37 :
Truth and the Lie***
BRAK! BRAK! BRAK!
"EUKH?!?!" Suara kesakitan keluar dari mulut Mile. Ia menahan perutnya dengan Gun yang terus-terusan menendang perutnya. Keringat keluar dari kening Gun dan nampak ia ikut kelelahan sebab menghajar Mile yang kesakitan di lantai.
"Bangunkan dia." kata Gun membuat anak buah Gun membantu Mile bangun dengan cara kasar namun Mile dengan cepat bisa bangun dari tempatnya. Namun pertama kali yang Mile lirik dengan tatapan kematiannya adalah Apo.
"Kau akan membayar ini, Pengkhianat." ujar Mile pada Apo yang cuman bisa diam dengan mata dinginnya sementara Mile akhirnya menoleh kearah Gun dengan tatapan kesakitan dan bencinya.
Namun Gun memukul Mile tepat diperut membuat Mile memuntahkan darahnya dari mulut dan berlutut sembari menahan sakit. Mungkin ada 1-2 tulang rusuknya yang mulai patah karena dihajar habis-habisan oleh tenaga sekuat Gun.
Gun mendekat dan menjabak rambut Mile yang panjang. Lalu Mile terpaksa tengkadah dengan wajah babak belurnya sembari Gun tersenyum.
"Setelah aku hajar dirimu, kau akan ku pamerkan didepan rumahku. Agar semua orang tahu, siapa aku sekarang. Dan barang siapa yang berani melakukan sesuatu yang kau lakukan, Harus tahu konsekuensinya." Gun melihati semua orang diruangan membuat suasana tegang. "Sebab kalian harus tahu, Akulah... Raja dikota ini sebenarnya."
Sekarang semuanya tahu, bahwa Gun lah yang memiliki tahta tertinggi. Beberapa orang yang masih seru dengan gambling gila mereka, dengan kondisi mabuk mereka tersenyum licik sebab Mile bukankah tandingan mereka lagi.
"Lakukan dengan lebih buruk, pria tua." ujar Mile pada Gun dengan tatapan bencinya.
Gun segera mengepal tangannya, lalu melayangkan pukulan terakhirnya diwajah tampan Mile.
KRINGGG!!!
"Tidak ada taruhan lagi dimeja ini!" bentak wasit gambling dengan pakaian Butler itu.
"Kau pasti diberi Match-fixing! Pengecut murahan!" bentak seseorang yang mabuk namun wanita penghibur didekat pria konglomerat mabuk itu mulai keheranan dengan wajah pria tersebut.
"Ada ada dengan wajahmu sayang?!"
Tiba-tiba saja rasa wajah pria itu merasa gatal kepanasan. Entah apa yang terjadi, namun seperti cacar api yang menjijikan. Beberapa orang mulai terkena efek dari penyakit tersebut. Termasuk pekerja milik Gun yang nampak kesakitan dan merasa gatal diarea wajah dan tubuh mereka.
Dalam 10 menit, Pesta milik Suwannarat mulai rusuh akibat hal itu. Semua orang panik dan merasa ada yang tidak beres dengan pesta milik Gun.
Namun, ruangan khusus untuk para pejabat dan konglomerat ini berbeda dengan pesta ruangan tadi. Diruangan pesta Gun, Gun masih menghabisi Mile. Mile dipukul habis-habisan oleh Gun lalu anak buah Gun membuat Mile berlutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POLLUX [END]
Historical FictionFourth yang memiliki hubungan buruk dengan sang ayah akhirnya kabur menuju Songkhla, tanah dimana mendiang ibunya dulu dilahirkan dan tinggal disana sejak lahir. Ia menetap dengan dengan Kakek dan Nenek tersayangnnya, termasuk sang paman Mile. Merek...