Secret Marriage - Bab 7

1.2K 160 18
                                    

Annabell Daisy adalah nama panggung seorang selebrgam yang masih berusia dua puluh dua tahun. Rambut bubblegum pink-nya yang terang dikuncir tinggi. Dia mengenakan kacamata warna hitam dan topi berwarna senada dengan kacamatanya. Mengulum es krim rasa stroberi dan sesekali menatap layar ponselnya.

Saat usianya masih tujuh belas tahun, Annabel Daisy sudah bertekad untuk menjadi selebgram. Dia menyukai attention dari orang-orang dan membutuhkan validasi orang lain kalau dia cantik, menawan dan diakui sebagai wanita yang disukai banyak pria.

Annabel Daisy akan melakukan apa pun agar dia bisa menjadi terkenal bahkan berfoto-foto seseksi mungkin. Semakin seksi semakin banyak yang memberikan like dan atensi. Puluhan ribu direct messege dari pria lajang ataupun yang sudah beristri memenuhi pesan instagramnya.

Annabel Daisy yang dulu hanya memiliki satu atau dua teman kini memiliki banyak teman yang datang saat dia sudah menjadi terkenal. Saat dirinya tak memiliki apa pun, jangankan teman, saudaranya saja menjauh darinya. Namun, kini semua berbalik menuju kepadanya. Seolah dia memiliki magnet yang menarik banyak orang untuk mendekat. Magnet itu adalah uang dan ketenarannya.

Namun, bagi Rissa yang tak tahu apa pun soal dunia selebritas, selebgram atau sejenisnya tak akan mengenal Annabel Daisy kalau saja dia bukan kekasih palsu Bagas—pacar Clara.

"Kenapa lama sekali sih?!" Gerutunya kesal saat Bagas baru datang.

"Aku baru selesai syuting." Balas Bagas tak kalah kesal mendengar gerutuan Annabel Daisy.

Bagas memiliki wajah yang agak mirip dengan aktor korea. Termasuk tampilan rambutnya yang berponi miring. Aktingnya biasa saja tapi ketampanannya sukses menyihir banyak wanita dari remaja hingga ibu-ibu. Bagas adalah selebrita kelas B. untuk menjadi selebrita kelas A agak sulit baginya. Karena kebanyakan selebrita kelas A itu punya karya yang bagus-bagus dan berkarir lebih dari sepuluh tahun di dunia entertainment.

Kalla—manajer Bagas sekaligus manajer Ana muncul dengan tergesa-gesa. Keringat meluncur dari pelipisnya ke pipi. Dia mengenakan kacamata tebal dan penampilan ala hippie.

"Kalian sudah siap?" tanyanya.

Ana dan Bagas saling menatap beberapa saat.

"Konsepnya gimana sih?" Tanya Bagas tidak sabar.

"Kalian lama pacaran tapi Bagas selingkuh."

"Apa?!" Pekik Bagas kesal.

"Ya, ini bagus buat menaikan pamor kalian."

"Aku tidak mau. Itu pembunuhan karakter. Banyak fans yang akan membenciku. Aku tidak mau kehilangan fans." Kata Bagas tegas. Dia kesal kenapa harus dia yang dijadikan tumbal.

"Kalau sampai konsep gila ini tetap harus dilakukan, aku memilih keluar dari manajemen ini. Kaya begini dibilang menaikan pamor? Ini mah menaikan pamor Ana bukan aku!" Bagas tampak sangat kesal dan jengkel.

Manajemen rela menjatuhkannya hanya untuk pamor seorang selebgram ecek-ecek yang hanya bisa memamerkan badannya di feed instagram.

"Kaya begitu saja sampai mengancam mau keluar segala." Annabel Daisy tersenyum kecut.

"Terserah, kamu aja, Surani."

Mata Annabel menukik tajam pada Bagas setelah melepas kacamata hitam yang bertengger di atas batang hidungnya.

"Sekali lagi kamu memanggil nama asliku..."

"Apa? Kamu kaya begitu saja marah segala." Bagas membalas dengan elegan.

Sang manajer yang otaknya lemot itu terdiam. Meskipun otaknya lemot tapi dia cukup berhasil mengangkat nama-nama aktrisnya. Apa mungkin ini hanya faktor keberuntungan saja?

Bagas memikirkan Clara. Memikirkan perasaan wanita berambut sebahu itu. Anggun sekaligus manja. Sikap yang disukainya dari Clara. Di satu sisi Clara begitu berkarakter tapi di sisi lain dia super manja. Cukup wajar bagi Bagas karena Clara adalah anak bungsu dan kedua kakaknya adalah laki-laki.

"Masalahnya, kita itu sedang mencoba mendongkrak popularitas Anna. Kamu kan tahu dia dapat tawaran main film. Saat namanya terangkat karena kasus ini, orang-orang akan bersimpati padanya dan menonton filmnya, Gas."

"Dengan mengorbankan nama baikku? Bagus sekali! Kenapa tidak mencoba pakai aktor lain?"

"Di manajemen kita, hanya nama kamu yang lagi naik daun. Kalau pakai yang lain akan berbeda, Gas. Cuma kamu yang bisa bantu."

Bagas memonyongkan bibirnya. Membantu selebragm tidak tahu diri ini dengan mengorbankan nama baiknya sama saja dengan membunuh dirinya sendiri perlahan. Tapi, kalau dia keluar denda agensi juga tidak sedikit. Hal ini membuatnya dilema.

"Aku butuh waktu, Kall." Bagas mengambil ponselnya dan beranjak dari tempat duduknya. Dia malas meladeni manajernya yang tolol.

"Sabar ya, Na." Ujar sang manajer pada Annabel Daisy.

"Aktor kelas B saja banyak gaya." Omelnya.

"Meskipun Bagas itu aktor kelas B tapi dia punya fans yang jauh lebih banyak dari kamu. Jadi, jangan membuatnya makin malas dengan kamu. Bersikap baik padanya tidak akan rugi kok. Jadi temennya, Na, buat dia nyaman sama kamu. Lalu dia akan membantu karir kamu."

"Bukannya aku sudah kasih uang ratusan juta buat melancarkan gimmick ini ya. Tapi, kenapa kamu malah banyak omong dan menyuruh aku buat berbaik hati sama aktor kelas B itu." Katanya dengan sombong.

Kalla menelan ludah. Dia tahu kalau karir Annabell tidak akan lama. Sikapnya yang akan menjatuhkan nama wanita itu sendiri. Kalla tahu kalau Annabel Daisy akan sulit menyaingi Bagas. Sangat sulit meskipun agensi akan bekerja keras demi mendongkrak namanya. Seharusnya, dia lebih berpihak pada Bagas bukan pada Annabel Daisy yang aktingnya sangat kaku itu.

Tapi, sulit bagi Kalla untuk memilih karena bos besar agensinya adalah kekasih Annabel Daisy. Pria beristri itu memiliki hubungan gelap dengan Annabel Daisy. Kalau dia tidak bisa mendongkrak popularitas Annabel Daisy maka karirnya akan menjadi taruhan. Dia bisa dipecat dari agensi tempat dia bekerja.

Saat ini Kalla sedang mengumpulkan uang untuk menikahi wanita impiannya. Sial, dia dihadapkan pada pilihan sulit. Uang ratusan juta dari Daniel bisa lenyap begitu saja. Belum lagi Daniel akan memotong gajinya atau bahkan memecatnya kalau Annabel Daisy tidak cepat-cepat terkenal.

"Aku akan bilang pada Daniel soal sikap buruk Bagas. Beraninya, dia berkata begitu padahal ini kan ide atasannya sendiri. Kamu tahu kan bagaimana Daniel, dia bisa saja..." Annabell Daisy mengangkat tangannya dan berpura-pura memotong lehernya.

***

Ada yang kangen part-nya Rissa sama Leo dan Erick?

Secret Marriage (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang