Kinda Spicy ; but not to >
⋆♱✮♱⋆
Seharian kemarin, Gemini dan Fourth tak bertemu. Namun malam nya, kedua nya menelfon satu sama lain sepanjang malam. Menceritakan hal-hal dan nampak seru sendiri dengan cerita masing-masing.
Banyak hal yang terjadi untuk Gemini tadi malam. Jadi Gemini jelas lebih banyak berbicara dari pada Fourth. Entah mengapa Fourth tidak menyangka Gemini lebih semangat berbicara dari pada ketika berbicara tatapan muka. Gemini lebih suka memberi perhatian lebih secara langsung dengan kontak mata pada Fourth.
Hari ini Fourth bekerja cukup sibuk. Ia tak sempat memegangi ponselnya sendiri dengan waktu yang lama. Namun seperti biasa, Jam tiga sampai empat sore ia sudah ada dirumah nenek dan kakek nya. Dengan dijemput oleh Ford, seperti biasa nya juga.
Namun entah ada gerangan apa, ditengah jalan Ford malah berhenti di salah satu jalanan pinggiran. Dimana anak-anak yang terlihat berandalan itu, diajak omong oleh nya di motor. Mereka juga terlihat sedang bersenang-senang dengan anak gadis yang berada disekeliaran mereka juga.
Anak dengan rambut hitam, tinggi serta tampan itu melihati Ford dengan heran, sebab kedua nya mendekati Sekumpulan geng nya itu. Wajah polos Ford di dalam helm itu membuat nya sedikit idiot membuat mereka tertawa dengan spontan.
"Hei Satang! Aku membawa Fourth!" Entah gerangan apa Ford berteriak pada anak itu. Ia bahkan menyebutkan nama Fourth. Fourth tak panik, namun ia heran kenapa Ford melakukan hal itu.
"Owh, Dia anak Bangkok itu ya?"
"Iya betul betul! Fourth sapa mereka!" tegur Ford pada Fourth yang ada dibelakangnya. Fourth sedang kebingungan dengan situasi dadakan ini.
"Hei Ford, Kenapa kemari?" bisik Fourth.
"Sapa saja!" bentak Ford dengan nada kecil.
"Tapi aku mau balik kerumah secepatnya"
"Ngomong-ngomong kami akan mengadakan pesta besok. Orang tua ku pergi tadi pagi untuk dukungan calon wali kota utama. Mungkin lusa depan mereka baru akan datang. Jadi???" kata nya bertanya. Anak bernama Satang itu juga ia mendelik kearah Fourth. Ia tertarik bahwa Fourth akan datang ke pesta nya atau tidak. Namun Fourth terlihat acuh tak acuh.
"Bagaimana Fourth?" tanya Ford.
"Mana ku tahu. Dia kan teman mu." ujar Fourth dengan tidak senang. Ia jelas sinis dan jutek.
"Aku mengajak mu juga, anak Bangkok." kata Satang melirik kearah Fourth.
'A-anak bangkok? dasar aneh... memanggilku seperti itu' Fourth berfikir keras mengapa anak ini memanggil nya dengan nama aneh.
Namun Ford kegirangan sendiri sebab di undang oleh anak itu "Ya tentu! Dia akan datang bersama ku!"
"Sebaiknya bawa pasangan juga. Anak-anak di daerah Songkhla akan beramai-ramai kekediaman ku dengan kesenangan yang akan tersedia disana. Aku juga akan mengadakan tantangan permainan dan memberi ruang komunikasi dengan anak-anak seperti mu. Kau tamu VIP ku." kata Satang, nampak terdengar sombong dan kesenangan kearah Fourth.
Meski begitu Fourth langsung sadar, Satang adalah tipe anak kota yang kegirangan dan merasa setara dengan anak-anak bangkok yang menurut mereka memiliki karakter kekinian dari daerah mereka. Padahal tak jauh berbeda, tak ada perbedaan yang drastis antara anak kota lain dan orang-orang Bangkok.
Umum nya di daerah-daerah tak utama, yang Fourth sering dengar dari Mark maupun Ford, bahwa anak-anak bangkok disebut sebagai kriteria anak populer. Apalagi paman Fourth yang kaya raya dan punya villa pantai, juga berbagai investasi dengan nama keluarga paman nya membuat semua orang Faham posisi Fourth cukup memadai untuk dihargai sebagai pendatang di daerah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POLLUX [END]
Historical FictionFourth yang memiliki hubungan buruk dengan sang ayah akhirnya kabur menuju Songkhla, tanah dimana mendiang ibunya dulu dilahirkan dan tinggal disana sejak lahir. Ia menetap dengan dengan Kakek dan Nenek tersayangnnya, termasuk sang paman Mile. Merek...