🥀6 Girls time!

76 11 0
                                    

"Namanya juga jatuh cinta, selain harus siap mendapat cinta, harus siap jatuhnya pula."

-Arishya Ellena Valerie

🍂🍂🍂

Hari ini hari Minggu, seperti biasa, SMA Elang Sakti libur, tidak ada pembelajaran di sekolah ataupun di rumah. Kebanyakan murid pamer sedang jalan-jalan dengan keluarga masing-masing ataupun sedang bepergian ke suatu tempat dengan sahabat mereka. Termasuk Rishya yang sedang jalan-jalan ke Mall, kalau kata anak muda zaman sekarang mah healing. Dan Rishya pun tidak sendirian, ia ditemani Alora dan Hasya, tentu ia juga mengajak sahabatnya yang lain namun kesibukan masing-masing membuat mereka tidak bisa ikut jalan-jalan juga dengan Rishya.

"Lo pada mau rasa apa?"

Hasya bertanya dengan melirik dua orang yang berada di hadapannya, Rishya dan Alora. Hasya Aquella namanya, cewek itu adalah salah satu sahabat Rishya dan Alora, murid kelas XI MIPA 6, Hasya merupakan teman mereka sejak SMP, jadi mereka bertiga memang akrab sejak dulu.

"Apa aja asal Hasya Aquella yang traktir." Jawab Alora penuh semangat, membuat Hasya menepuk kepala gadis itu dengan daftar menu.

"Enak aja! Bayar sendiri-sendiri ya, Clarice Alora Gionette." Ucap Hasya dengan senyum mengerikan. Horror.

"Gue mau rasa chocolate aja, Sya." Balas Rishya tanpa melihat daftar menu.

"Oke, siap."

Alora berpikir sebentar sembari membaca daftar menu. Semua rasa pancake yang ada di daftar menu terasa enak, tetapi Alora adalah tipe manusia yang tidak suka makanan atau minuman yang terlalu manis, bisa-bisa ia muntah setelah memakannya.

"Gue rasa Matcha aja deh. Kalo bisa campur rasa Taro." Alora menimpali.

"Oke, gue pesen dulu ya." Tutur Hasya sebelum memanggil seorang pelayan yang kemudian mencatat pesanan mereka bertiga.

"Kita mau kemana dulu nih abis ini?" Tanya Alora setelah pelayan yang mencatat pesanan mereka pergi.

Alora masih tidak tahu alasan mereka jalan-jalan ke Mall, dirinya iya iya saja ketika diajak oleh Rishya untuk jalan-jalan karena tidak ada kegiatan di rumah.

"Bioskop aja gimana?" Usul Rishya.

Hasya yang sedang melihat-lihat handphone menyahut, "Mau nonton apa emang?"

"Horor dong!" kompak Rishya dan Alora, membuat Hasya menghela nafas pasrah.

"Apapun selain horor please."

"Eh, jalan-jalan dulu aja gak sih?" saran Alora yang diacungi jempol oleh Hasya, karena ia tidak suka dengan horor-horror.

"BENER, AYO JALAN-JALAN DULU AJA!"

Usulan Rishya kalah, Alora dan Hasya lebih setuju jika mereka jalan-jalan dahulu mengelilingi Mall yang sebesar istana itu.

"Eh tapi gue mau curhat nih ke kalian." Kata Rishya mengalihkan topik pembicaraan.

"Apa tuh??" ujar Alora dan Hasya kompak, mereka menunjukkan wajah-wajah ingin tahu, dasar kepo.

Rishya senyum-senyum saat menceritakan peristiwa yang terjadi padanya dan Zain. Alora dan Hasya semula tampak percaya dengan cerita Rishya.

"Tapi itu semua cuma mimpi." Keluh Rishya di akhirnya.

Alora dan Hasya yang tadinya menggebu-gebu mendadak ikut merasakan sakit hati yang dialami Rishya.

"Aduh, lo yang sabar ya." Balas Hasya menepuk-nepuk punggung tangan Rishya.

"Gapapa, nanti kalo mimpi pasti suatu saat bakal jadi nyata kok." Timpal Alora menyemangati.

ZainrishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang