!!."
Lutut allen menghantam lapangan dengan keras, ia menarik surainya dengan kuat kala rasa pusing dikepalanya seolah ingin membunuhnya.
'Tidak ada yang bisa diharapkan dari kamu!.'
'Saya menyesal melahirkan putra seperti kamu!.'
'Kamu hanya Aib! Saya benci sama kamu!!.'
'Karena kamu penyakitan dan tidak sempurna!!.'
"Arghhhh..!!!!."
Bruk!
"Allenzo!!."
"Kakak!!."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love ✔
Teen Fiction⚠️Plagiat? Gue hapus ⚠️17+ Kekerasan fisik ⚠️Dengan Follow, Vote, Komen, Share kalian sebagai Readers ngehargain gue sebagai penulis ⚠️Up setiap +50 readers ⚠️ Yang sudah di Revisi cuman part Prolog-18 ~Allenzo Alexandra Nathaniel William~ Cowok be...