Ada beberapa hal soal Rachel Helena yang membuat laju mobil Steven melambat di kejauhan di pukul lima pagi yang remang itu. Kesemuanya menjadi samar, menyisakan satu yang membuatya terpana dan nyaris merinding: ternyata wanita itu benar-benar sudah menikah.
Steven ingat, ada satu hari di pertengahan tahun lalu di mana wanita itu sungguh mabuk sampai ia pingsan. Dan tepat saat wanita itu pingsan, seorang pria bertato menangkapnya dan membawanya pergi. Steven berusaha mencegah pria itu menyentuhnya, karena Rachel akan, dan ia pernah, menunjukkan reaksi yang begitu menggentarkan ketika seorang pria asing menyentuhnya.
Jadi Steven, sebagai penjaga yang baik dan mengenal Rachel, menghardik pria itu. Di luar dugaannya, sebuah pembelaan datang dari nenek Rachel yang ia kenal baik pula. Wanita tua itu mengatakan bahwa Rachel baru saja menikah.
Susan bisa mengatakan cucunya adalah reinkarnasi dari sang pelacur yang digeret kepada Yesus setelah tertangkap basah berzina atau perwujudan dari istri Lot yang memiliki kebenaran diri dan ketidaktundukan, dan menoleh ke belakang sehingga ia diubah menjadi tiang garam. Susan bisa mengatakan itu dan semua orang dari semua kepercayaan akan ber-oh ria dan mengangguk-angguk dalam penerimaan. Namun, Susan tidak bisa mengatakan Rachel menikah. Hal itu menyalahi tatanan yang sudah berurat-akar di dunia roh.
Jadi, karena itu Steven mengambil waktu dalam melajukan mobilnya. Ia ingin memastikan apakah mantan pelanggannya sebelum barnya runtuh itu benar-benar sudah menikah. Ia juga mengamati semua soal pria bertato yang berdiri di samping wanita itu, apa yang membuat pria itu dipilih Rachel, dan mengapa.
"Rachel," sapa Steven setelah ia menutup pintu mobilnya.
Rachel menatapnya tanpa membalas salam itu. Jadi pria di sampingnya menyambut.
"Selamat pagi. Terima kasih sudah merespons permintaan tolong istri saya," ujar pria bertato itu dengan tegas dan Steven, sama seperti pria besar lainnya, mengerti mengapa pria itu bangga dapat mengucapkan istri saya ketika merujuk kepada wanita di sebelahnya. "Saya Jared. Suami dari Rachel."
Diam-diam, Steven melirik Rachel, menunggu sanggahan atau tatapan ketidaksetujuan dari wanita itu saat diklaim istri oleh Jared. Tidak ada bantahan semacam itu. Semua pada diri wanita itu datar dan lurus.
Steven mengembalikan tatapannya pada Jared dan menyalami tangan pria itu yang terulur. "Steven," ucapnya singkat, memperkenalkan diri. Ia membenci harus menyalami tangan pria ini. Ia membenci harus mengakui bahwa pria ini telah menang di dalam hidup.
"Saya baru sadar bahwa kita pernah bertemu sebelumnya, tapi tidak dalam situasi yang baik," tambah Jared, kemudian kembali menggandeng tangan istrinya. "Bagaimana pun juga, terima kasih sudah menjaga istri saya. Dulu, dan sekarang juga."
"Ya. Tentu saja. Hanya menjalankan tugas," tanggap pria jangkung itu tak acuh. "Sebentar lagi dereknya akan tiba. Saya akan mengurus mobilnya. Anda berdua bisa pulang."
"Saya ikut bersama mobilnya," adalah kalimat pertama dari Rachel Helena pagi itu. Dan Steven baru menyadari bahwa ia merindukan mendengar suara itu langsung.
"Oke." Steven sudah tahu Rachel akan mengatakan itu.
Yang Steven tidak tahu adalah bahwa Rachel akan memilih sendirian di dalam mobilnya yang diderek, dan bukannya duduk bersama-sama dengan Jared di dalam mobil putih suaminya itu.
Melihat itu, Steven jadi berpikir ulang, bahwa mungkin Jared belum benar-benar menang di dalam hidup. Mungkin pria itu masih berusaha untuk menang, karena ternyata Rachel masih tertarik kepada kutub dirinya sendiri dan masih tergila-gila soal semua yang ia simpan sendiri. Jadi Jared belum menang. Dan tidak terlihat tanda-tanda bahwa pria itu akan menang karena Rachel Helena telah menjadi puluhan kali lebih buruk sejak terakhir Steven melihatnya. Tubuhnya kurus, kulitnya kusam, ia pucat dan mengerikan, serta tatapannya seolah menandakan bahwa bencana menempelinya ke mana pun ia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
She who Keeps both Heaven and Hell Occupied
RomanceRachel Helena memiliki misi untuk menjadi kekecewaan terbesar bagi ayahnya. Karena perselingkuhan ayahnya dengan pembantu mereka, ibu dari Rachel meninggal bunuh diri. Di hari yang sama, selingkuhan pria itu juga mati. Alhasil, Rachel mengubur ibuny...