23. Spek Ala Kadarnya

195 59 14
                                    

"Dulu."

Mata Kiki yang awalnya membola saking kagetnya, langsung mengendur kembali. Napas sayang sempat tertahan pun juga kembali ia hirup perlahan dan dikeluarkan dengan helaan panjang.

Ambar tertawa kecil. "Iya dulu kok. Kalau sekarang kan udah jadi suami kamu," katanya menyimpan perih dan kecewa dalam hati. Namun tetap ia tampilkan senyum bahagia.

"Oh iya ya. Mau jenguk Bang Ozi kan? Mari masuk aja," ajaK Kiki yang lantas mempersilahkan Ambar masuk.

Kiki mengikuti dari belakang dan mempercepat langkah agar ia berada di depan Ambar. Meminta perempuan masa lalu suaminya tersebut berjalan mengikuti ke ruang tengah, di mana Ozi T
Tengah tengkurap dengan mata memejam merasakan pijatan yang membuat tulang belulang juga saraf-saraf di tubuhnya dimanjakan

"Mari silakan duduk Maaf nggak ada kursi, adanya karpet saja," kata kiki mempersilahkan Ambar duduk.

"Iya nggak papa kok, makasih."

Suara sahutan itu jelas terdengar oleh telinga Ozi. Terlebih Ambar duduk di sebelahnya. Posisi yang sama di mana tadi Daru juga duduk di sana.

Sontak mata Ozi membuka. Menolehkan kepala dan kaget tak bisa dihindari, melihat Ambar menatapnya.

"Kamu kenapa ke sini?" tanya Ozi.

Daru lantas bergabung duduk bersila di samping Ambar. "Nggak sengaja tadi aku kasih tahu Ambar kalau kamu habis jatuh dan minta tukang pijat datang."

Ozi melemparkan tatapan membunuh kepada Daru. Bisa-bisanya membawa Ambar ke rumahnya, di mana ada Kiki yang pasti akan curiga. Padahal hubungannya dengan Kiki sedang anget-angetnya, sedang kenyal-kenyalnya dan sedang ingin ditumbuk terus-menerus.

Daru sadar dan langsung melengoskan tatapan ke arah Ambar. "Padahal Ozi cuma jatuh dari dipan, Mbar. Kamu sampai datang ke sini sih."

"Namanya jatuh juga pasti sakit. Emangnya aku nggak boleh datang ke sini ya?"

"Boleh kok. Kapan pun Kamu mau, datang aja," sahut Ozi.

"Aku cuma bawain ini nggak papa kan. Nanti kamu cobain ya." Ambar lantas berdiri membawa bingkisan ke dapur.

Di mana Kiki sedang menuangkan air panas sisa membuat kopi untuk Daru tadi  ke dalam gelas berisi gula dan juga kantong teh.

"Ini apa kamu bawa? Bang Ozi kan cuma jatuh bukan sakit parah," kata Kiki menerima bingkisan tersebut.

"Nggak apa-apa. Kalau nggak sakit kan juga nggak dibawain begini."

Kiki mengangguk. Lumayan juga ia dapat camilan gratis. Berkah Ozi sakit ia bisa dapat camilan. Tadi Daru juga bawa, sekarang Ambar. Kiki jadi ingin kepo soal perempuan molek di hadapannya ini.

"Ngomong-ngomong Mbak ini dulu mantannya Bang Ozi ya?"

"Iya."

"Kenapa kok putus, nggak sambung nikah aja?"

"Nggak dapat restu dari kakaknya Ozi."

"Oh gitu. Ayo ke depan, dapurnya kotor rusuh juga belum sempat beres-beres," ajak Kiki sambil membawa nampan berisi teh.

Kiki duduk agak jauh dari tempat Daru tadi. Duduk bersama Ambar. Seolah keduanya bestiw yang lama tidak bertemu sedang menggosipka  sesuatu. Membuat Ozi dan Daru ketar-ketir. Bagaimana kalau Ambar membeberkan tentang masa lalu mereka semua. Ozi dan Ambar di suatu malam yang hampir pagi. Di kamar kost dengan dipenuhi arangan.

Karena posisinya agak jauh dan suara TV yang menyala, membuat obrolan Ambar dan Kiki tidak terdengar oleh Ozi maupun Daru.

***

Ozi masih tertidur pulas setelah dipijat. Padahal hari juga sebelum malam, tapi karena saking merasakan nikmat di sekujur tubuh Ozi tidur lebih cepat. Meninggalkan Kiki yang masih menonton sinetron Suara g
Ginjal Istri di saluran televisi berjuluk ikan berenang.

Karena Ozi sudah lelap dan sinetron juga sedang menayangkan iklan, Kiki mulai kepo dengan obrolan dirinya dan Ambar tadi siang.

Bahwa Ambar bercerita, dulu ia sempat hampir menikah dengan Ozi jika tidak terhalang restu kakaknya. Ia juga pergi dari Ozi tanpa kabar karena Ambar ingin membuktikan bahwa ia bukan perempuan matre yang hanya bergantung kepada Ozi.

Kisah tragis bagaimana hubungan Ozi dan Ambar berakhir. Ambar tadi memberitahu social media yang dulu sempat dibuat bersama saat hubungan mereka masih mekar seperti bunga kamboja. Harum semerbak berwarna putih dengan semburat malu-malu dari warna kuning. Seperti itulah hubungan mereka.

Kiki tidak tahu ada maksud apa Ambar memberitahu sosial media tersebut. Kata Ambar tadi, Kiki belum tahu dan mengenal sosok Ozi di masa lalu. Maka dari itu Ambar menawarkan sosial media mereka.

Setelah dicari dengan saksama  Kiki menemukan akun Instagram dengan nama Zimba_love dengan foto profil Ozi dan Ambar sedang berpelukan mesra. Ozi memeluk Ambar dari belakang.

Menguatkan batin melihat kemesraan masa lalu Ozi. Kiki juga kepo kenapa sosok Ambar tidak direstui hubungannya oleh kakak Ozi. Padahal perempuan itu terlihat cantik, mandiri, lekerja keras dan tentunya dapat memuaskan Ozi. Tidak seperti dirinya yang bantet, lulus aja belum, kerja cuma modal live jualan.

Menelusuri postingan demi postingan yang diunggah, memang terlihat hubungan mereka sudah dekat. Daru juga berada di antara mereka berdua. Terlihat mereka bertiga menghabiskan waktu bersama. Instagram itu sepertinya dikelola oleh Ambar, dan postingan terakhir sudah setahun yang lalu.

Instagram Ozi sendiri hanya ada tiga foto, itu pun di update 4
Empat tahun yang lalu. Dari sini saja terlihat betapa tidak updatenya Ozi tentang sosial media yang dimiliki. Tapi kegiatannya di masa lalu terekam di Instagram milik berdua.

"Kalau kayak gini aku udah kalah spek. Kenapa juga aku nggak kenal suamiku sendiri sebelum kita menikah," monolog Kiki bertanya pada ponsel yang isinya masih ia gulir menampilkan masa lalu penuh kebahagiaan antara Ozi dan Ambar.

Seperti ini membuat Kiki jadi sadar diri, kalau dia mungkin hanya pelampiasan karena Ozi tidak mendapatkan cinta sejatinya. Haruskah Kiki memikirkan rencana menjadi janda di usia muda, kalau-kalau Ozi meninggalkannya demi Ambar yang kini sudah sukses?  Pastinya dengan sosok Ambar yang baru, kakak Ozi bisa menerima perempuan itu.

Ah, memikirkannya saja Kiki kok agak merasa cenut-cenut ya ginjalnya. Apakah ia merasa cemburu, apakah sudah ada cinta di hatinya, apakah Ozi bukan orang asing lagi di kehidupannya? Kenapa pula ia masih menggulir semua postingan padahal tahu rasanya sakit sekali melihat kemesraan yang ditampilkan setiap foto.

Keluar dari beranda Instagram, Kiki menekan aplikasi hijau. Menekan ruang obrolan dengan Nanda. Mengetikkan pesan yang entah akan dibaca kapan oleh sahabatnya tersebut. Mau telepon malam ini pun sepertinya tidak mungkin, takut Ozi bangun dan Nanda pun mungkin sudah molor.
Dari aplikasi percakapan ini saja Nanda di sana tidak terlihat online, sudah jelas pemiliknya sibuk ataupun tidur.

_Nan, spill cara jadi janda idaman dong. Kalau bisa sekalian tutorial menggaet sugar Dady modal spek ala kadarnya_

______

LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang