"Jika kamu tahu, memiliki dirimu adalah kebahagiaan terbesarku."
—Arishya Ellena Valerie
🍂🍂🍂
Happy Reading!
"EH! Gue di WA sama anak panitia, katanya suruh cepet ke lapangan. Udah mau apel." Hasya tiba-tiba berteriak.
Iqbal dan Alora berdecak kesal, tidak jadi menginterogasi Rishya yang keceplosan. Sedangkan Rishya merasa beruntung karena tidak perlu memberikan penjelasan, karena tadi ia hanya keceplosan, sumpah deh!
Beruntung Zain dengan wajah datarnya berkata. "Ya udah, ayo balik ke sekolah. Nanti malah dihukum kalo telat."
Rishya menghela nafas lega, meskipun Zain terlihat bingung dan ingin bertanya apa maksud dari perkataannya.
Sudahlah, mungkin Rishya hanya salah bicara, begitu pikir Zain. Lebih baik ia memikirkan hal lain agar perkataan Rishya tidak terus terngiang di benaknya.
Zain rasa ia harus terbiasa dengan perkataan-perkataan mengejutkan semacam itu. Ia tahu betul kalau bukan hanya satu dua cewek yang suka berkhayal disukai balik olehnya. Zain bukannya sedang membangga-banggakan dirinya, tapi ia pernah mengalami yang seperti itu saat ia masih dengan Sia dulu. Bahkan Sia sering cemburu karena hal ini.
Sudahlah, tidak perlu dibahas lagi, mereka berlima telah sampai di halaman sekolah, lantas berjalan lagi untuk ke lapangan SMA Elang Sakti dimana sudah banyak murid yang berkumpul dan menunggu apel pembukaan dimulai.
Iqbal dan Zain bergabung dengan para murid laki-laki dari kelas mereka. Hasya berpisah dengan mereka, karena Hasya murid kelas lain. Rishya menggandeng tangan Alora untuk baris di barisan belakang kelas mereka dan menyimak panitia yang mulai membuka apel.
"HALO SEMUANYA! PERKENALKAN SAYA LINO, KETUA PRAMUKA SMA ELANG SAKTI. SAYA MENGINFORMASIKAN BAHWA DENGAN INI PERKEMAHAN SABTU MINGGU SMAESA DIMULAI!" Seru sang Ketua Pramuka yang disambut dengan tepuk tangan meriah para murid.
Dengan suara lantang, Lino berkata lagi. "KEGIATAN MALAM INI ADALAH MENCARI KATA DI KERTAS YANG TELAH DISEMBUNYIKAN DI KELAS-KELAS TERTENTU. BAGI REGU YANG BISA MENCARINYA, MAKA AKAN MENDAPATKAN HADIAH."
Belum apa-apa Iqbal sudah mendengus. "Halah si Lino apa banget, emang anak SMA mau diiming-imingi hadiah begituan? Gue sih males."
"Ssst, diem aja lo. Protes mulu." Sahut Raksel dengan suara pelan.
Berbeda dengan murid-murid cewek yang terlihat sumringah mendengar informasi dari Lino.
Rishya memasang tampang jahil, dan mencolek lengan Alora. "Kalo ketakutan, bisa nih caper ke cowok, Al."
"Ih, niatnya gitu banget deh lo. Tapi gue mau sih kalo Ghani yang jadi tolong gue." Balas Alora yang tak kalah gila. Alora melirik-lirik barisan regu pramuka dimana Ghani berada. Ghani si anggota pramuka dengan lesung pipi dan mata sipit itu memang kerap disukai oleh para murid cewek.
Rishya menyambar. "Ghani punya gue Al. Lo yang lain aja lah."
Alora menarik sebelah sudut bibirnya, ia membalas lagi. "Pilih Zain atau Ghani? Tadi katanya mantan. Mantan apa–"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zainrishya
Teen FictionArishya Ellena Valerie telah memendam perasaan pada seorang laki-laki bernama Andreano Afrizain sejak kelas 8. Dan saat kelas 11 ini, Rishya berkesempatan untuk sekelas dengan Zain. Bisakah Rishya mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hati Zain? At...