Secret Marriage - BAB 15

1K 172 119
                                    

"Aku mohon jangan merusak hidupku, Joe." Pinta Diva dengan mata yang mulai memerah. Dia membayangkan kalau Leo meninggalkannya dan mengambil semua kemewahan yang pria itu berikan.

"Kalau begitu mari kita kembali lagi, Div. Aku tidak masalah kalau kamu tetap menjadi kekasih Leo. Hanya saja..."

"Aku tidak bisa kembali menjadi pacarmu." Tolak Diva.

"Ya, aku tahu. Aku tidak menuntutmu untuk kembali menjadi pacarku meskipun aku sangat menginginkannya. Setiap bulan kamu hanya perlu mengirimiku uang tiga puluh juta." Joe tersenyum.

"Apa? Tiga puluh juta setiap bulan? Kamu memerasku?!"

"Apa kamu tidak ingat aku selalu memberikanmu apa pun yang kamu mau dengan uangku yang terbatas. Tak ada salahnya kalau kamu membalas kebaikanku."

"Betapa busuknya dirimu, Joe!"

"Bagaimana denganmu yang meninggalkanku begitu saja untuk mengejar pria kaya? Kamu lebih busuk, Div." Tatapan mata Joe berubah dari yang biasa saja menjadi tajam.

***

Rissa tidak tahu kenapa Leo mengikutinya hingga ke apartemennya. Erick ditelepon dosen pembimbingnya malam-malam begini untuk merevisi disertasinya di beberapa bab awal. Clara hendak ingin pulang ke apartemen Rissa tapi Leo melarangnya. Clara akhirnya memilih pulang ke rumah padahal dia ingin sekali berbicara dengan Rissa menganai Annabel Daisy yang menyebalkan itu.

"Aku ingin kamu pergi dari sini, Pak Leo. Apartemen ini tidak cocok untuk Anda." Rissa berkata dengan nada suara yang tidak disuaki para pria. Ketus.

"Ya, aku memang cocoknya berada di tempat mahal. Erick membelikan apartemen murah seperti ini karena kamu yang minta. Seharusnya, kamu minta apartemen yang dekat dengan daerah Diva. Di sana biasanya di huni orang-orang kaya."

"Aku sangat berterima kasih pada Erick yang memberikanku apartemen sederhana ini. Aku yang meminta Erick membelikan apartemen yang menurutmu 'jelek' ini. Kamu tahu, Erick ingin membelikanku apartemen mewah seperti apartemen milik kekasihmu itu. Tapi, aku menolak. Aku rasa aku lebih suka hidup yang apa adanya dibandingkan bermewah-mewahan tapi dengan uang orang lain. Tolong, jangan bandingkan aku dengan Diva."

Leo tersenyum masam pada Rissa. "Aku yakin Erick tidak bisa konsen mengerjakan revisi disertasinya."

"Kenapa kamu begitu membenci Erick? Bukankah dia anak yang baik. Adik yang baik sama seperti Clara kan."

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang pernah Rissa tanyakan pada Erick tapi jawaban Erick simpel. Ya, karena dia adalah Erick—adiknya Leo.

"Karena aku memang tidak menyukainya." Jawab Leo. "Aku dan Diva sedang menjaga jarak karena adegan mesum itu. Tapi, kalau saat itu yang duduk di atas meja kerjaku adalah kamu, aku yakin ayahku tidak akan semurka ini."

"Jadi, kamu berharap aku yang duduk di atas meja itu tanpa mengenakan apa pun?" Rissa tidak bisa membayangkan hal semacam itu. "Menjijikan." Ucapnya sambil mengangkat kedua bahunya.

Leo tersenyum.

"Kamu sepertinya sedang menyusun strategi agar bisa mendekatiku karena ayahmu melihat dengan matanya sendiri bagaimana buruknya sikap pimpinan sepertimu. Kamu ingin membersihkan namamu di mata ayahmu kan?" Terka Rissa.

"Kamu cukup pintar."

"Aku tidak ingin dekat denganmu. Apa yang kamu lakukan percuma saja. Apa kamu tidak merasa jijik saat dekat denganku?"

"Bisakah kita membahas hal yang baik-baik saja."

"Ckckck." Rissa mendecakkan lidah. "Aku tidak bisa. Karena bagiku tidak ada sisi baik darimu, Leo. Kamu sangat buruk di mataku, jadi jangan berharap apa pun. Kamu berambisi untuk memiliki harta orang tuamu sepenuhnya." Rissa menggeleng tak percaya kalau ada anak yang begitu berambisi menguasai harta orang tuanya dan menyingkirkan adiknya—Erick.

"Kamu tidak tahu apa-apa tentang keluargaku, Rissa."

"Aku tahu banyak hal. Aku tahu kalau kamu itu egois dan hanya ingin menang sendiri. Kamu tidak mau mengalah hanya untuk adikmu saja. Kamu membenci Erick yang tidak punya salah apa-apa hanya karena dia adikmu."

Leo mendekati Rissa. Semakin dekat. Dia menatap mata almond Rissa dengan tajam. "Ini yang membuatku sangat membencimu."

"Karena aku membela Erick yang baik hati itu. Dia seperti malaikat dan kamu seperti iblis." Kata Rissa membalas ucapan Leo dengan tajam.

"Aku membencimu karena kamu berada di pihak Erick. Kamu dan dia seperti sepasang sepatu, dan aku membencimu saat kamu juga membenciku hanya karena aku tidak menyukai Erick."

"Apa yang salah dari Erick, Leo?"

"Tidak ada yang salah darinya." Tatapan mata Leo berubah sendu. Suaranya bergetar. "Yang salah adalah dia lahir dari rahim selingkuhan ayahku."

Rissa mendadak lemas seolah tubuhnya melemah dan akan terjatuh.

***

Gimana nih lebih pilih Leo-Rissa apa Erick-Rissa?

Secret Marriage (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang