🥀10 Sepenggal Kisah Masa Lalu

56 8 0
                                    

"Sepenggal kisah masa lalu yang kini menjelma menjadi kenangan semu."

-Anastasia Arvhina

Happy Reading!

🍂🍂🍂

14 Februari 2xxx

Di sebuah kafe yang terletak di pinggir jalan, ada dua anak manusia yang mengenakan seragam biru putih sedang berbincang dan sesekali tertawa bersama. Mungkin bagi kebanyakan orang, hari ini diperingati sebagai Hari Valentine atau peringatan hari kasih sayang. Namun bagi keduanya, tidak ada yang namanya hari kasih sayang karena mereka saling menyayangi satu sama lain setiap hari.

Mereka berdua lahir di keluarga yang kurang akan kasih sayang, keluarga mereka telah bercerai dan hidup sendiri-sendiri meninggalkan anak mereka sendirian. Itulah mengapa, Zain dan Sia saling memberi kasih dan sayang karena mereka tak pernah lagi mendapatkan hal itu di dalam keluarga mereka.

"Haha, kuenya enak banget ya! Aku suka deh, gak terlalu manis gitu." Ucap Sia senang.

Kedua matanya berbinar saat menyuapkan sebuah kue rasa red velvet ke dalam mulutnya, ia senang karena hari ini Zain men-traktir nya karena telah memenangkan Olimpiade Matematika yang menurutnya sangat sulit. Memang pacarnya ini yang terbaik dan serba bisa!

Sembari mengunyah Sia berkata, "Kamu ajak aku ke kafe gini pasti mahal ya? Aku bayar ya punyaku."

"Nggak, aku yang ajak, itu artinya aku yang bayar. Kemarin Olim lumayan dapet uang dari sekolah." Balas Zain.

"Haha, oke deh! Jadi enak nih."

Zain hanya tertawa melihat tingkah Sia yang menggemaskan.

Bagi Zain, ia hanya punya Sia sekarang. Entah karena dibutakan cinta atau apa, tetapi Zain merasa dirinya bahagia saat berada di dekat Sia, walaupun teman-temannya yang lain kurang setuju karena menganggap Sia adalah cewek yang suka bergaul dengan laki-laki. Sebenarnya teman-teman Zain hanya tidak mau Zain merasakan sakit hati saat nanti Sia pergi meninggalkannya seperti mantan-mantan Sia yang dulu.

"Oh iya, aku upload foto kamu di sosmed kemarin. Biar mereka tau kalo Zain yang hebat dan keren ini pacarnya Sia."

Kemudian Sia pun menunjukkan layar ponselnya ke hadapan Zain.

"Kamu upload gini gak ada yang hujat kan?" Tanya Zain khawatir.

"Nggak, tenang aja. Kalaupun ada, bakal aku blokir akun-akun yang hujat aku."

Sia tentu tahu kalau Zain adalah salah satu murid yang terkenal di sekolah mereka, SMP Merah Putih. Gadis itu juga sering melihat ada yang terang-terangan mengungkapkan perasaannya pada Zain di sekolah, walaupun mereka tahu cowok itu sudah memiliki seorang kekasih.

Tetapi Sia tidak peduli, toh yang Zain cintai adalah dirinya, bukan mereka. Bukankah orang-orang yang menyukai Zain akan kalah dengan seseorang yang Zain sukai?

"Eh ini siapa sih? Kok nyinyir banget?" Ujar Sia tiba-tiba.

Zain mengrenyit kebingungan, "Kenapa? Ada yang hujat kamu?"

"Ini loh, masa dia komen di postingan aku, isinya cibiran. Kamu kenal gak siapa dia?"

"Coba aku lihat hp kamu." Zain pun mengambil ponsel berwarna pink yang tengah digenggam oleh Sia.

Lalu Zain membaca komentar-komentar jahat yang ditujukan untuk Sia. Ia membacanya dari atas sampai bawah dengan pandangan kesal.

@/rissshya: Baru juga jadi pacarnya, udah berasa memiliki zain lo?
@/rissshya: Akun sampah, zain cuma kasihan ke lo, gak bener-bener suka
@/rissshya: Paling pacaran sama zain bertahan 3 bulan doang. Terus dibuang kayak yang dulu" bhaks

Zain menaruh kembali ponsel Sia ke meja dengan kasar setelah ia menghapus komentar-komentar itu. Siapa yang berani-beraninya berkomentar buruk terhadap Sia? Memang Sia salah apa sampai ia menghujat Sia seperti ini?

