🥀26 Misterius

44 6 0
                                    

"Kesalahan terbesar adalah berusaha mencari tahu apa yang seharusnya tidak diketahui."

Arishya Ellena Valerie

🍂🍂🍂

Happy Reading!

Rishya memandang Ibu Zain dan Papihnya bergantian. Rishya melongo setelah mendengar pernyataan dari Ibu Zain. Sedangkan Papihnya hanya menggaruk-garuk pipinya yang sebenarnya tak gatal. Mencoba menghilangkan rasa gugup dihadapan dua perempuan ini.

Rishya masih terkejut, bahkan sangat terkejut. Kalau ada kamera, mungkin Rishya akan melambaikan tangannya, bukankah ini semua hanyalah prank? Dimana kameranya, seseorang coba tunjukkan kepadanya!

Masa sih, Papihnya adalah mantan dari Ibu Zain? Rishya tidak habis pikir, masa' pesona Ibu dan anak bisa membuat Papih dan juga Rishya terbuai oleh pesona mereka. Tapi kalau yang namanya mantan, berarti Papih sudah pernah menjadi kekasih Ibunya Zain dong?

"Maaf sebelumnya, Tante ini Ibunya Zain kan ya? Waktu itu kita pernah ketemu di parkiran rumah sakit, Tan. Saya yang lagi sama Alora itu, lho." Rishya memberi tahu.

Tante Hana mengukir senyum, ia membalas. "Iya saya Ibunya Zain. Ternyata kita pernah ketemu ya, Rishya. Makanya saya kayak kenal muka kamu."

"Mamah?"

Suara Zain membuat ketiga orang yang itu menoleh. Zain cukup kaget mendapati Mamahnya yang tiba-tiba berada di sekolahnya, Zain kira Mamahnya itu sibuk, makanya tidak mengabari apa-apa.

Papih wajahnya jauh lebih terkejut daripada Zain, jadi ternyata Zain adalah anak dari Hana? Zain yang akan jadi calon menantunya itu? Zain yang begitu anaknya sukai itu kan?

Sementara itu Rishya menoleh ke kanan, kiri, atas, bawah agar Zain tidak melihat wajahnya yang pastinya pucat karena tidak memakai make up. Kehadiran Zain tidak ada dalam rencananya! Seharusnya Rishya pergi ke sekolah dan mengikuti instruksi panitia kemah, lalu tidur. Rishya jadi tidak harus memakai make up terlebih dahulu, toh akan langsung tidur, mengingat hari yang sudah larut malam.

"Mamah kok disini? Ada keperluan apa?"

Bukannya tidak suka akan kehadiran Mamahnya, Zain hanya tidak menyangka saja akan ada Mamahnya di sekolah.

"Mamah dikasih tahu Alora. Hp kamu kayaknya mati deh, Mamah telefon nggak diangkat. Makanya Mamah hubungi Alora, katanya malam ini kalian mau ada kemah di sekolah, jadi Mamah kesini deh." Kata Hana jujur.

Disisi lain Hana ingin menemui anaknya, ia sudah mendengar informasi tentang rumah yang Zain tinggali saat ini akan beralih ditinggali oleh keluarga sang mantan suami.

Kemudian ia melanjutkan lagi dan tangannya yang memegangi kantong berbahan kertas terulur. "Mamah cuma mau kasih makanan ringan, kamu kan suka gak jajan, uangnya buat ditabung. Jadi Mamah inisiatif beliin kamu jajanan."

"Makasih Mah. Maaf Zain selalu bikin repot." Keluh Zain tidak enak.

Papahnya saja sekarang selalu mengurusi keluarga barunya, pasti Mamahnya juga sedang sibuk mengurusi keluarganya. Apalagi anak perempuan Mamahnya sedang sakit.

ZainrishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang