Indoor garden wedding menjadi tema resepsi pernikahan Sagara dan Mauri. Berbagai jenis tanaman untuk memenuhi venue pernikahan, sehingga terkesan seolah-olah ruangan tersebut seperti sebuah taman. Menggunakan berbagai jenis bunga dengan tone berwarna merah muda dan pastel memberikan nuansa lembut dan romantis dalam ballroom hotel tersebut. Backdrop pelaminan berwarna putih dipadukan dengan hiasan bunga-bunga berwarna merah muda juga membuat pelaminan tampak lebih kalem, sehingga menjadikan suasana pesta pernikahan semakin syahdu dan khidmat.
Beralih ke penampilan sang mempelai pengantin.
Mauri tampil cantik dengan douyin makeup. Adalah tren makeup douyin khas dengan fitur makeup ala Asia Timur khususnya Cina. Tren yang merupakan gabungan dari berbagai teknik makeup yang disukai oleh wanita-wanita Asia, seperti kulit yang bersih dan bercahaya, mata yang besar dan dolly, serta riasan bibir merah yang penuh dan plump. Hasilnya adalah tampilan yang romantis dan seksi, tapi tetap terlihat menggemaskan.
Untuk gaya rambut, terutama poninya. Poni tipis dengan belahan pinggir. Memotong masing-masing ujung poni hingga sepanjang rahang, untuk membingkai wajahnya agar terlihat lebih manis. Bagian atasnya ditata sedemikian rupa mengenakan headpiece mutiara melingkar di atas kepalanya yang juga memiliki juntaian mutiara ke belakang, sementara untuk bagian bawahnya dibiarkan terurai bergelombang.
Mauri menggunakan gaun berwarna merah. Gaun kolom tanpa tali, sepenuhnya disulam dengan payet dan manik-manik, dengan bunga organza yang menghiasi korset. Bagian belakangnya rok tulle yang dapat dilepas. Tentunya untuk menunjang penampilannya, ia menggunakan high heels agar tak terlalu pendek berdiri di sebelah Sagara.
Suaminya itu juga tampil tak kalah memukau. Potongan rambut baru, sangat rapi. Sagara menggunakan tuxedo merah muda. Sangat serasi dengan Mauri.
Keduanya menebar senyuman pada para tamu undangan. Bukan hanya kenalan mereka yang hadir, melainkan kenalana orang tua mereka juga. Yang kebanyakan berprofesi sebagai dokter. Termasuk Mateen.
"Selamat Dokter Sagara dan Mauri atas pernikahan kalian," ujar pria itu dengan senyuman.
"Terima kasih Dokter Mateen."
Sagara mendelik ke arah Mauri yang berujar manis pada Mateen. Saat Mateen turun dari pelaminan, Mauri membalas tatapannya.
"Gak usah senyam-senyum kayak gitu."
Mauri tertawa pelan. "Kalau aja Mas gak suka sama aku, pasti sekarang aku nikah sama Dokter Mateen."
"Aku bakal bikin kamu gak bisa jalan."
Mauri mencubit lengan Sagara dengan manja. Mereka kembali beramah tamah dengan tamu undangan yang memberikan mereka ucapan selamat.
Serangkaian acara malam ini berlangsung dengan meriah. Pengantin baru tersebut senantiasa menebarkan senyuman bahagia. Meski merasa lelah karena banyaknya tamu undangan yang hadir, mengingat jika ini adalah kali terakhir Malvin dan Auri anak mereka menikah, sedangkan Sadam dan Veya kali pertama menggelar acara pernikahan untuk anak mereka.
"Aku belum bilang, kalau kamu cantik sekali," ujar Sagara menatap Mauri dengan lembut.
"Telat," Mauri pura-pura merajuk membuat Sagara tertawa pelan.
"Istriku cantik banget sih, jangan cemberut dong."
"Iiih nyebelin!" ujar Mauri manja. Mereka teralihkan saat para sepupu Mauri naik ke pelaminan.
"Kok bisa sih lo mau sama Mauri, Ga?" Mauri menatap kesal Biru yang berujar kurang ajar. Bersiap membalas Biru, tapi Sagara mendahului.
"Ya karena gue cinta." Mauri mesem-mesem mendengar perkataan suaminya. "Kalau aja lo gak pelet Zidny, dia gak bakal mau sama elo," ejeknya pada Biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mleyot
Romance'Mleyot bermakna menyukai sesuatu dengan sangat dan sampai-sampai membuatnya lemas hingga tidak bisa berkata-kata lagi.' Ini ceritanya Mauri, anak gadisnya Malvin dan Auri. Mauri yang kebelet nikah karena iri dengan dua kakak serta teman-temannya. T...