29. Bajingan

5K 556 47
                                    

Minal Aidin wal Faizin. Maafin aku kalau sering telat update, ada perkataan yang menyinggung hati kalian, atau perbuatan yang ga aku sadari lainnya. Maafff banget.

Selamat hari lebaran. Jangan lupa THR buat aku yakk (canda).

Nanti aku  publish cerita oneshoot-ku. Enaknya cerita sad sama anu² nya digabung atau engga?

1500 an kata. Lumayan lah ya. Siapa yang kemarin ngeluh kependekan part nya?

Seorang gadis tengah meronta-ronta minta dilepaskan, lelaki dibelakangnya mengerutkan dahinya tidak senang karena orang di depannya terus berteriak meminta tolong.

Tangannya membawa sebuah sapu tangan. Lelaki itu menutup mulut si gadis hingga beberapa detik setelahnya tubuhnya melemas  dia benar-benar pingsan.. karena sapu tangan itu telah diberi obat bius.

Dibopongnya tubuh berisi si gadis ke dalam mobil berwarna hitam yang tak jauh darinya. Ia mengawasi sekitar memastikan tidak ada CCTV yang merekam aksinya.

Setelah benar-benar yakin tak ada CCTV, ia menginjak gas mobilnya. Kendaraan beroda empat itu melaju meninggalkan gang sempit, tempat kejadian perkara.

***

Mobil itu telah sampai di rumah berlantai dua. Digendongnya gadis itu menuju kamarnya yang berada di lantai satu. Melewati adik angkatnya yang hanya diam berpura-pura tak melihatnya.

Menendang pintu menggunakan kakinya supaya terbuka kemudian meletakkan, lebih tepatnya melempar tubuh si perempuan ke kasurnya.

"Bangun Lo!"

Lelaki berusia 17 tahun itu menampar pipi gadis yang diculiknya, melakukannya untuk membuatnya terbangun. Beberapa saat kemudian dia benar-benar terbangun dan menatap linglung ke sekitar sebelum sadar bahwa dirinya diculik oleh siswa yang ditolaknya beberapa hari yang lalu.

Dia ingin berteriak namun mulutnya tersumpal oleh sebuah kain. Tangannya diikat dengan tali sangat susah dilepaskan karena menggunakan simpul mati.

***

Rasanya aku ingin menangis sekarang.  Aku diculik oleh siswa yang ku tolak beberapa hari yang lalu.

Bukan tanpa alasan aku menolaknya. Desas-desus tentangnya yang suka memperkosa orang, baik itu perempuan maupun laki-laki membuatku tak ingin berada di dekatnya. Selain itu aku juga menyukai seseorang di luar sana.

Aku takut. Tubuhku gemetaran saat ini.

Saat itu aku menolaknya dengan baik-baik dan menjelaskan alasannya.

'Maaf, tapi aku tidak ingin berpacaran dulu. Orang tuaku tak mengizinkan.'

Begitulah ucapku, sebenarnya itu juga salah satu alasanku untuk menolaknya.

Usai mendengarkan ucapanku dia berlalu dengan wajah marah tanpa mengatakan apapun. Aku bersyukur.

Namun, kini mengapa dia menculikku?

Orang ini mulai meraba-raba bagian tubuhku. Aku mencoba memberontak, namun semua itu tak membuahkan hasil apapun. Tubuhku mulai melemas.

Mengapa aku dulu tak menghadiri latihan bela diri yang diberikan ayah khusus untukku? Kenapa aku malah membolos?

Aku mulai merutuki diriku sendiri. Menyesal tidak mendengarkan perkataan orang tuaku agar membawa seseorang untuk menemaniku keluar saat malam hari.
Menyesal karena aku jarang olahraga.
Menyesal karena terlalu keras kepala.

Aku kembali melihat wajahnya, dia terlihat marah. Dia merobek baju atasku membuat kancingnya berceceran.

'Tuhan, aku harus bagaimana?'

Vellyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang