Sinar matahari masuk melalui celah jendela yang tidak tertutup horden dengan sempurna. Rosé yang tengah tertidur menjadi terganggu, perlahan mata itu terbuka semakin lebar sedikit menyipit saat sinar matahari menyorot tepat ke matanya.
Rosé perhatikan sekelilingnya lalu beralih pada jam kecil di atas meja nakas samping ranjangnya. Kening rosé mengkerut, merasa heran karena lisa tidak ada di sampingnya seperti biasanya.
Yah biasanya lisa sudah berada di kamar rosé bahkan menciumi wajahnya agar segera terbangun.
Rosé turun dari ranjang sembari mengikal rambut panjangnya. Dia segera keluar menuju kamar sebelahnya untuk mengecek lisa.
Rosé kembali di buat bingung, pasalnya lisa tidak ada di dalam sana. Tempat tidur pun sudah terlihat rapih tidak seperti biasa yang akan terlihat sangat berantakan dan berakhir dengan dirinya yang membereskannya.
"Kemana anak itu?" Gumam rosé dengan kebingungannya.
Dari arah tangga chungha terlihat muncul. Wanita itu tersenyum manis mendekati rosé yang masih berdiri di depan pintu kamar lisa.
"Sayang, ayo turun kita sarapan dulu" Ajak chungha lembut. Rosé berbalik dan langsung tersenyum manis memeluk tubuh chungha erat.
"Kamu pasti cari lisa yah, dia sudah keluar jam 5 pagi. Katanya mau joging" Ucap chungha yang paham apa yang di pikirkan oleh rosé.
"Joging? Sepagi itu?" Heran rosé. Chungha mengangguk gemas.
"Nee, sudah ayo kita turun sebentar lagi mungkin dia akan pulang"
Chungha menarik lembut tangan rosé. Membawa anak pertamanya menuju ruang makan dimana minho sudah siap di sana, dia langsung tersenyum menyambut kedatangan rosé yang langsung memeluknya erat.
"Selamat pagi sayang" Sapa minho setelah mengecup kening rosé.
"Selamat pagi papah" Balas rosé tersenyum.
Rosé duduk di hadapan chungha tepat di samping kanan minho. Piring yang awalnya kosong mulai di isi makanan oleh chungha.
Rosé kembali melirik ke arah jam yang ada di ruang makan. Ada kekosongan yang dia rasakan, biasanya saat sarapan ada sedikit drama antara dirinya dan lisa tapi hari ini tidak terjadi apapun.
Minho melirik, dia tersenyum melihat wajah rosé yang tampak sedih tapi justru itu terlihat menggemaskan di matanya.
"Hei, tenanglah sayang. Lisa pasti akan segera pulang. Bukankah dia tidak bisa jauh darimu dalam waktu yang lama" Ucap minho menenangkan. Rosé mengangguk lirih walau hatinya merasakan ada hal lain.
"Iya pah"
Makan pagi itu mereka lalui hanya bertiga karena lisa memberi kabar jika dia akan pulang siang nanti.
Rosé semakin merasa kesepian. Ini hari minggu, hari dimana biasanya dia habiskan waktu dengan lisa dengan menonton drama seharian di kamar ataupun bermain PS bersama.
Menunggu sampai siang hari, rosé memilih untuk membaca buku novel yang dibelinya beberapa hari yang lalu.
Jarum jam terus bergerak memutar membuat jarum yang awalnya terletak di angka 8 pagi begeser ke arah angka 12 siang.
Rosé melirik ke arah pintu yang terbuka tiba-tiba. Bibirnya mengukir senyum saat lisa muncul dengan senyum lebarnya.
"Siang kak rosie" Sapa lisa girang.
"Darimana? Kamu terlihat sangat bahagia" Tanya rosé. Lisa kembali tersenyum, mendekat ke arah rosé yang sudah duduk bersandar di headboard ranjang.
"Hehe aku habis pergi sama jennie kak" Kening rosé mengkerut.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Sister
Fiksi PenggemarCast utamanya Chaelisa tapi tetep ada Jensoo juga. Ini aku buat karena lagi demam Chaelisa, sejak konser mereka kek tambah nempel aja apalagi setelah coldwar yang gemesin itu 😁😄 Mau di baca silakan, engga juga gpp skip aja hehe ✌