08

510 69 1
                                    


08 :
" Music is meaningful on our life "

08 :" Music is meaningful on our life "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ᴠᴏʟᴜᴍᴇ : ▮▮▮▮▮▮


Fourth dan Prim berduaan, berada dikamar yang sangat feminim milik Prim ini. Dengan bau manis dan juga harum dari arah manapun, di setiap sudut kamar nya. Dengan gorden hias halus yang menggantung di sekitar kasur Prim berwarna lilac. Dan beberapa boneka lucu nya, serta barang-barang cantik tertawa lucu.

Nampak nya Prim sosok anak perempuan yang sangat feminim dari yang Fourth kira. Disadari, tatapan Prim yang nampak gugup melihat-lihat kearah Fourth, membuat Fourth keheranan meski ia berusaha menampilkan perilaku terbaiknya.

"Ini kamar ku. Maaf agak berlebihan." katanya, sedikit tersipu manis. Entah mengapa gadis ini bertingkah seperti itu. Namun yang jelas Fourth kurang nyaman dengan kehadiran Diri nya sendiri (Fourth) disini.

Seorang laki-laki yang baru kenal dengan gadis yang seumuran dengan nya, satu ruangan dan nampak nya salah satu dari mereka terlihat mencurigakan? ini cukup berbahaya! Fourth tak mau berfikir yang aneh-aneh. Ia tak akan melakukan apapun selain berdiri. Cukup 20 menit kedepan ia hanya akan dikamar. Sesuai dengan perjanjian dalam permainan itu.

"Apa yang akan kita lakukan?" tanya Fourth namun Prim mendekat. Melihati Fourth dengan tatapan imut nya itu. Meski begitu Fourth tidak tertarik.

"K-kau perjaka kan?"

Fourth mengerinyit curiga "Apa?"

"Kalau kau mau tau, Aku juga seorang perawan.Aku belum pernah disentuh siapapun." Gadis cantik ini mulai memegang tangan Fourth dengan lembut. Kulit nya lembut, dengan jari-jari ramping cantik nya membelai kulit Fourth yang ia sentuh.

Prim mendekati wajah Fourth dengan tatapan super manis nya, dan rasa tertarik nya. Jelas anak itu tertarik pada Fourth. Fourth adalah anak laki-laki menawan.

Prim jelas cantik. Tapi Fourth tidak tertarik.

"Prim" Fourth menjauhkan kepala nya membuat Prim berhenti mendekat.

"K-kenapa?"

"Kurasa, kita tidak harus melakukan nya."

"T-tapi——"

"Aku tidak tertarik dengan hal seperti ini"

"Bohong." kata Prim dengan tatapan kesal.

Sesungguh nya Fourth memang tidak akan berniat melakukan apapun pada gadis se-asing Prim. Bukan tindakan yang pintar dan pantas untuk melakukan hal yang bersifat sensual pada orang asing seperti Prim. Ia sama sekali tidak merasa dekat, atau bahkan pantas menyentuhnya dengan begitu jelas.

Mata Fourth mendelik dengan seram sebab jengkel "Kenapa aku harus bohong pada mu?"

"B-Bukannya semua laki-laki suka ya? Ayo! Kau bisa menyentuh ku dimana pun!" bentak Prim mencoba mengarahkan tangan Fourth kearea tertentu yang tidak seharusnya Fourth sentuh.

MY POLLUX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang