Kapal Perang Portugis Santo Domingues malam ini sudah angkat sauh dan bergerak menuju titik pertemuan dengan kapal Victoria, Emilie dan Marie de la Mar. Victoria sudah bergerak lebih dulu, dibelakangnya tampak Santo Domingues bergerak mengekor. Di kapal Santo Domingues terlihat hanya beberapa awak geladak saja yang terjaga, awak kapal lainnya semua beristirahat untuk menghadapi pertempuran esok siang hari.
Chiaki tampak meringkuk di pojokan kabinnya. Suara dengkuran halus kadang terdengar meningkahi napasnya. Disebelah kabinnya, Terlihat Andini-pun sedang tidur meringkuk, dengan cara tidur yang mirip gaya tidur Chiaki. Dengkuran haluspun kerap terdengar. Keduannya mendapat kabin masing-masing kali ini. Kabin Andini adalah kabin baru, yang ditambahkan tepat disebelah kabin Chiaki. Bau plitur kayu, masih kerap tercium dari dalam kabinnya. Andini sangat menyukai kabin barunya. Dia bahkan membawa meja rias khusus yang dilekatkan ke dinding kabin, dan mewarnai sebagian dinding kabinnya dengan warna putih yang cerah. Kabin Andini adalah kabin yang sangat nyaman.
Primeiro Oficial Diogo Cabral tampak sedang berdiri terkantuk-kantuk dianjungan, disampingnya Timoneiro - Juru Mudi Jorge de Carvalho sibuk memperhatikan peta langit. Kapal Santo Domingues bergerak dengan kecepatan maksimal mengikuti Victoria. Kapal Santo Domingues yang melaju dengan kecepatan maksimal menyisiri bibir pantai dalam kegelapan malam sangat beresiko karam karena menghajar karang atau kandas dipantai dangkal. TimoneiroJorge de Carvalho tidak berani ambil resiko mengikuti jejak alur berlayar Victoria mentah-mentah. Untuk mengurangi resiko kandas dipantai dangkal atau menghantam karang, Santo Domingues berlayar agak melambung menjauhi bibir pantai.
Menjelang matahari terbit, kapal Victoria terlihat memperlambat kecepatannya. Timoneiro Jorge de Carvalho pun berseru untuk menggulung layar, para kelasi terbangun dan dengan tergopoh-gopoh mengggulung layar. Gerak laju Santo Domingues pun berkurang dan melambat. Dibelakang mereka, dalam jarak sekitar satu mil, terlihat Emilie dan Marie de la Mar menyusul datang mendekat.
Kode semaphore dari Victoria-pun terlihat dan terbaca. Perintahnya jelas dan singkat. "Buang jangkar, statis dan istirahat. Tetap waspada." Pesan yang melegakan Timoneiro Jorge de Carvalho. Dia bisa beristirahat sejenak, Primeiro Oficial Diogo Cabral berteriak untuk membuang sauh, dan sambil melangkah turun dia menyuruh Timoneiro Jorge de Carvalho untuk beristirahat. Primeiro Oficial Diogo Cabral berganti shift dengan Segundo Oficial Alvaro Delgado dan Terceiro Oficial Luiz da Costa.
Pagi itu Andini dan Chiaki sudah bangun. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Andini sibuk berlari, melompat dan memanjat tiang-tiang kapal Santo Domingues, sementara Chiaki sibuk dengan bokken - pedang kayunya. Kegiatan pagi kedua gadis itu jadi perhatian awak kapal Victoria. Mereka takjub dengan gerakan atraktif yang dilakukan Andini. Gadis itu kadang terlihat seperti kera, kadang terlihat seperti kucing, kadang terlihat seperti menjangan. Sementara gerakan Chiaki tidak seatraktif gerakan Andini, gerakan gadis Nihon itu terlihat langsung, cepat dan kejam.
Setelah pagi yang atraktif di atas geladak kapal Santo Domingues, kedua gadis itu menghilang ke dalam palka. Mereka bergabung bersama awak kapal lainnya untuk menikmati sarapan. Terdengar bunyi peluit panjang dari Santo Domingues, mereka bersiap-siap untuk bertempur. Peluru-peluru disiapkan berjejer, palka dibuka, menampilkan deretan meriam yang siap untuk memuntahkan pelurunya. Lalu terdengar peluit panjang dari Marie de la Mar dan Emilie hampir bersamaan. Awak kedua kapal tipe caravela itu juga sedang bersiap. Dan peluit panjang terakhir dari Victoria.
Keempat kapal Portugis itu sudah siap tempur dan tinggal menunggu musuh yang diperkirakan akan terlihat pada tengah hari.
Tiba-tiba terdengar peluit pendek tiga kali dari Victoria, dilanjutkan dengan kode semaphore yang berpesan "Musuh sudah terlihat. Siap menyerang. Target jung besar diposisi paling timur. Caravela lindungi Galleon dan Carraca."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fang Yin 1513 - Buku Tiga
Fiksi Sejarah"Dalam sebuah surat kepada Alfonso de Albuquerque, dari Cannanore, Fernão Pires de Andrade, Kapten armada yang menghalau Pate Unus, mengatakan: Jung milik Pati Unus adalah yang terbesar yang dilihat oleh orang-orang dari daerah ini. Ia membawa serib...