41| Dua Bidadari

175 16 71
                                    

Rete membuka matanya,ia menatap samping kananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rete membuka matanya,ia menatap samping kananya.dimana kakaknya masih tertidur pulas.ia tersenyum melihat itu.
"Kakak masih tidur,kasihan kalau dibangunin." Reta bangkit,dan berjalan keluar kamar allen.dengan wajah yang mengantuk reta mendudukan diri ditangga.
"Bi sinta,reta laper.", bi sinta tertawa kecil sembari berjalan menghampiri anak itu.
"Non reta masih ngantuk gitu."
"Bibi,reta laper."
"Masih ngantuk tuan putri?." Allen tiba-tiba datang dan menggendong reta.

"Selamat pagi kakak."
"Pagi sayang,kenapa kakak ditinggal..hemm?."
"Kakak masih tidur,reta kasian." Allen tertawa pelan,sembari menurunkan reta.
"Pengertian sekali,sayang.oh iya kakak dengat tadi katanya adek laper?." Reta mengangguk kecil.
"Perut reta mengecil." Allen tertawa pelan.
"Sebentar ya sayang,kakak ambilkan makan."

"Tuan putri,silahkan dimakan." Reta tersenyum senang.
"Dek,bagaimana kalau hari ini kita main kemana gitu?."
"Reta ingin sama kak zia juga,boleh kak?." Allen tersenyum melihat ekspresi polos reta.
"Boleh dong sayang."
"Yey..asik!!!. Makasih kakak." Allen tersenyum tipis,ia tak peduli dengan ucapan dokter reyan.ia ingin menikmati saat yang ia punya untuk sekedar bahagia.

"Habis makan.siap-siap,nanti kita jemput kak zia."
"Iya,reta sayang sama kakak." Allen tertawa pelan,sungguh adiknya sangatlah menggemaskan.
"Yang terpemting kamu bahagia.itu sudah cukup buat kakak."

"Kakak,rumah kak zia masih jauh ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak,rumah kak zia masih jauh ya?."
"Masih,sayang."
"Kenapa rumak kita jauh dari rumah kak zia.kalau dekat kan reta bisa main sama kak zia." Allen hanya mendengarkan saja.
"Kakak,kata mama kalau reta masuk SD sekolahnya di Amerika." Allen menatap reta intens.
"Kakak sendirian?." Reta memeluk tangan kiri allen erat.
"Enggak,reta nggak mau ke Amerika.gak ada kakak nggak asik."

Allen menghentikan mobilnya didepan mension mewah.
"Adek tunggu sebentar ya." Allen lalu turun dan menghampiri zia.
"Kakak sudah sembuh?." Allen tersenyum tipis.
"Masuk yuk." Allen membukakan pintu depan untuk zia.
"Zia bisa buka sendiri,kak." Allen tak menggubris.
"Kakak,adek mau didepan juga."
"Sini sayang." Reta dengan senang hati duduk dipangkuan zia.setelahnya allen melajukan mobilnya,sepanjang perjalanan reta dan zia banyak bercanda,hati allen menghangat mendengarkan mereka.

Silent Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang