Leo melihat Diva di sana sedang bersama orang tuanya yang menatapnya dengan tatapan kekecewaan mendalam. Leo berjalan dengan langkah yang berat mendekati orang tuanya. Rissa melangkah di belakang Leo dengan senyum tipis yang menandakan kesenangannya dengan drama Leo dan Diva.
***
Mereka berada di lantai atas. Adam menatap Leo kemudian Diva secara bergantian. Pengakuan mengejutkan dari mulut Diva membuat Adam merasa gagal sebagai seorang ayah. Ya, dia sudah gagal menjadi seorang suami dan ayah.
"Sudah berapa bulan kamu hamil?" tanya Sonia dengan wajah datar.
"Dua bulan, Mah." Jawab Diva berharap kalau apa yang dilakukannya akan menguntungkan dirinya.
Rissa berpura-pura memasang wajah sedih. Seharusnya, dia dapat penghargaan berkat aktingnya ini.
"Leo berjanji akan menikahiku..."
"Aku tidak berjanji seperti itu." Leo menyangkal.
Diva menatap Leo kesal. "Kamu berjanji akan menikahiku, Leo." lalu dia menatap Sonia dan Adam secara bergantian. "Aku mengandung cucu kalian. Apakah kalian akan membiarkan Leo lepas tanggung jawab begitu saja?"
Adam dan Sonia saling menatap beberapa saat seolah sama-sama sedang memikirkan jalan keluar dari permasalahan putra sulung mereka.
"Aku sedih mendengar apa yang Diva katakan. Tapi, aku tidak bisa membiarkan Diva sendirian dengan kemalangannya."
Diva mengernyitkan dahi. Dia tahu kalau Rissa sedang berpura-pura.
"Kalau memang Leo harus menikahi Diva..."
"Rissa!" Seru Leo mencoba menghentikan ucapan Rissa.
Rissa dan Leo saling menatap.
"Kalau Rissa sudah memberi ijin kami menikah lalu tunggu apa lagi? Kita tidak menunggu sampai anak ini lahir kan?"
"Diva, ini sulit bagi kami kalau Leo memiliki dua istri." Sonia berkata tenang meskipun hatinya merasa tersakiti sebagai seorang ibu.
"Kenapa sulit?"
Adam dan Sonia saling pandang. Mereka tidak akan membuka rahasia apa pun pada Diva.
"Itu tidak bisa kami jelaskan." Sonia tersenyum.
"Lalu, bagaimana nasib anak ini. Dia cucu kalian loh. Kalian tidak minta aku menggugurkannya kan?"
"Tidak. Kami hanya butuh waktu untuk mencari solusi dari masalah ini."
"Solusinya Leo harus menikahi aku, Pah."
"Aku tidak bisa menikahimu, Diva."
"Kenapa sih?"
"Aku mengijinkanmu menikahi Diva." Ujar Rissa yang menuai tatapan dari semua mata yang ada di sana. "Leo perlu belajar bertanggung jawab."
Sonia menatap Adam dengan khawatir.
"Kenapa? Ada apa?" tanya Rissa yang heran dengan Adam dan Sonia yang seolah enggan menyetujui pernikahan Leo dan Diva.
"Kamu tidak mengerti, Rissa. Kamu tidak mengerti dengan peraturan yang ditulis kakek Leo."
"Aku memang tidak mengerti karena aku tidak membaca surat wasiat itu."
"Memangnya isi surat wasiatnya apa?" tanya Diva yang penasaran dengan isi surat wasiat kakek Leo.
***
Leo dan Rissa berdiri di tepi kolam setelah Diva diantarkan Adam dan Sonia untuk pulang. Mereka tidak ingin kehadiran Diva membuat kacau keluarga.
Leo menatap Rissa dengan agak kesal. "Kenapa sih kamu nyuruh aku nikahin Diva?"
"Kenapa tidak? Diva sedang hamil dan dia mengandung anak kamu."
"Belum jelas Diva benar-benar hamil atau tidak. Dan aku juga tidak tahu kalau Diva benar-benar hamil itu anakku atau bukan."
"Kamu pacarnya dan sering menginap di apartemennya lalu tiba-tiba kamu meragukan Diva. Aneh sekali!"
"Rissa, wanita lain akan mati-matian membela suaminya tapi kamu malah nyuruh aku menikahi Diva."
"Hanya wanita yang tidak waras yang membela suaminya yang salah."
Saat menatap mata Rissa, Leo sadar kalau dulu dia terlalu bodoh. Bodoh karena dibutakan oleh nafsu yang berpura-pura menjadi cinta.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage (21+)
Romance"Enam bulan menjadi suamimu, dan aku menyesali pernikahan konyol ini." "Kamu menyesal karena kebingungan Diva mendesakmu untuk menikahinya kan?" Kali ini aku tersenyum lebar. "Aku khawatir..." Aku memasang ekspresi cemas yang dibuat-buat. "Jangan...