Rachel tidak menyangka bahwa jantung ayahnya benar-benar akan tidak baik-baik saja.
Saat itu Rachel sedang di bar bersama Arya. Mereka minum, hanya sedikit karena Rachel sibuk berteologi dan berfilsafat, sementara Arya sibuk dengan patah hatinya dan bagaimana penghiburan dari Rachel malah membuat hal-hal semakin berbelit-belit. Tidak lama dari sana, sebuah telepon masuk.
Telepon dari Anastasis itu mengatakan bahwa ayah Rachel mengalami serangan jantung.
Menghentikan teologinya dan semua filosofi yang terkait dengan itu, Rachel segera meninggalkan bar itu. Ia masuk ke dalam mobilnya, pergi ke rumah sakit diikuti Arya. Rachel tiba lebih dulu karena Arya segera tertinggal setelah mobil mereka berpisah di pintu keluar lapangan parkir.
Setibanya di sana, wanita itu menapaki lantai rumah sakit dengan keteguhan yang membuat para petugas kesehatan terkesima. Ternyata ada sisi yang seperti ini dari anak tunggal kurang ajar Profesor Reagan. Anak perempuan ini terlihat memedulikan ayahnya, bagi mereka. Setidaknya, ia datang ke sana. Masih ada sisi yang mulia dari wanita paling sok itu.
Meskipun begitu, Rachel mengabaikan salam dari para perawat di pos mereka. Ia bahkan tidak melihat mereka sama sekali. Wanita itu segera memasuki kamar rawat ayahnya tanpa mengetuk atau memperhalus gerakannya. Tatapan ayah dan anak itu terjalin di detik pertama pintu dibuka, mengirim kelegaan besar di hati Rachel.
Reagan telah beberapa kali mengalami masalah dengan jantungnya, tetapi Rachel tidak pernah terbiasa dengan ketakutan yang timbul. Jika ia jujur pada dirinya sendiri, ia akan berkata bahwa itu adalah salah satu alasannya minum.
"Rachel," panggil Reagan ketika Arya Salbatier sudah pulang dan tinggal tersisa mereka berdua di sana.
Jemari Rachel segera berhenti bergerak pada ponselnya, tepat setelah pesan rutin kepada suaminya terkirim. Rachel mengangkat wajahnya dan melayangkan pandang pada ayahnya dari sofa tempat ia duduk.
Rachel tidak menyahut karena panggilan ayahnya terdengar seperti awal dari pembicaraan serius. Ia tahu sesuatu benar-benar serius ketika mendapat telepon dari Anastasis itu. Itu artinya, ayahnya memberi tahunya bahwa ia mengalami serangan jantung. Biasanya pria itu memberi tahu orang-orang terdekat yang kemudian memberi tahunya. Sekarang, pria itu bahkan mungkin tidak memberi tahu orang-orang terdekat itu, karena tidak ada Nina Yericha, tidak ada Vanesha, atau yang lainnya di ruangan itu.
Tidak pernah sebelumnya Rachel mendampingi orang sakit. Orang-orang di hidupnya tiba-tiba saja mati dan hilang. Jadi ketika ia mendampingi ayahnya yang sakit, dadanya bergemuruh setiap saat, menebak-nebak mana bagian yang mematikan dan tidak.
Untuk beberapa alasan yang kuat, sekarang ini terasa seperti saat mematikan itu. Sorot mata ayahnya lesu. Napasnya tidak penuh.
"Apa?" tanya Rachel, terdengar seperti desakan karena ia mulai ketakutan.
Dada pria kurus itu naik-turun sementara matanya tertumbuk pada mata putri sulungnya. Lama sekali ia mengambil waktu untuk melakukan itu, seolah tidak ada yang lebih penting di dunia ini untuk dilihat selain putrinya ini.
Sampai kemudian ia berpesan, "Berdamai dengan adik kamu, Rachel."
Tidak ada otot yang bergerak di wajah Rachel. Tidak ada sorot yang terbentuk atau emosi yang timbul. Rachel hanya menunggu ayahnya melanjutkan ucapannya.
Namun, Reagan tidak pernah melanjutkan ucapannya. Ia hanya lanjut menatap anak perempuannya sampai ia jatuh tertidur.
Keesokan harinya, ketika kedua matanya terbuka, yang Reagan lihat duduk di sofa itu adalah Jared Assad.
***
Mungkin itu rasanya menjadi Yesus Kristus.
Ketika ada pemuka agama atau iblis atau apa saja menguji dan memerintah-Nya, Ia akan membalikkan situasi dengan begitu telak sampai-sampai nyawa-Nya terancam. Namun, ketika perintah itu datang dari Bapa-Nya, Ia menangis subuh-subuh, menyangkal diri-Nya sampai berkeringat darah, dan menaati-Nya sampai mati, bahkan mati di kayu salib.
KAMU SEDANG MEMBACA
She who Keeps both Heaven and Hell Occupied
RomanceRachel Helena memiliki misi untuk menjadi kekecewaan terbesar bagi ayahnya. Karena perselingkuhan ayahnya dengan pembantu mereka, ibu dari Rachel meninggal bunuh diri. Di hari yang sama, selingkuhan pria itu juga mati. Alhasil, Rachel mengubur ibuny...