07 › servis.

2.7K 200 3
                                    

n . cerita ini kemungkinan lebih kotor dari cerita lain yang aku publish.

d e s p e r a d o

berhasil mencapai pelepasan, Nizam mencium tengkuk Raiga yang duduk lemas diatas pangkuannya akibat dari kelakuan kurang ajarnya. "Hebat, lo belajar dari mana?" pujinya sedangkan Raiga menyandarkan kepalanya pada bahu Nizam dan masih sibuk mengatur nafas, "lain kali mau main lagi sama gue kan?"

Raiga mendelik, "dikasih hati minta jantung! dasar gak tau diri lo."

"lo tipe gue, muasin." saut Nizam dengan akhiran kekehan remeh.

Raiga tertawa sarkas, "tipe temen lo itu kayak apa sih?"

"Jazel?" terka Nizam.

"ya."

Nizam merapikan surai Raiga yang basah karena keringat submissive itu, "lo masih ngejar dia? gak capek?"

Raiga menggeleng, "gue gak capek karena gue emang naksir dia dari kelas 10 waktu mpls."

"buset." Nizam pura-pura terkejut.

"jadi, lo kan temen deket Jazel.. bisa gak spill tipe dia sebagai bayaran atas perbuatan kurang ajar lo tadi?" tawar Raiga.

"informasi tentang Jazel gak semurah itu."

Raiga mendesis kesal, "servis gue tadi murah kah?"

"mau jawaban jujur apa bohong?" goda Nizam.

"bangsat lo." umpat Raiga dibalas tawa.

"puas sih puas tapi gak seratus persen soalnya ruang gerak kita terbatasㅡ"

"lo yang gak modal, ngajak seks dikamar mandi sekolah! bodoh, gak tau tempat."

Nizam mengusap paha Raiga yang terekspos karena tadi mini skirt milik submissive itu ia lepas dan saat ini tergeletak diatas lantai, "lain kali dikamar deh."

mata Raiga memincing, "pardon? lain kali apaan?"

"lo mau informasi tentang Jazel gak?"

Raiga tersenyum dan mengangguk semangat meskipun tau permintaannya itu pasti akan mendapat bayaran yang diluar akalnya.

"fwban sama gue."

gotcha, Raiga beranjak dengan ringisan pelan akibat milik Nizam keluar begitu saja saat ia beranjak. "Bangsat! jangan cari kesempatan dalam kesempitan." ia memakai kembali dalaman serta mini skirtnya, mengabaikan Nizam yang tersenyum remeh.

Nizam menatap Raiga yang sudah merapikan pakaiannya, "mau gak?"

"gak akㅡ"

Nizam menyela, "kalau lo setuju langsung kirim foto naked lo atau kalau perlu lo ngangkang dihadapan gue saat itu juga."

d e s p e r a d o

"lo habis main sama siapa?"

"buset baunya.."

Raiga menatap keki kedua teman dekatnya yang saat ini tertawa, "mulut lo kalau ngomong bisa pelan dikit gak?"

"tapi serius, lo habis main sama siapa? bau lo nyengat banget." Yaresh memelankan nada bicaranya, ia juga menelisik sragam Raiga yang terlihat kusut.

"bau banget ya?"

Hakail mengangguk setelahnya menyodorkan parfum yang selalu ia bawa disaku celana sragamnya. "Kali ini sama siapa?" introgasinya, "jangan sampai lo dipanggil bk karena keciduk seks disekolah ya, bodoh!"

Desperado Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang