Bukankah hal ini universal: bahwa tiba-tiba saja sesuatu yang besar terjadi tepat setelah seseorang membulatkan tekad untuk melakukan sesuatu yang baik?
Hal ini terjadi, misalnya, pada seseorang yang mujur yang ingin memperbaiki kebiasaan buruknya dalam menggunakan uangnya. Tepat setelah ia bertekad untuk berhemat, tiba-tiba saja ia tidak lagi mujur, sehingga tidak ada uang untuk ia hemat-hemat. Pola ini terlihat juga, misalnya, pada seorang ibu yang mendapat momentum di dalam kariernya untuk menghabiskan waktu lebih banyak untuk buah hatinya. Namun, kemudian serentetan urgensi muncul dan ia tidak memiliki pilihan selain untuk menomorduakan anaknya lagi.
Ini terjadi secara universal karena ini, mungkin, memang cara Semesta menguji seberapa tangguh tekad seseorang. Dan Rachel Helena tidak luput dari ujian itu.
Setelah ia bertekad untuk mencoba mengampuni seperti teladan suaminya, Rachel mulai hidup seperti dulu lagi. Ia kembali bersekolah, mengerjakan tesisnya, bekerja dengan tim risetnya, dan mencoba untuk berdamai dengan—dan bukannya meminum—kematian ibunya, neneknya, serta ayamnya. Semuanya berjalan dengan baik sampai seorang pria bersetelan rapi muncul di lobi apartemen Rachel pada suatu pagi yang biasa. Hal yang menjadi soal adalah bahwa pria itu menunggunya.
Sebelum kemunculan Jared Assad, yang mengetahui kediamannya hanyalah nenek dan ayahnya. Jadi, ketika melihat pria itu bangkit dan memanggilnya, Rachel langsung tahu bahwa ada sesuatu yang mengintai di balik pintu.
Dan memang ada. Pagi hari itu, Rachel Helena tiba-tiba saja menyandang status biliuner termuda setelah ia mendapatkan aset bernilai triliunan dollar dalam berbagai wujudnya.
Ini bukan ujian dari Semesta, seseorang akan berkata, ini adalah hadiah darinya.
Bisa jadi, sampai kemudian pria penyampai berita itu berkata bahwa penyerahan harta kekayaan ini dilakukan demi memuaskan catatan berkekuatan hukum yang ditemukan di meja kerja di kediaman Lukas Jehuda, beberapa hari setelah pria itu menghilang berbulan-bulan lalu dan tidak pernah ditemukan hingga saat ini.
Ketika kakeknya memeluknya untuk yang pertama kalinya di BC tempo lalu, Rachel tahu bahwa itu juga adalah yang terakhir. Sesuatu soal pelukan erat itu memberi tahu Rachel bahwa ia tidak akan melihat pria itu lagi.
Sejak saat itu, Rachel selalu menunggu-nunggu kabar duka dari orang-orang bahwa kakeknya meninggal, bunuh diri, atau apa. Pagi itu, seseorang mengatakan bahwa kakeknya hilang. Memang, Lukas belum tentu meninggal, dan memang, Rachel sudah mengantisipasinya, tetapi tiba-tiba saja tembok-tembok di lobi apartemen Rachel pagi itu berubah merah, penuh darah, dan terdengar di jarak yang sedikit terlalu dekat jeritan yang sungguh ngilu, nyaring dan mengerikan. Sebelum Rachel dapat meredamnya, suara itu mengeras. Dan sebelum ia dapat menyangkalinya, ia tahu bahwa itu adalah suara hatinya.
Namun, bukan kabar itu yang membuat Rachel berada di sebuah kafe siang hari ini.
Yang membawanya ke sana adalah sebuah informasi yang didengarnya tidak lama setelah munculnya kabar kehilangan kakeknya itu: Vanesha Tirana akan bertunangan.
Sekarang, ini bukan lagi sebuah ujian. Ini merupakan tantangan, pelecehan, dan cemoohan. Rachel tidak pernah terusik dengan semua serangan yang ditujukan padanya. Namun, ini semua ditujukan kepada mereka yang ia kasihi di garisnya. Seharusnya Semesta tidak mengujinya sejauh ini, karena sekarang tidak ada lagi pewahyuan, filosofi, hikmat, atau pribadi yang bisa menahannya.
"Apa kamu pernah menghubungkan semua penderitaan kamu dengan kutuk?" tanya Rachel kepada Vanesha di siang hari itu, dua hari sebelum hari pertunangannya.
Kening Vanesha mengerut samar. Ia tidak tahu soal kutuk dan, di atas itu, ia tidak menduga bahwa kutuk adalah apa yang Rachel pikir penting untuk ia ketahui menjelang pertunangannya. "Aku membutuhkan uraian soal kutuk itu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
She who Keeps both Heaven and Hell Occupied
RomanceRachel Helena memiliki misi untuk menjadi kekecewaan terbesar bagi ayahnya. Karena perselingkuhan ayahnya dengan pembantu mereka, ibu dari Rachel meninggal bunuh diri. Di hari yang sama, selingkuhan pria itu juga mati. Alhasil, Rachel mengubur ibuny...