16|Sandiwara Penawar Luka

234 18 0
                                    

Allen menatap pantulan dirinya di cermin, wajahnya yang pucat dan tubuhnya semakin hari semakin kurus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allen menatap pantulan dirinya di cermin, wajahnya yang pucat dan tubuhnya semakin hari semakin kurus. Senyum getir terukir di bibirnya, "Untung gue ganteng, kalau gak udah mirip mayat."

Cowok itu terkekeh pelan sembari menyisir rambutnya lantas mengikatkan headband di kepalanya yang terasa ingin pecah. Cowok itu merasa pusing karena semalaman harus terjaga saat kilas tentang kecelakaan itu terus berputar di kepalanya.

"Udah ganteng semoga di pertandingan kali ini gue menang." Allen lalu berjalan keluar kamar dan segera menghampiri Reta yang tengah menikmati roti selai nanas.

Tanganya yang jahil langsung mencomot roti itu tanpa permisi, sembari mendudukan diri didekat adik kesayanganya. "Kakak."

"Minta ya princess." Bi Sinta terkekeh pelan menyaksikan hal itu. "Kalau Aden mau biar Bibi buatkan. Aden mau kemana udah rapi gitu?"

"Allen ada pertandingan hari ini Bi. Hemm... doain Allen menang ya." Bi Sinta mengangguk pelan, "Jangan lupa obatnya diminum, biar gak kenapa-kenapa saat tanding."

"Emang Kakak sakit? Kenapa harus minum obat?" tangan Allen tergerak mengusap surai Reta lembut lalu menangkup pipi anak itu gemas. "Maksud Bibi itu vitamin sayang."

"Adek mau juga yang seperti punya Kakak." Allen tersenyum sembari bangkit dan menghampiri Bi Sinta. "Bi tolong ambilin obat di laci dan juga permen strawbarry."

Bi Sinta segera bergegas mengambilkan, sembari menunggu Reta menghampiri Allen lalu memeluknya dengan sangat erat. "Reta sayang sama Kakak."

Setelah Bi Sinta kembali Allen segera memberikan permen itu sementara ia meminum obat. Ia sengaja berbohong, tak ingin Reta tau tentang kondisinya.

"Bi, Allen berangkat dulu ya," saat ia hendak menalangkah Reta menahan bajunya sembari tersenyum. "Oh iya lupa," dengan segera Allen mengecup pucuk kepala adiknya, lalu segera berangkat.

 "Oh iya lupa," dengan segera Allen mengecup pucuk kepala adiknya, lalu segera berangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Allenzo ganteng banget!!"

"Dia pacar gue!!"

Silent Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang