04

797 86 2
                                    


***

Begitu masuk kedalam rumah besar milik keluarga Gemini, anak kurus tinggi yang barusan hangout dengan teman baru nya itu langsung melihati sang Ayah yang sedang nongkrong dengan teman-teman menyeramkan nya itu di ruang tamu keluarga mereka yang besar. Pria-pria besar itu terlihat liar.

Berada di teras luar besar milik kediaman keluarga mereka, mereka sedang membahas pembicaraan dewasa mengenai pekerjaan dan kesenangan duniawi mereka yang membuat Gemini mengendurkan senyuman nya setelah melihati mereka. Ini sudah jam empat sore. Jadi Gemini awal datang dari yang ia kira. Untung nya sang Ayah hanya melirik sinis lalu kembali fokus pada teman-teman nya. Gemini sedikit terkejut namun untungnya ia segera kabur setelah mendapatkan bahwa kode itu hanyalah ketidak sukaan ayah nya dengan kehadiran nya.

Tentu saja Gemini segera menaiki tangga, fokus melewati anak tangga dengan langkah lebar secepat nya. Lalu setelah sampai di lantai dua rumah nya, ia melewati lorong kanan dan masuk ke salah satu deretan pintu.

Yaitu pintu kamar nya yang nampak sunyi dan bersih.

"Sialan..." ujar Gemini, memegang dada lega. "untung tidak ada ibu..." seru nya sedikit panik. Gemini segera menuju kamar mandi miliknya untuk segera bersih-bersih.

Masuk kedalam kamar mandi, Gemini berniat mencuci tangan. Namun sebelum dia mencuci tangan di wastafel, Gemini melihati dan menyadari nomor digit yang di tulis oleh Fourth tadi.

Masih jelas, dan untungnya belum di bersihkan.

Tetapi entah mengapa rasa nya Gemini menganggap Fourth mungkin sama saja dengan orang-orang disekitar nya. Palsu, dan juga ada mau nya. Sehingga, ia masih jenuh berfikir mengenai apakah ia harus mendekati orang seasing Fourth atau memilih menjauhi nya langsung. Ditambah Fourth punya hubungan keluarga dengan pria bernama Mile itu.

Keputusan sulit. Terutama juga hubungan yang ia takutkan akan jadi hubungan yang mungkin akan dijadikan permasalahn bagi ibu nya termasuk sang Ayah. Ia berkontak hubungan langsung dengan keluarga Romsaithong itu.

Gemini merasa Fourth adalah anak yang baik. Tapi tetap, manusia adalah manusia. Tidak ada yang seratus persen membuat Gemini percaya bahwa manusia adalah makhluk polos nan tak berdosa seperti yang ia fikirkan pada Fourth. Ia tahu juga dia punya masalah dalam mempercayai seseorang. Sehingga ia pribadi tak mau merusak kali ini.

Dibalik itu, ia berfikir bahwa setidak nya ia masih harus menjaga diri nya sendiri dari orang-orang disekitar nya. Tak mau mengulangi nasib yang sama berulang kali seperti di masa lalu.

Dengan cepat, Gemini langsung mencuci telapak tangan nya. Terpaksa, sebab ia tak mau memikirkan hal tersebut terlalu lama. Ia harus segera bersikap normal dan tidak melakukan hal aneh-aneh.

Berfikir bahwa mendekati Fourth buang waktu nya saja.


{ another place } =


Fourth nampak meloncat kearah bangku belajar, mencatat nomor Gemini di buku dengan cover depan berwarna hijau polos baru nya itu, yang ia sempat beli beberapa waktu lalu. Hanya iseng membeli nya. Setidaknya dia punya satu buku tulis di kamar nya.

Setelah itu, ia bahkan mencoba memasukan nomor nya kedalam ponsel nya, sembari tersenyum sendiri aneh. Padahal tangan nya habis basah sebab sedikit terkena hujan. Jelas badan nya basah. Fourth baru sampai kerumah, hujan-hujanan pulang tadi secara terpaksa.

Di jalan menuju rumah, Fourth terlihat seperti orang gila saking senang nya. Ia berlari riang di sepanjang jalan, memahami betapa senang nya ia bisa berteman dengan orang semenarik Gemini. Jadi ia langsung melakukan hal yang harus ia lakukan. Yaitu menghubungi 'Gemini '. Mereka juga sudah janji.

MY POLLUX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang