04 › imbalan.

3.3K 227 9
                                    

Raiga membuka kedua matanya perlahan, mengerjap berulang kali sebelum menoleh kesampingnya; menatap sang paman yang tertidur pulas sembari memeluk pinggangnyaㅡia tidak melupakan kejadian semalam, ketika sang paman berada diatasnya dan mengumpatinya karena kenikmatan yang ia berikan.

Raiga terkekeh pelan, mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan rambut yang menutupi kening sang paman. "young and handsome.. does uncle already have a girl or boyfriend?" celetuknya yang tidak menyadari jika pergerakannya membuat sang paman ikut terbangun.

"no, I don't have both."

Raiga menaikkan satu alisnya dengan tatapan tidak percaya atas ungkapan sang paman yang kini sudah membuka kedua mata, terbangun dan membalas tatapannya dengan intens. "Wow.. kenapa tidak punya satu pun? lalu siapa yang memuaskan paman?"

"you, your photos and videos."

ah?  Raiga jadi ingat. "Bagaimana bisa paman tau akun itu milikku sedangkan pemilik akun itu tidak pernah menunjukkan wajahnya?" pertanyaan yang semalam gagal ia tanyakan.

sang paman tersenyum tipis sebelum meraih tangan kanan Raiga, "your birthmark is only you who has it."

sial, benar juga ya? tapi, bagaimana bisa pamannya detail itu.. Raiga mengangguk-angguk, "tapi apa aku bisa minta tolong pada paman?"

"untuk apa?"

Raiga melempar tatapan memohon kearah sang paman, "jangan beritahu pada papa dan baba jika aku memiliki akun nakal itu.. please, uncle?" pintanya karena memang selama ini kedua orang tuanya tidak tau jika ia suka memosting foto dan video asusila diakun nakalnya itu, bahkan kedua orang tuanya itu juga tidak mengetahui jika beberapa mini dress yang ia beli itu bukan cuma-cuma untuk ia gunakan saja tapi juga ia gunakan untuk membuat konten diakun nakalnya.

sang paman tertawa pelan, "what's the reward.. kid?"

gotcha.

"my body especially my hole, you can use it as you like uncle.. deal?"

sang paman berdehem, "apa saya bisa menambahkan apa yang saya inginkan sebagai imbalan?"

Raiga mengrenyit lalu mengangguk pelan meski sedikit ragu, "memang paman ingin apa lagi?" takut jika keinginan sang paman terlampau melebihi batas.

"delete your naughty account, stop fucking with the dominants out there.. you and your body are only mine if you don't want me to tell your parents, kid."

sialanㅡRaiga speechless, ia merasa dijebak.

"bisakah kamu memenuhi imbalan yang saya minta?" sang paman menaikkan satu alisnya dengan menyunggingkan senyum sarkasnya.

Raiga diam, jujur saja ia bingung.

"oh ya?" tangan sang paman terulur untuk sedikit menurunkan selimut yang menutupi dada Raiga, "who is J?" tunjuknya pada tatto yang ada dibawah tulang selangka sang keponakan, sedari semalam ia ingin bertanya tetapi ia urungkan agar tidak menggangu suasana bercinta mereka.

Raiga mengusap tattonya, "orang yang menolakkuㅡ"

"can you replace the J with M?"

"apa?" beo Raiga yang sulit mencerna perkataan sang paman.

"Madava starts with M." jelas sang paman dengan santai, "lagipula untuk apa kamu mengukir J saat orang itu menolak kamu?"

lagi-lagi Raiga terdiam, ia tak menatap dominan yang memiliki marga sepertinya.

"I accept you, so replace your tattoo."

tak ada jawaban dari pihak submissive.

"do I need to accompany you to replace your tattoo, lilfox?"

Desperado Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang