demi kenyamanan bersama, visualisasi tokoh Kate-nya aku ganti ya jadi ullzang ya.
d e s p e r a d o
Selasa pagi, beberapa mading sekolah yang menjadi tempat Raiga menuntut ilmu itu dikerumuni oleh banyak siswa-siswi yang penasaran akan isi dari sebuah poster sederhana yang berisikan sebuah foto salah satu siswi yang sekolah disana dengan memuat beberapa informasi pribadi mengenai siswi tersebut.
Kateㅡnama panggilan siswi itu, si tunarungu yang merupakan putri dari koruptor dan selingkuhan penjabat.
menghebohkan, bahkan para siswa-siswi yang setelah membaca isi dari kertas yang tertempel dimading itunpun langsung menghujat sosok Kate yang selama ini mereka kenal adalah sosok gadis pintar, pendiam dan cacat.
"diluar dugaan sih, gue pikir Kate itu anak biasa aja meskipun cacat.. gak ekspetasi kalau dia anak koruptor." ujar seorang siswi yang sudah selesai membaca tuntas poster dan menyingkir dari kerumunan itu, Bianca.
"sama sih.. likeㅡcacat gak menjijikan itu bener, tapi.. dia anak dari orang yang berselingkuh sama penjabat.. eww, belum lagi bapaknya koruptor." imbuh siswi lainnya yang dihampiri oleh siswi sebelumnya, Grace.
Ellaㅡsiswi itu ikut menambahi, "apa jangan-jangan dia bisa masuk sini karena nyuap kepala sekolah pakai uang haram ayahnya yang koruptor? atau lebih menjijikkan lagi ternyata dia adalah anak haram.. oh my God!"
"ngomong-ngomong ini siapa sih yang berani-beraninya nempel berita kayak gitu ke seluruh mading sekolah? kayaknya nyali dan powernya gede banget deh." celetuk siswi yang baru saja bergabung, Kalle.
"gue tebak sih tuh anak."
Kalle, Grace dan Bianca menoleh kearah tunjukkan Ellaㅡtunjukan dagu yang Ella arahkan pada sosok submissive yang bahkan baru saja menginjakkan kaki memasuki area koridor utama sekolah.
Ella berdecak kagum, "Sach Raiga Abisatya.. siapa lagi emangnya yang punya power dan nyali sebesar dia?"
"asumsi yang dapat gue setujui karena selama ini kita semua tau juga kalau Raiga itu naksir Jazel.. then ternyata Jazel malah jadian sama Kateㅡ"
"terus makanya sekarang Raiga sebar hal buruk tentang Kate, gitu?" sambar Grace sebelum Kalle menyelesaikan pendapatan.
Bianca menyaut ikut setuju, "yep.. kemungkinan gitu juga sih yang gue pikirin."
keempat gadis itu masih berdiri tempatnya sembari mengamati Raiga yang juga masih berdiri ditepi koridor utama sampai seorang submissive yang dikenal sebagai teman dekat Raiga menghampiri submissive problematik itu.
"Sach, how?"
Raiga menoleh sekilas kearah samping tempat Yaresh berdiri, "lo.. bikin poster dan lo tempel dimading sekolah?"
Yaresh mengangguk santai lalu merangkul bahu Raiga, "gak perlu panik kalau dipanggil BK karena yang punya yayasan sekolah ini tuh keluarga nyokap gue, Sach."
oh, baiklah.. power Yaresh lumayanㅡjalur orang dalam yang tentunya akan mengamankan mereka jika memang tindakan Yaresh kali ini bisa memicu kegaduhan dilingkungan sosial sekolah mereka.
"kalau pun ini bakal jadi masalah sekolah, gue gak bakal nyeret nama lo." celetuk Yaresh dengan lebih santai tanpa keberatan sedikitpun, "I will bear the consequences because I myself told you to do it my way."
Raiga tertawa pelan, "cara lo cukup bisa ngerusak mental."
"gue gak ada niatan gitu sih, semalem gue udah chat si cacat buat mutusin Jazel atau gue sebar tentang dia." balas Yaresh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperado
Fanfiction‹ discontinued › hubungan darah belum tentu bisa mencegah nafsu bejat, "we are related by blood Abisatya." (n) bxb. kalau tidak suka dengan genre atau pair cerita, jangan baca.