17. CCTV 2

9K 1K 16
                                    

Votmen nya ngab. Tandai typo. 130 vote gass

Happy reading

'Siapa wanita yang Xevano bawa ke rumah ini?'
'Kenapa dia membawanya masuk ke kamar? bukankah kalau tamu biasanya hanya di ruang tamu saja?'

Berbagai pertanyaan lain pun muncul di benak Vellyn.

Memutar rekamannya kembali, Vellyn memperbesar bagian wajah sang wanita. Bola mata Vellyn sedikit melebar melihat wajahnya yang tidak asing.

'Bukankah itu teman dari siswi yang tadi membuat aku tersandung?'

Melihat-lihat rekaman pada hari sebelumnya, Vellyn mengetahui bahwa sebenarnya yang bajingan di sini bukan hanya Xevano, namun Ivander juga.

Sifat lelaki di keluarga ini hampir sama. Sama-sama brengseknya. Kecuali Adinu.

Berkat CCTV yang tersebar di penjuru rumah, Vellyn juga mengetahui alasan Lisandra mati 3 tahun lalu. Bukan karena penyakit ataupun ditabrak kendaraan bermesin seperti yang dikatakan Xevano pada keluarga besarnya.

Beralih ke CCTV sekolah, Vellyn penasaran dengan rahasia pada tempatnya belajar.

Mengetikkan tanggal 22 November, tepatnya 5 bulan setelah Vellyn bersekolah di BHS. Kemudian mengklik tulisan 'ok'.

CCTV menyorot ke sebuah tangga yang disitu terdapat Erland beserta kedua pengikutnya, Razan dan Vino.

Siswa maupun siswi terlihat segan dengan mereka bertiga meskipun mereka masih adik kelas semester pertama. Terutama Erland. Siswa BHS mungkin sudah mengetahui ia merupakan anak dari pemilik sekolah.

Beralih pada sudut sekolah yang lain, CCTV kini menyorot pada koridor kelas 11.

Pada rekaman tersebut terdapat Vellyn yang tengah berjalan dengan kepala yang sedikit menunduk. Entah darimana asalnya, terdapat sebuah sepatu yang melayang ke kepalanya dan disusul gelak tawa siswa laki-laki.

Vellyn menoleh ke belakang, mendapati Erland, siswa yang terkenal bukan karena prestasinya namun perilakunya yang tak patut ditiru.

"Sini Lo!"

Vellyn segera menghampiri Erland dengan takut-takut.

Saat sudah dekat tiba-tiba Erland mendorong Vellyn. Gadis itu yang kaget tanpa sengaja menyenggol tempat sampah yang berada didekatnya hingga membuat tempat sampah itu terjatuh dan isinya mengenai rok sekolahnya.

Gelak tawa lagi-lagi terdengar. Vellyn langsung berlari menjauh dari para murid yang saat itu tengah melihat tanpa ada niat menolongnya.

Vellyn melewati rekaman lain. Ia segera mengetik tanggal saat dirinya berada di dunia ini. Mengeklik tulisan 'ok'. Ia melihat video itu dengan seksama.

__

Di gudang yang kotor itu terdapat 3 orang siswa dan seorang siswi.

Kejadian ini bukan tentang kasus pemerkosaan ataupun hal-hal yang berbau dewasa.

Namun adegan yang sedikit memilukan bagi sebagian orang.

Vellyn yang saat itu tengah memberesi alat tulisnya tiba-tiba rambutnya dijambak lalu diseret ke gudang. Teman-temannya hanya acuh seolah kejadian ini tidak terjadi.

Tubuh Vellyn dihempaskan dengan kasar hingga sikunya sedikit tergores oleh lantai yang sedikit kasar tersebut.

Di gudang terdapat Erland yang tengah merokok. Mematikan rokoknya, ia berjalan menghampiri Vellyn yang sedang mengusap sikunya yang terasa sakit.

Gadis itu mendongak menatap lelaki yang akhir-akhir ini sering mengganggunya entah itu di kelas ataupun tempat-tempat yang lain.

Raut muka Erland terlihat tidak bersahabat. Tatapannya yang tajam, tangannya juga mengepal. Vellyn kali ini menjadi lebih takut daripada sebelumnya.

Tanpa aba-aba Erland menendang tubuh Vellyn dengan sekuat tenaga. Vellyn meringkuk di sudut gudang sambil memegangi perutnya dan terbatuk-batuk.

Erland menghampirinya, kemudian menginjak punggung Vellyn bertubi-tubi.

Tidak berhenti sampai disitu, Erland memegang lebih tepatnya menjambak rambut Vellyn kemudian menjedotkan kepalanya pada dinding dengan kuat. Tidak cukup sekali namun berkali-kali.

Vellyn merasa kepalanya terasa berat, penglihatannya pun kabur. Luka yang ditimbulkan akibat pukulan ayahnya kemarin terasa menyakitkan kembali. Ia menyentuh kaki Erland yang berada didepannya, berharap pemuda itu menghentikan perbuatannya.

Namun harapan hanyalah harapan. Vellyn merasa kesadarannya kini sudah berada di ujung, nafasnya pun tersendat, hingga yang terakhir ia lihat adalah cermin yang memperlihatkan dirinya yang kotor dengan dahi yang berdarah-darah.

Erland yang mengetahui samsaknya sudah tak sadarkan diri segera beranjak keluar dari gudang diikuti dua antek-anteknya yang sedari tadi menonton adegan itu sambil merokok.

Mereka meninggalkan Vellyn tanpa rasa bersalah.

__

Vellyn yang telah melihat rekaman itu terlihat mengeraskan rahangnya.

Apapun yang berhubungan dengan perundungan, Vellyn tidak suka.

Tak ingin terus terbawa emosi, ia melanjutkan menonton rekaman dari CCTV  yang tersebar ke seluruh penjuru sekolah.

Berbagai kejadian telah diketahuinya, mulai dari pemerkosaan, alkohol, sex di sekolah, kelicikan murid, ataupun guru-guru yang berlaku tidak adil.

Visi misi yang terpampang jelas di sekitar gerbang nyatanya hanya tulisan belaka, dan tidak diwujudkan oleh para warga sekolah.

Vellyn berjanji akan membalas perbuatan mereka yang memperlakukan pemilik tubuh ini seperti budak dengan setimpal. Atau mungkin lebih kejam.




Published: 16-03-2023

Vellyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang