28. Sakit

5.3K 597 23
                                    

Halo readers kesayangan author😘😘.
Aku mau buat oneshoot mau ga? Ada yang mau request gitu? Nanti aku buatin hehe.

Makasih buat yang ngasih saran di part sebelumnya. Makasih juga buat semangatnya.  Ga nyangka ada yang suka cerita gajeku ini. Asjsvudnsbjsb, terharu aku tuhh.

Aku tetap update cerita ini, cuma ya gitu, ngaret.

Happy reading

Pandangannya berputar, tangannya yang memegang dinding tak lagi kuat menopang berat tubuhnya. Hingga kini dia limbung. Matanya melihat seseorang yang menghampirinya sebelum semuanya gelap.

***

Seorang siswa tengah berjalan dengan santai di koridor. Penampilannya rapi. Salah satu contoh siswa yang sangat disukai oleh guru-guru di sekolah.

Di tangannya bertengger beberapa buku pelajaran guna dikumpulkan ke guru pengajar yang sedang berada di ruangannya. Matanya sesekali mengawasi keadaan sekitar. Suasana begitu lengang, semua murid ada di kelasnya masing-masing, meskipun ada beberapa kelas yang sangat ramai karena guru mapel-nya yang tidak hadir.

Indra penglihatannya menangkap sebuah objek di sana, seorang perempuan yang jalannya terseok-seok sambil memegang dinding guna menumpu berat badannya. Ia menyipitkan matanya beberapa kali sambil tetap berjalan, mencoba mengenali siswi yang terlihat familiar di otaknya.

Kakinya sedikit berlari saat siswi itu hampir limbung.

Brukk..

Tubuh itu tergeletak di lantai yang dingin. Adinu, siswa yang sejak tadi mengamati siswi ini segera menghampirinya.

Kakak angkatnya pingsan, dan Adinu sedikit panik sekarang. Ia gendong tubuh ramping kakaknya menuju UKS,  meninggalkan buku-buku pelajaran yang ditinggalkannya di lantai koridor.

"Tolong periksa." perintah Adinu kepada dokter yang kini tengah berjaga di Unit kesehatan sekolah.

Ia baringkan tubuh Vellyn ke ranjang yang kosong, matanya memperhatikan dokter yang kini tengah memeriksanya.

"Dia demam kemungkinan karena kelelahan dan kekurangan cairan. Beberapa menit lagi mungkin dia akan siuman. Kalau mau, kamu bisa membelikannya makanan beserta air mineral di kantin sekolah." ujar dokter laki-laki tersebut setelah beberapa menit memeriksa kondisi tubuh Vellyn.

Tak banyak bicara, Adinu bergegas menuju kantin sekolah. Namun sebelum itu buku yang ia geletakkan di lantai tadi diambilnya dan dia kumpulkan pada guru di ruangannya.

***

Mata hitam legam itu terus memperhatikan siswi yang kini tengah terbaring lemah. Bibirnya tidak berwarna seperti biasanya, wajahnya pucat, nafasnya terasa sedikit lambat.

Dokter yang tengah berjaga itu sedikit penasaran, ada hubungan apa siswa berprestasi dan juga siswi yang selalu terkena yang selalu dirundung ini? ingin menanyakan pun rasanya tidak enak. Mengalihkan pandangannya pada kedua murid tersebut, tangannya mengetik pesan untuk kekasihnya, kini dia mulai sibuk dengan dunianya sendiri.

Di sekolah ini, Brilliant High School, Vellyn dikenal hanya karena dia murid bullian Erland. Tak ada yang mengenalnya sebagai salah satu anggota dari keluarga Avstroa. Yang mereka tau keturunan dari keluarga Avstroa sekarang hanya Ivander dan Adinu.

Vellyn sebenarnya sudah diumumkan menjadi anak angkat dari pasangan Xevano dan Lisandra beberapa tahun silam setelah keduanya mengadopsinya. Namun setelah Lisandra tiada, berita itu dihapuskan. Dan kemungkinan mereka sudah melupakan semuanya.

Vellyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang