03

999 105 11
                                    


˚ʚ.˚

Untuk sekali lagi, Fourth berfikir bahwa ia terlalu berharap pada Gemini. Mengapa ia terlalu ingin berharap mengenai bagaimana mereka akan bertemu, dan menjalin hubungan seperti teman pada umum nya? itu terdengar seperti bualan omong kosong untuk nya sekarang. Rasanya jadi buang-buang waktu.

Hanya saja, Fourth sangat menyukai sifat gemini. Berbeda. Meski kasar, dan bahkan tidak terlihat menyukai Fourth, Fourth tertarik dengan nya. Si anak tampan yang di juluki The Boxer yang entah dari mana datang asal nya julukan itu di sebutkan oleh Mark dan Apo membuat Fourth makin penasaran dibuat nya.

"Ekhem!" tegur seseorang membuat Fourth yang awal nya tertegun, tersadar.

Fourth duduk di depan rumah nenek dan kakek nya, tepat dibawah pohon halaman taman mereka yang rindang dengan lampu di sekitaran taman.

Pada malam hari yang sunyi dan sepi di gang perumahan. Sehabis kejadian tadi siang, Fourth sedikit kefikiran sampai kemalam. Ia menghabiskan waktu melamun dan memikirkan banyak hal di depan rumah untuk bersantai.

"P-paman" Fourth bisa melihat sosok menyeramkan itu baru saja menegurnya. "Apakah kau memanggilku tadi?" tanya Fourth risau, takut selama ia melamun, ia mengabaikan sang paman.

"Sebaiknya kau cepat tidur." kata paman nya. Nampak merokok, menyebat batang rokok yang lebih tebal dari rokok umum nya yang pernah Fourth lihat sebelum nya.

Fourth memang sudah cukup mengantuk, tapi ketika ia baru saja akan bangun paman nya menahan nya dengan mengatakan "Ngomong-ngomong besok aku tutup. sampai hari selasa." kata si paman, nampak nyaman dengan rokok nya juga.

"Baiklah..." kata Fourth, tapi ia masih terduduk di bangku taman membuat mile melirik aneh.

"Tidur sana" suruh nya.

Fourth terdiam. Ia tidak yakin mau langsung berangkat dan tidur di ranjang bekas paman nya itu. Jadi ia segera bertanya. "Paman, boleh kah aku bertanya?" Fourth meminta izin dari sang paman.

"Heum, Silahkan."kata paman Mile.

"Ini mengenai, sesuatu yang susah untuk ku jelaskan." kata Fourth yang ragu-ragu. "Menurutmu, bagaimana jika seseorang yang ingin sekali kita kenali, terlihat tidak jujur tapi kita baru saja kenal. Maksudku aku tahu itu sekedar spekulasi saja. Juga, dia terlihat terus berjanji pada kita, namun jika, Ini masih Jika. Jika saja dia melanggar kembali janji nya, apa yang akan paman lakukam untuk itu?" tanya Fourth.

"Dia pernah melanggar janji?"

"Y-ya...?"

"Paman akan segera mematahkan lehernya." kata Mile membuat Fourth tertegun.

"Sungguh?"

Tatapan Mile bahkan tak bisa percaya bahwa keponakan nya masih terlalu polos untuk lelucon rendahan milik nya yang kasar "Maaf, paman hanya bercanda" kata Mile sembari menyebat kembali rokok nya yang tebal dari ukuran biasa itu.

"Jauhi orang-orang seperti itu. Terkadang, Orang seperti itu punya karakter buruk." kata Mile yang memberi masukan. Mile cukup benar dengan masukan itu.

"Tapi, Menurutku mungkin saja orang ini sibuk? Atau..."

"Memang nya dia terlihat sibuk?" tanya kembaki Mile dengan alis terangkat sebelah.

"Ya..." seru Fourth bingung, "dia mengatakan bahwa dirinya tidak sibuk sih. Seharusnya, tidak." kata Fourth yang bingung, mengingat 'orang' itu sendiri bilang dirinya sama sekali tak sibuk.

"Tunggu" Mile cepat-cepat memotong Fourth yang akan berbicara "apakah kau sedang menyukai seseorang atau bagaimana disini? masukan ku untuk dirimu bukan?" tanya Mile mulai curiga membuat Fourth kaget dan panik sendiri.

MY POLLUX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang