03 › fuck.

3.8K 248 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raiga tersenyum miris sebelum meletakan handphonenya diatas nakas sebelum ia beranjak dari tempat tidur untuk berkaca dicermin full body yang ada didalam kamarnya, ia menatap damba paras dan tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raiga tersenyum miris sebelum meletakan handphonenya diatas nakas sebelum ia beranjak dari tempat tidur untuk berkaca dicermin full body yang ada didalam kamarnya, ia menatap damba paras dan tubuhnya.

"gue kurang menarik apasih dimata Jazel?" Raiga menatap mini dress berwarna merah muda yang saat ini membalut tubuhnya, "emang semenarik apasih cewek bisu kayak Kate? ngomong aja gak becus apalagi desah, hufttt." desisnya.

tangan Raiga terangkat, jemarinya mengusap tatto berbentuk J dibagian bawah tulang selangkanyaㅡtatto yang ia buat sebagai bentuk pengakuan cinta pada pemuda bernama Jazel Aryathama, pemuda yang menolaknya berulang kali.

"Jazel.. apa gue harus pake cara kotor biar lo jadi punya gue?" Raiga masih mengusap pelan tattonya, "should iㅡ"

drtt.. drtt..

Raiga menghela nafas kasar, ia berbalik mendekati nakas dan memungut ponselnya yang berdering menampilkan kontak YareshㅡRaiga mengrenyit bingung, mengapa malam-malam teman dekatnya itu menelponnya? apa ada masalah serius?

"kenapa, Resh?"

"lo yakin mampu ngurus sendiri?"

"yea, gue bisa urusㅡ"

"gue bakal bantu lo dengan cara gue, Sach. Good night and good bye, see you."

pip

Raiga melempar handphonenya, "dia pikir gue gak mampu ngurus huh?!"  serunya kesal. Ia mengatur nafasnya yang memburu, frustasi yang sudah sedari lama disebabkan oleh penolakan Jazel itu kembali memuncak.

Raiga mengacak surainya, ia butuh alkoholㅡya, ia butuh ketenangan. Tanpa pikir panjang Raiga melangkah keluar dari kamar, menuruni tanggaㅡmasa bodoh dengan para pelayan yang berpikiran aneh-aneh karena melihat dirinya mengenakan mini dress transparan berwarna merah muda, persetanㅡRaiga tidak peduli, lagipula kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan tentang dirinya yang mengkoleksi mini dress. Jadi, untuk apa orang lain mempermasalahkan?

Raiga berjalan menuju dapur, mengambil satu botol alkohol yang ada didalam kulkas lalu ia tuangkan pada gelas yang sudah tersedia diatas meja, ia tak menyadari siluet seorang pria yang berjalan mendekati dan berdiri tepat dibelakangnya.

"why can't I get the latest post notification from the Lilfox account?"

Raiga tersedak wine yang sudah hampir saja tertelan, ia terbatuk pelan dan tersentak kecil saat melihat sepasang tangan bertumpu pada meja bar tepat dikedua sisi tubuhnya.

submissive itu menelan ludahnya gugup sebelum ia berbalik menghadap pelaku yang membuatnya tersedak karena menyebutkan username akun nakal miliknya, "paman?" kedua matanya membulat kaget saat mengetahui pelakunya adalah adik dari sang papaㅡMadava Abisatya, sang paman yang kini melempar senyum.

"yea, kid?"

"apa yang paman lakukan?" tanya Raiga saat wajah sang paman mendekati wajahnya lebih tepatnya pada lehernya, detik berikutnya Raiga merasakan kecupan dan sesapan pelan dibagian leher karena ulah dari bibir sang paman.

"pamanhh~" berhasil membuat Raiga meloloskan desahannya secara tidak sengaja.

sang paman memundurkan wajahnya, menatap lekat wajah Raiga yang memerah. "Kamu terlihat lebih berisi dari foto postingan beberapa bulan lalu." celetuknya dengan tatapan intens, "apa ini hasil dari tangan lancang dominan liar diluar sana?"

Raiga sempat terdiam tapi tak lama rasa tertarik timbul, bermain dengan pamannya itu bukan ide yang buruk kan? lantas  ia melempar senyum manis sembari mengalungkan kedua tangannya pada leher sang paman, "jika bukan karena mereka maka tubuhku tidak akan seperti ini.. paman."

sang paman mengangguk sebelum mengecup pelan bibir Raiga, "want to try my touch?"

"bolehkah?" godaa Raiga dengan tangan yang sudah mengusap sensual dada bidang sang paman, "then touch me as you like, uncle.. mnhhh~"

menantang, tidak ada salahnya kan jika Raiga mencoba bermain dengan paman muda dan tampannya itu? sesekali saja? bahkan karena cumbuan sang paman, Raiga melupakan sesuatuㅡsejenak ia melupakan bagaimana bisa pamannya itu mengetahui mengenai akun nakalnya?

"you are indeed a little bitch who was raised by my brother."

Raiga mendesah tanpa jeda saat miliknya disentuh oleh sang paman. Lima belas menit berlalu keadaan sudah terasa panas didapur, Raiga berbaring lemah diatas meja makan dengan mulut terus terbuka untuk sekedar melenguhkan sang paman yang lancang menyentuh tubuhnya, bahkan mini dress yang dikenakan Raiga sudah tergeletak diatas lantai sehingga detik ini submissive itu sudah telanjang bulat sedangkan sang paman masih berpakaian lengkap.

"hhnhh, pamanhh.. i want cum~"

"no cum as long as you haven't made me satisfied, Raiga." sang paman merogoh saku celana yang ia gunakan, ia mengeluarkan benda kecil tetapi panjang dengan ujung keduanya berbentuk tumpul.

sounding round itu menyakitkan,  "do you  what this is?" ujarnya membuat Raiga melirik dan spontan menggeleng kalut saat ia memasukan benda itu pada lubang kecil milik Raiga, menyumpal lubang kecil itu agar tidak mengeluarkan cum.

"ughhh, pamhh.." desah Raiga sembari meremat tepian meja makan.

sang paman tersenyum senang, "just enjoy it." lalu menarik lengan sang keponakan agar bangun dan turun dari meja makan, "get on your knees."

tanpa bantahan, Raiga menuruti perkataan sang pamanㅡia langsung bersimpuh dihadapan sang paman, menempatkan wajahnya tepat pada milik sang paman yang terlihat setelah dominan itu menurunkan celana jeansnya sebatas lutut.

"I've seen videos of you sucking dildos and now I want to see you sucking mine, lilfox."

Raiga langsung menyentuh milik sang paman yang sudah menegang, mengocok pelan sebelum ia masukkan ke dalam mulutnyaㅡmengulum milik pamannya itu sedang seneng hati, membuat sang paman frustasi merasakan kulumannya selama beberapa menit.

"ughh, you're reliable." puji sang paman yang tanpa sadar menarik surai Raiga dan mendorong kepala Raiga sampai mengulum habis miliknya, membuat Raiga tersedak dan kewalahan.

"umhkkk.."

sang paman menarik kasar surai Raiga, membuat keponakannya itu meringis karena dipaksa untuk mendongak dan menatap dominan Abisatya yang langsung mencengkram rahangnya submissive Abisatya itu.

"i'll fuck you hard, Sach Raiga."

desperado; paman?
diketik; 11 Februari 2023.
dipublikasi; 11 Februari 2023.

persetanan bangsat, ini bab aku tulis ulang ya jadi kalau yang sebelumnya udah baca dan bedaㅡmaaf banget aku gak nyalin waktu mau hapus. Sebelumnya aku udah kasih peringatan kalau buku ini crossdressing, jadi kalau ada yang gak nyaman ya gak usah lanjut baca yaw.

Desperado Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang