26|Belajar Bersama

175 16 4
                                    

Reta berjalan memasuki kamar kakaknya,dapat ia lihat kakaknya masih tidur pulas dengan terbalut selimut tebal.
"Kakak..bangun..".reta mencoba membangunkan,tapi alleb sama sekali tak merasa teruski.reta menarik selimut kakaknya tapi tak juga bangun,cowok itu mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.reta semakin gemas,baru kali ini kakaknya susah dibangunkan.biasanya cowok itu selalu bangun duluan dibanding dengan reta.

"Kakak bangun!! Bangun!!".reta melempari allendengan bantal yang ada disofa kamar cowok itu.bahkan ia harus naik keatas tempat tidur kakaknya.
"Kakak bangun!!".reta memukuli tubuh allendengan bantal.
"Kakak nyebelin!!".reta lalu pergi.
Tanpa reta sadari allen sedari tadi mencoba menahan tawanya,ia memilih tengkurap agat reta tak curiga kalau ia sudah bangun.
"Kakak!!".reta melemparkan selimut serta boneka,tapi allen memulai sandiwaranya lagi.reta menaiki tempat tidur kakaknya,kakaknya saat ini tengah menutup mata dengan lengan.ketika reta hendak mencium kakaknya,tiba-tiba allen membuka matanya.

"Baa"
"Aaa!!!".reta terkejut dan berlari menjauh dari kakaknya.
"Hahahaha..".
"Kakak!!".reta menghampiri allen,meloncat kearah kakaknya.allen dengan sigap menahan reta agar tidak jatuh menghantam lantai.
"Kakak nakal!!".reta memukul pelan perut kakaknya karena sebal.
"Hemm..maaf.kamu nggemesin banget".allen mengusap pipi reta yang cubby
"Selamat pagi kakak"reta memelukerat kakaknya.
"Selamat pagi princess cantik..".

"Perasaan kakak nggak mimpi nabrak karang,tapi sepertu kapal pecah?".reta menyengir.
"Nanti adek bantuim beresinya".
"Kakak?".
"Hemm,kenapa puricess?".tanya allen sembari mengusap pipi adiknya,yang saat ini tengah berbaring dikakinya yang dilipat bersila.
"Kenapa kamar kakak ada barang yang gak ada dikamar reta?".
"Maksudnya?".
"Kenapa ada tempat mendali,tempat sepatu,dan mainan reta,ada tv juga?".
"Karena kakak sudah besar"
"Kenapa nggak dikasih kompor sama panci juga kak?".allen menahan tawanya.adiknya sangat polos sekali.

"Enggak sayang".
"Kenapa didinding kamar kakak warnanya putih?.kenap kamar reta warnanya pink sama putih?".allen mencium pipi reta.
"Karena kakak cowok dan adek cewek seperti tuan putri".
"Kakak,katanya temen adek, adek itu mirip sama kakak".reta mengusap pelan tangan kakaknya.
"Masa iya?".reta tersenyum manis.

"Karena mama dulu ingin reta mirip sama kakak". Jelasnya.
Allen dan reta memang mirip yang membedakan hanya bentuk mata dan manik coklat reta seperti mamanya.sedangkan sorot tajam dan manik hitamnya seperti papanya.
"Tapi katanya reta cantik seperti mama".allen tersenyum tipis.
"Kamu canti banget sayang".
"Kakak juga ganteng,reta senang punya kakak seperti kak zo".
"Kakak bahagia sekali punya adik pengertian seperti kamu".
"Arvelyn keayanganya kakak".

"Kakak ayo diberesin,reta tolongin".reta bangkit lalu merapikan kamar allen dengan dibantu cowok itu.
"Udah selesai,sekarang adek mandi ya".
"Oke kakak". Setelah reta pergi allen meraih ponselnya dan mengetikan pesan singkat pada seseorang.
"Nggak. mungkin dia sibuk di hari minggu".allen lalu pergi meninggalkan ponselnya dikamarnya.tanpa ia ketahui orang itu membalas chatnya.

☆☆☆

Allen berkutat dengan beberapa buku didepanya,tanganya sibuk memberika coretan pada kertas yang kini tak lagi putih.
"Kakak?".
"Hello sayang".allen tak mengalihkan fokusnya sama sekali.
"Kakak lagi ngapain?".reta berjalan mendekati allen,ia melihat buku tebal itu.
"Kakak lagi belajar buat ulangan besok".jelasnya.
"Adek mau apa?".reta menggeleng.
"Cuman tanta.berarti nggak bisa main dong?".allen menutup bukunya,lalu tersenyum pada reta.
"Kata siapa?".senyum manis mengembang di wajah anak itu

"Beneran?". Allen mengangguk pelan.
"Asik!!.sentar ya kak".allen menggeleng pelan saat reta pergi.
"Sesibuk apapun,kakak tidak bisa mengabaikan kamu". Reta kembali sembari membawa tas sekolahnya.
"Katanya mau main,kok bawa tas?".
"Adek mau belajar sama kakak". Allen mengusap surai adiknya.
"Pintar,kita belajar dibawah saja ya".reta mengangguk setuju. Allen turun dengan membawa setumpuk buku serta tas milik adiknya,berjalan menuju ruang tamu.

Silent Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang