Secret Marriage - BAB 24

882 151 10
                                    

"Bukannya kamu tidak menyukai apartemen murah seperti ini?" Rissa menatap Leo. Yang ditatap tersenyum seolah-olah tidak pernah mengatakan kalau dia tidak menyukai apartemen Rissa.

"Aku memang tidak menyukainya. Tapi, aku tidak bilang kalau aku tidak menyukai pemiliknya kan." Leo tersenyum menggoda.

"Aku rasa kamu sebaiknya pergi dari sini. Aku tidak ingin atasanku bermalam di apartemen milikku." Usir Rissa dengan nada tenang namun tajam.

Erick tersenyum mendengar perkataan Rissa.

"Aku tidak akan pergi dari sini, Riss. Aku bilang aku akan tidur di sini. Aku ini suamimu."

Rissa tersenyum dingin. "Suami di atas kertas."

"Aku tidak peduli kamu menganggapku apa tapi mulai sekarang aku menganggapmu istriku." Leo kembali memamerkan senyumnya yang menawan pada Rissa.

Erick kesal. Dadanya bergemuruh. Dia tidak peduli meskipun Leo adalah kakaknya. Dia peduli pada Rissa.

"Kamu seharusnya sadar kalau Rissa bukan Diva yang bisa dianggap istrimu begitu saja."

"Kamu lupa ya? Rissa ini memang istriku." Leo tersenyum puas.

Erick terdiam sesaat. Ya, dia nyaris lupa kalau Rissa dan Leo telah menikah. Tapi, bukankah pernikahan Leo dan Rissa karena permintaan almarhum kakeknya. Bukan karena memang saling mencintai.

"Aku akan tidur di kamar Rissa malam ini." Kata Leo dengan nada tenang setenang sungai Amazon.

"Apa?! Apa kamu sinting, Leo?" Pekik Rissa tak terima dengan perkataan Leo. Dia berhak menolak dan mengusir Leo bukan?

"Tidak usah kaget begitu. Memang sudah seharusnya kita tidur bersama kan. Kita ini sepasang suami-istri. Apa kamu tidak sadar tuntutan papah dan mamah agar kita segera memiliki anak."

"Kamu begitu takut kehilangan harta hingga mengabaikan Diva."

Leo menatap tajam Erick. "Aku bilang jangan ikut campur urusanku. Urus saja dirimu yang tidak bisa memiliki wanita impianmu itu."

Rissa dan Erick secara bersamaan menatap tajam ke arah Leo.

Erick tersenyum pada Leo. "Oh ya? Aku dan Rissa sudah berciuman."

Mata Rissa melebar mendengar ucapan Erick. Dia berada di situasi yang sulit. Bahkan dia tidak tahu harus mengiyakan ucapan Erick atau mengingkarinya.

"Astaga, adik macam apa yang berani mencium bibir kakak iparnya sendiri." Leo berusaha menutupi keterkejutannya dengan ekspresi datar. Dia tidak menduga kalau Erick berani mengambil tindakan seperti ini. Tapi, kemungkinan Erick berbohong juga ada kan.

"Aku akan menelepon papah dan memintamu mengakui apa saja yang pernah kalian lakukan di belakangku." Leo mengambil ponsel dari saku celananya.

Awalnya Rissa meragukan Leo tapi saat melihat layar ponsel Leo dan dia menekan kata 'panggil' di kontak ayahnya, Rissa merebut ponsel Leo dan segera mematikan panggilannya.

Ini bukan hanya soal Erick dan orang tuanya tapi... hal ini juga menyangkut Rissa. Dia tidak mau keluarga Xanders kecewa padanya. Dia tidak ingin Adam dan Sonya kecewa karena dia tak lebih baik dari Leo.

"Tidak, Leo." Kata Rissa menggeleng.

"Kamu takut kalau ayahku tahu, Riss. Kamu takut melihat ekspresinya saat Erick mengakui segala perbuatannya."

"Sialan! Aku dan Erick tidak melakukan apa pun." Rissa menghindari tatapan mata Erick dengan fokus menatap Leo.

"Kalau kamu tidak melakukan apa pun kenapa kamu harus sepanik itu. Lihat, wajahmu. Kamu tidak bisa membohongiku dengan raut wajah seperti itu, Riss."

"Kami berciuman!" Kata Erick marah. Dia kesal kalau Rissa tidak mengakuinya.

Kini Rissa seperti sedang disudutkan Leo. Ya, Leo kekasih Diva sedangkan dia dan Erick bukanlah sepasang kekasih.

"Erick... aku tidak mau kita menambah masalah di keluarga."

Leo paham kalau Erick ingin diakui Rissa. Erick mungkin tidak peduli pada apa yang akan terjadi nanti pada keluarganya kalau sampai dia mengakui telah berciuman dengan Rissa.

***

Jangan lupa tinggalin komentarnya ya yang mau diupdate lagi :D

Baca cerita aku yang The Perfect CEO sama Istri Pengganti ya ^^

Thank you ^^

Secret Marriage (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang