🥀5 Malam Bahagia

77 10 1
                                    

"Malam ini, hadir lagi ya dalam mimpiku? Karena hanya dalam mimpi, aku dan kamu bisa bersatu."

—Arishya Elena Valerie

🍂🍂🍂

Malam harinya, Rishya masih memikirkan tentang adik kelas yang tiba-tiba mendekati Zain itu. Ya, walau dari kelas 8 SMP ia sudah jatuh hati pada Zain, namun dirinya masih belum terbiasa jika mengetahui ada seseorang yang menyukai Zain, rasanya masih sama, sakit. Rishya mencoba mengambil hp nya, ia membuka aplikasi kamera yang menampakkan wajah cantiknya disana.

“Okelah, gue cantik kok.” Pujinya pada diri sendiri.

“Argh, tapi percuma kalo Zain sukanya sama yang lain.”

“Tapi kan, belum tentu Zain naksir si Bunga itu, bisa aja nggak.”

Rishya ingin tidur saja rasanya, hari sudah malam tetapi ia tak kunjung tertidur, masih banyak hal-hal yang memenuhi pikirannya, Rishya overthinking. Kemudian, untuk membuatnya tertidur, Rishya mencoba untuk mendengarkan lagu galau saja, ia putar playlist lagu galau miliknya. Sebagai pembuka, lagu Lantas terdengar dari earphone yang menyumbat kedua telinganya.

Lantas mengapa ku masih menaruh hati
Padahal ku tahu kau t’lah terikat janji
Keliru ataukah bukan? Tak tahu
Lupakanmu tapi aku tak mau

Bukannya tambah mengantuk, lagu Lantas malah membuat Rishya semakin galau.

“Kenapa lagu ini malah kayak kisah gue sih?”

Rishya mengacak-acak rambutnya, ia lepas kedua earphone yang menyumbat telinganya lalu ia mengambil kardigan pink yang menggantung di gantungan baju belakang pintu kamarnya. Setelah itu, ia menuruni tangga, berpamitan kepada kedua orang tuanya, ia berniat untuk pergi ke mini market yang tak jauh dari rumahnya. Kebiasaan Rishya kalau sedang overthinking, ia akan pergi ke mini market dan membeli beberapa camilan untuk membuatnya melupakan hal-hal yang ada di kepalanya.

“Mamih, Papih, Rishya izin mau ke mini market depan boleh gak?” pamit Rishya saat melewati ruang keluarga.

Kedua orang tuanya yang sedang menonton TV menoleh ke arah Rishya. Selanjutnya, mereka saling berpandangan.

“Boleh gak Mih?” tanya Papih Rishya.

“Boleh aja, tapi jangan lama-lama ya sayang.” Ujar Mamih Citra mengizinkan.

Rishya mengangguk pelan, “Siap, Rishya gak akan lama kok.”

“Assalamualaikum Pih, Mih.”

Rishya menyalami kedua orang tuanya, setelah itu Rishya berjalan keluar rumah. Tak menggunakan kendaraan apapun, ia berjalan kaki dari rumah menuju ke mini market, sebenarnya Papih Rishya menawarinya untuk diantar menggunakan motor tetapi Rishya menolak dengan alasan hemat bensin.

Saat di tengah perjalanan, Rishya menatap langit malam yang bertabur bintang-bintang, sangat indah saat dipandang oleh kedua netra Rishya. 

“Cakep banget langit malam ini.”

Rishya pun tak ingin membiarkan momen indah ini terlewat begitu saja, ia mengambil handphone yang berada di saku kardigannya untuk memotret langit. Setelah mengunggahnya di akun sosial medianya, Rishya kembali melanjutkan perjalanannya menuju mini market sembari sesekali bersenandung menyanyikan lirik lagu yang ia hafal. Karena terlalu fokus bernyanyi, sampai-sampai ia tidak sadar bahwa ia telah sampai di depan mini market.

“Selamat datang di Indojuli.” Sapa seorang pelayan ketika Rishya baru saja memasuki mini market.

Rishya membalas pelayan itu dengan sebuah senyum ramah. Kemudian Rishya melangkahkan kaki menuju deretan rak berisi makanan-makanan ringan. Rishya merasa dirinya saat ini butuh camilan agar tidak larut dalam kegalauan. Akhirnya Rishya mengambil 2 bungkus snack rasa balado dengan merek yang berbeda.

ZainrishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang