Perubahan bisa terjadi kapanpun. Tidak di sangka hubungan hangat yang terjalin antara lisa dan rosé berubah hanya dalam waktu yang singkat.
Keduanya sudah jarang menghabiskan waktu bersama. Lisa lebih sering pergi bermain dengan jennie sementara rosé hanya memilih menghabiskan waktunya seorang diri di kamar pribadinya. Tak hanya diam saja di kamar, tapi rosé semakin mengasah kemampuan melukisnya.
Sudah banyak objek yang di lukis olehnya, melukis apapun yang ada di pikirannya termasuk kesepian yang kembali dia rasakan setelah orang yang menjadi kebahagiannya berubah.
Pagi ini saja rosé berangkat lebih dulu dengan di antar oleh supir pribadinya meninggalkan lisa yang terlihat masih bersiap di dalam kamarnya.
Sementara di meja makan sudah ada satu gadis yang menunggu bersama dengan kedua orang tua lisa. Gadis itu terlihat bercakap santai dengan orang tua dari sahabatnya itu.
"Aku tidak melihat rosé, dimana dia paman?" Tanyanya pada Minho.
"Rosé sudah berangkat 30 menit yang lalu katanya ada urusan di sekolah yang harus di selesaikan" Balas Minho. Jennie mengangguk mengerti.
Dari arah tangga terlihat lisa yang berjalan mendekat lengkap dengan tas yang berada di belakang punggungnya.
"Sudah lama jen?" Tanya lisa menarik kursi di samping jennie, dia hanya melirik kursi yang biasa di duduki rosé sesaat.
"Aku datang 15 menit yang lalu" Balas jennie. Lisa mengangguk, kini dia berganti menatap kedua orang tuanya yang tersenyum hangat padanya.
"Kak rosie belum turun yah, biar aku panggil dulu" Ucap lisa.
"Kakakmu sudah berangkat 30 menit yang lalu" Balas chungha sesaat setelah lisa berdiri dari duduknya.
"Dia melewatkan sarapan lagi tapi mama tidak menahannya?" Tanya lisa kesal.
"Sayang, dia membawa bekal yang mama siapkan. Semalam dia memintanya" Balas chungha yang tidak setuju dengan tuduhan lisa padanya.
"Ooh" Tubuh lisa melosot lemah hingga kembali terduduk.
Kegiatan sarapan itu dimulai. Sampai lisa dan jennie berpamitan untuk segera pergi ke sekolah.
Keduanya di antar oleh supir lisa. Di jalan pikiran lisa terpaku pada rosé. Sudah 1 bulan lamanya dia jarang menghabiskan waktu berdua dengan kakaknya itu. Jika di pikir dia sudah sangat keterlaluan bukan.
Jennie menyenggol lengan lisa membuat gadis berponi itu sedikit terlonjak kaget.
"Kamu melamun" Ucap jennie.
"Begitukah? Aku tidak sadar" Balas lisa menoleh ke arah jendela, memandangi jalanan seoul yang mulai ramai oleh kendaraan. Jennie hanya menghela nafasnya memandangi lisa dengan bingung.
Sementara itu di sekolah, rosé tengah membaca novel di taman sembari menikmati nasi goreng buatan chungha yang di mintanya semalam.
Bait demi bait di bacanya dalam diam, setidaknya novel inilah yang menemaninya di saat kesepian kembali melandanya.
Rosé sudah tidak pernah bergaul dengan teman sekelasnya lagi, bisa di bilang dia merubah dirinya menjadi pendiam. Yang ada di pikirannya, percuma saja dekat dengan orang jika ujung-ujungnya harus ada perpisahan. Istilah people come and go itu benar adanya, ingin egois tapi itu sudah suratan takdir.
Setiap harinya rosé memilih menghabiskan waktunya di perpustakaan ataupun rooftop untuk membaca.
Saat tinggal suapan terakhir, rosé menoleh saat seseorang menarik tangannya, dimana sendok itu hampir masuk ke dalam mulut namun seseorang lebih dulu memakannya. Orang itu memakan nasi goreng terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Sister
FanfictionCast utamanya Chaelisa tapi tetep ada Jensoo juga. Ini aku buat karena lagi demam Chaelisa, sejak konser mereka kek tambah nempel aja apalagi setelah coldwar yang gemesin itu 😁😄 Mau di baca silakan, engga juga gpp skip aja hehe ✌