| CHAPTER 11 |
" 2 boys "
☻♩☁︎Kicau burung menjemput keheningan kamar Fourth pada pukul 6 pagi milik Fourth yang berharga itu. Bar dan Cafe milik paman nya kembali tutup entah karena gerangan apa.
Yang jelas paman nya menutup tempat bisnis nya itu untuk sementara hari ini. Ia sendiri merasa senang bahwa tak bekerja hari ini.
Sampai ke siang, akhirnya ketika Fourth sendiri sempat menulis beberapa lirik untuk lagu nya, ia mengingat Barcode yang menjanjikan akan berjalan-jalan membuat nya panik sendiri.
"Aku harus siap-siap" ujar Fourth sembari berangkat dari kasur dan segera mandi sebab merasa gerah dan panas. Hari ini jelas celas.
Dari tempat nya, Pantai Chalatat menuju Lokasi Song Thale Park memakan waktu sekitar 2 jam lebih. Kemungkinan pakai motor bisa lebih cepat.
Ketika mandi dan baru saja membersihkan badan di dalam kamar mandi, nenek nya sudah berteriak ke arah kamar mandi membuat nya terkejut.
"TEMAN MU DATANG FOURTH"
"YA AKU MENGERTI!!!"
Setelah keluar, Fourth terlihat berpakaian dan mengosok rambut basah nya dengan handuk. Lalu berjalan menuju arah pintu depan rumah nenek dan kakek nya, sembari di susuli nenek nya sedang berbicara dengan sang Barcode.
"Hai, Menunggu lama?" tanya Fourth sekalian menyapa membuat Barcode tersenyum senang.
"Tidak, aku baru sampai."
"Aku tidak akan lama! Tunggu ya!"
Segera Fourth menyiapkan diri membawa tas nya dengan isi buku, pulpen, dan beberapa lain nya. Yang paling utama adalah uang. Setelah keluar dari kamar dan turun tak lama kebawah, nenek nya sudah tak ada tertinggal Barcode yang nampak sibuk mengecek bensin si dalam tangki motor.
"Motor siapa?" tanya Fourth, ingin tahu.
"Ini milik p'Apo."
"Aku tidak tahu dia punya motor."
"Punya. Jadi aku meminjam nya."
Kedua nya lalu pergi dimana Fourth pernah jalan-jalan dengan paman waktu ia baru sampai kemari. Mereka menelusuri jalanan dengan Fourth memperlihatkan beberapa tempat bagus pada Barcode yang mengendarai motor.
Mereka menceritakan banyak hal menyenangkan di motor di banding hal-hal buruk. Benar-benar cocok sebab kedua nya membahas tentang hal-hal asik dan memiliki kesamaan.
Barcode bahkan membawa gitar nya di dalam tas gitar nya untuk bermain. Fourh yang mengendong nya sekarang. Tahu bahwa Fourth mencari refrensi untuk lagi yang ia tugaskan.
Barcode ingin membantu Fourth lebih jelas nya.
Sampai di pakiran, kedua nya turun. Tak sampai 2 jam menyusuri jalanan, 1 jam lebih saja mereka sudah sampai di daerah yang ingin dikunjungi. Barcode melepaskan helm nya dengan mudah, melihat kondisi sekitar dimana orang-orang terlihat berkeliaran meski tidak seramai itu. Namun Fourth nampak tak bisa membuka helm yang dibawa oleh Barcode. "Barcode, bantu aku." kekeh Fourth merasa sangat idiot tak bisa melepas helm nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POLLUX [END]
Historical FictionFourth yang memiliki hubungan buruk dengan sang ayah akhirnya kabur menuju Songkhla, tanah dimana mendiang ibunya dulu dilahirkan dan tinggal disana sejak lahir. Ia menetap dengan dengan Kakek dan Nenek tersayangnnya, termasuk sang paman Mile. Merek...