MOS#4

1.8K 206 6
                                    

Pagi ini lisa bangun terlambat. Dia bahkan tak sempat ikut sarapan karena waktunya semakin mepet.

Di dalam perjalanan lisa juga terlihat sedang mengerjakan tugasnya yang lupa belum dia kerjakan.

Beruntung dia murid pandai jadi tak perlu waktu lama untuk menyelesaikannya.

Lisa datang tepat 5 menit sebelum bel berbunyi. Dia langsung berlari kencang menuju kelasnya agar tidak keduluan oleh guru pengajar.

Nafas lisa terengah. Dadanya kembang kempis karena harus lari dengan jarak lumayan jauh.

Lisa duduk di kursinya. Tas miliknya sudah di gantung pada sisi samping meja.

Pelajaran pertama bisa lisa lalui dengan baik. Kini tinggal pelajaran kedua, matematika.

Lisa tidak terlalu suka dengan pelajaran satu ini. Walau tak suka lisa tetap paham dan  mengerti cara mengerjakan soal-soal yang sangat rumit itu.

Istirahat pertama tiba, lisa bergegas menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sedari tadi keroncongan karena belum di isi apapun.

Antrian barisan cukup panjang. Lisa harus menahan laparnya sedikit lagi. Sesekali dia memainkan kancingnya karena bosan. Sampai pada saat gilirannya, lisa mengambil nampan kosong. Dia berjalan menyamping dengan menyodorkan nampan miliknya yang langsung di isi oleh nasi dan lauk pauk oleh petugas kantin.

Setelah dapat makanannya, lisa menuju kursi kosong untuk menikmatinya.

"Hei, itu kursiku" Sentak seseorang dari belakang lisa. Lisa menoleh dengan wajah datarnya.

"Jangan berlaga sok pemilik yah. Kursi ini tadi kosong lagipula tidak ada namamu disini" Ujar lisa. Gadis itu mendekat sembari berkacak pinggang.

"Matamu buta! Di depanmu ada botol milikku jadi ini adalah kursi milikku" Lisa baru sadar ada botol minum di depannya.

"Mau alasan apa lagi hah!?.. Sudah sana pergi" Usirnya. Lisa menggebrak meja di depannya membuat semua orang menatap ke arahnya.

Dia berdiri dengan marah. Tak terima di saat dia lapar dan tengah makan malah di ganggu oleh orang.

"Aku tidak perduli ada botolmu atau tidak. Kursi ini tadi kosong jadi siapapun bisa duduk disini" Marah lisa. Orang itu tertawa sinis.

"Ck. Di sana sudah ada botol sudah pasti ada orang sebelum dirimu yang datang. Jadi harusnya kau pergi cari meja lain" Orang itu benar-benar membuat kesabaran lisa habis.

Lisa langsung menjambak rambut orang itu membuat keduanya terlibat ke dalam perkelahian.

Mereka saling jambak dan cakar. Seseorang dengan dua nampan di tangannya berlari mendekat. Dia letakan nampan itu di atas meja lebih dulu.

"Hei kalian berhenti!" Ucapnya berusaha memisahkan dua gadis yang berkelahi itu.

"Minggir kak. Dia kurang ajar banget, biarin aku kasih dia pelajaran" Ucap orang itu menghalau si pemisah. Lisa tak tinggal diam di katai kurang ajar oleh orang itu.

Dia kembali meraih rambut orang itu dan menariknya keras.

"Aaasrrgghhhhhh... Rambutku!"

Perkelahian itu terus terjadi sampai datang seorang guru yang kebetulan sedang lewat di kantin.

"Berhenti!" Suara baritonnya membuat semua orang menatap kearahnya. Lisa bahkan berhenti berkelahi. Penampilannya benar-benar berantakan.

"Ada apa ini? Siapa yang memulai?" Tanya guru itu.

"Mr. Siwon, lisa tuh yang mulai duluan. Dia ambil kursi milikku tanpa meminta izin" Adu orang itu.

"Ya! Mana ada. Mr. Kursi ini tadi kosong jadi tidak salah kan aku duduk di sini" Bela lisa.

My Older SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang