"Hei jangan mesum kalian!!!"
Reflek Mauri menendang Sagara sehingga Sagara jatuh dari sofa. Mata sipit Mauri melotot karena terkejut. Terkejut karena kedatangan Lavanya dan terkejut karena Sagara jatuh dari sofa.
Lavanya tertawa keras melihat dua orang tersebut. Apalagi kakaknya yang mengerang sakit seraya memegang perutnya yang ditendang Mauri serta bokongnya yang menghantam karpet.
"Mas Saga, maaf, maaf!" Mauri bangun dan menarik Sagara berdiri. Lalu duduk kembali di sofa. Mauri pun beralih menatap kesal Lavanya. "Lo nyebelin banget!"
"Ayah, Bunda! Abang sama Mauri hampir aja..."
"Lala!" jerit Mauri kesal. Lavanya masih saja tertawa, sedangkan Sagara mengusap telinganya yang berdengung mendengar jeritan Mauri.
Mauri menghampiri Lavanya yang kembali berteriak. "Ayah, Bunda!"
"Lala!" Cepat-cepat Mauri menutup mulut Lavanya agar tidak berteriak lagi. Kedua wanita itu bergulat di atas lantai, dalam artian Lavanya mencoba melepaskan diri dari Mauri yang mengunci badannya, masih menutup mulutnya. "Mas, lihat adikmu!" ujar Mauri menatap Sagara, ia merasakan badannya sakit karena berguling-guling di atas lantai.
Sagara tertawa. "Ayah sama Bunda gak ada di rumah."
Mauri melongo, melepaskan Lavanya yang nafasnya tersengal-sengal. Mauri menatap kesal Lavanya. Ia pun menjitak kepala wanita itu.
"Abang! Lihat pacarmu! Putusin aja, dia gak baik sama aku!" adu Lavanya seraya memegang kepalanya. "Aku hampir aja kehabisan nafas!"
Mauri berdiri dan berlari ke arah Sagara, melompat dan duduk di sebelah Sagara. Dengan sengaja memeluk lengan Sagara, bersandar di pundak pria itu yang hanya tertawa melihat adiknya. Mauri pun mengecup pipi Sagara dan ikut tertawa melihat ekspresi kesal Lavanya.
Mauri tertawa jahat.
Ternyata begini rasanya jadi kakak ipar.
Makin keraslah suara tawa Mauri.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Ini adalah kencan pertama mereka setelah mereka resmi pacaran. Maksudnya kencan mereka yang tak akan gagal lagi! Jadi, Mauri bersungguh-sungguh mempersiapkan diri. Mulai dari luluran, memakai masker di wajah hingga melakukan perawatan pada kuku kaki dan tangannya.
Dan dalam pemilihan pakaian, sepatu, tas dan aksesoris Mauri cukup serius. Mauri harus tampil cantik dan memukau. Kalau bisa membuat Sagara tak berkedip.
Membayangkan Sagara tak berkedip saat melihat dirinya membuatnya tertawa senang. Segera menyemprotkan parfum di titik-titik nadinya, pergelengan tangan, belakang telinga, belakang lututnya.
Mauri diam sejenak, lalu menarik depan bajunya. Menyemprotkan parfum di antara buah dadanya. Nanti.... siapa tau saja Sagara...
Ekhm!
Mauri berdehem pelan, kembali meneliti penampilannya kemudian keluar ke bawah.
"Wangi banget kamu!" tegur Mommy membuat Mauri hampir saja tersandung saat menuruni tangga.
"Ya, namanya juga mau keluar. Nanti kalau aku ketemu jodoh di jalan kan gak malu-maluin. Gimana anaknya Mommy ini cantik, gak?" Mauri memutar badannya di hadapan Mommy.
"Iya dong! Siapa dulu Mommy-nya!"
Mauri hanya cekikikan.
"Mauri!" Seruan Lavanya membuat mereka teralihkan. Seperti awal saat Mauri ingin pergi berkencan dengan Sagara, maka membuat alasan ingin keluar bersama Lavanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mleyot
Romance'Mleyot bermakna menyukai sesuatu dengan sangat dan sampai-sampai membuatnya lemas hingga tidak bisa berkata-kata lagi.' Ini ceritanya Mauri, anak gadisnya Malvin dan Auri. Mauri yang kebelet nikah karena iri dengan dua kakak serta teman-temannya. T...