Siapapun seseorang dibalik akun ini, Zain pasti akan mencari tahu tentangnya. Hal ini tentu tak bisa dibiarkan.

🍂🍂🍂

Sia mendudukan tubuhnya di pojok kasur kecil berwarna putih yang selama ini menjadi tempatnya tidur. Sia menatap kosong jendela kamarnya yang terbuka. Ia masih saja memikirkan tentang komentar-komentar jahat yang ia dapatkan. Walau komentar-komentar itu telah dihapus oleh Zain, tetapi tetap saja tidak bisa Sia lupakan.

Karena sepertinya, ia mengenal pemilik akun itu.

Akun milik Arishya ya? Yang dulu pernah confess ke Zain lewat surat?

Ingatan Sia kembali pada momen yang terjadi sekitar 1 minggu yang lalu. Sia ingat bahwa ia pernah menemukan sebuah surat yang dimasukkan ke dalam amplop berwarna pink.

Sia menemukan amplop itu di laci meja milik Zain yang saat itu sedang berlatih Olimpiade bersama teman-temannya yang lain.

Sia tidak membukanya, tetapi ia melihat nama pengirimnya. Namanya Arishya Ellena Valerie. Tepat diatas nama cewek itu, ada tulisan 'Untuk Zain, dibuka ya. Ini tentang perasaanku ke kamu.'

Sia saat itu hanya bisa bergidik ngeri. Menurutnya surat yang diberikan oleh Rishya itu terlalu lebay, dan mengapa cewek itu tidak tahu malu sama sekali? Memangnya sopan mengungkapkan perasaannya saat orang yang disukai sudah memiliki seorang kekasih? Ah, cowok di dunia ini kan bukan cuma Zain? Bahkan di SMP Merah Putih ada banyak spesies cowok yang menurut Sia lumayan.

Sia menarik sebelah bibirnya, "Gue udah tau siapa orang itu. Labrak besok seru kali ya?"

"Gak lupa juga bakal gue video biar seluruh anak SMP Merah Putih tau siapa itu Rishya." Ucap Sia dan ia tertawa terbahak-bahak setelahnya.

***

Keesokan harinya, Sia benar-benar melakukan rencananya. Ia dan cewek bernama Rishya itu tengah berhadapan di halaman belakang sekolah yang sunyi karena murid-murid lain sudah banyak yang pulang.

Sia sempat mengabari teman sekelas Rishya yang merupakan teman dekatnya. Maka terjadilah pertemuan antara dirinya dengan Rishya.

"Ada urusan apa sih kalian nyari gue?" Tanya Rishya menatap satu per satu ketiga cewek di depannya.

Sia memajukan langkahnya dan menatap kedua bola mata Rishya dengan lekat, "Gak usah pura-pura bego."

"Lo kan yang ngirim komentar-komentar jahat ke gue?" Tuduh Sia pada Rishya.

Rishya menggeleng, "Sumpah, itu bukan akun gue. Namanya doang yang mirip."

"Halah, mana ada maling ngaku." Sindir teman Sia yang sedang memegang ponselnya dan melakukan siaran langsung di akun Instagramnya.

"Kenapa sih lo gak mau ngaku? Tinggal ngaku aja apa susahnya." Tegas Sia mulai berkaca-kaca.

Sia tidak mau kehilangan Zain. Mungkin benar jika ia sering mempermainkan cowok lain. Akan tetapi Zain berbeda, ia memiliki banyak hal yang mantan-mantan Sia tidak punya.

Cowok itu perhatian kepadanya tanpa Sia minta, ia tulus menyayanginya dan selalu membuatnya bahagia.

Sia berusaha mengabaikan cewek-cewek yang mendekati Zain karena Sia tahu Zain tidak semudah itu untuk berpindah hati. Ia juga sempat berpikir bahwa mereka semua akan kalah dengan Sia karena Sia adalah seseorang yang Zain sayangi.

Tapi ternyata tidak semudah itu, Sia dihantui pikiran-pikiran bahwa Zain bisa saja direbut oleh cewek lain yang lebih menarik daripada Sia.

Sia hanya tidak mau kehilangan Zain.

"Gue sayang sama Zain. Tolong lo hapus perasaan lo buat dia."

"Ehm, tapi gimana kalo Zain ternyata suka sama cewek lain? Apa lo bakal nangis, Anastasia Arvhina?"

Seorang cewek dengan kacamata bening datang dan membuat mereka semua berhenti berbicara.

-1 September 2023 •Meyytiara

ZainrishyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang