Proses donor itu berhasil. Dua kantong darah sudah di alirkan ke dalam tubuh lisa dimana itu adalah darah rosé yang beberapa jam lalu di ambil.
Keadaan lisa masih belum sadar namun kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya. Rosé mengamati wajah lisa yang tertidur. Dia memaksa ingin masuk dan menemani lisa walau sebenarnya belum di perbolehkan oleh dokter.
Minho dan chungha menunggu di luar sembari terus berdoa agar lisa cepat sadar. Sementara itu jisoo dan jennie sudah kembali ke rumah karena hari sudah semakin malam.
Rose usap pelan pipi lisa. Berharap kedua mata favoritnya segera terbuka. Melihatnya dengan tatapan teduh dan sayang.
"Sayang bangun yuk, lagi main sama siapa sih di sana hm, kakak sampai di abaikan lagi disini. Lisa mau kakak marah lagi"
Rose mengecup punggung tangan lisa yang sedari tadi dia genggang dengan sebelah tangannya sementara tangan yang lain mengusap pipi lisa.
"Cepat bangun, kamu tidak lupa kan dua hari lagi adalah ulang tahun kakak. Papah sama mamah mungkin lupa tapi kamu kakak yakin pasti mengingatnya dan ucapan dari kamu adalah satu-satunya yang kakak tunggu, lisa mengerti kan"
Yah ulang tahun mereka hanya berjarak satu hari saja. Rose sangat menantikan ulang tahunnya kali ini karena dia sudah memiliki satu keluarga baru dan adik yang sangat menggemaskan. Dia ingin adiknya menjadi orang pertama yang memberinya ucapan.
"Kakak tidak butuh kado apapun, kehadiran kamu sudah lebih dari cukup. Lisa kakak mencintaimu"
Rose mengakhirinya dengan mengecup lama kening lisa. Menyalurkan rasa rindu dengan sang adik yang masih betah tertidur dan bermain di alam sana entah dengan siapa.
Rose lirik ke arah pintu, dia melihat minho yang menunjukan jam di tangannya di susul gerakan seakan memerintahkan rose untuk segera tidur. Rose memberikan anggukan kepala tanda dia mengerti, dia membalas dengan memberi kode jika dia akan tidur di samping lisa. Menemani sang adik yang mungkin saja tengah malam nanti terbangun, rose juga pikir lisa pasti akan mencarinya saat sadar nanti mengingat bagaimana menempelnya lisa dengannya.
Minho tidak bisa berbuat apapun, dia mengiyakan permintaan rose. Lagipula dia tahu rose pasti sangat khawatir sekarang. Tak ambil pusing, minho mengajak chungha untuk ke kantin terlebih dahulu.
"Tapi lisa" Tolak chungha yang khawatir dengan lisa.
"Ada rose di dalam, ayo kamu butuh makan sayang. Jangan buat drop tubuhmu. Lisa pasti akan sedih nanti" Bujuk minho. Chungha mengangguk, dia menuruti perkataan minho dan langsung pergi menuju kantin bersama.
Di dalam, rose menyangga kepalanya dengan kedua lengannya yang di tupuk di pinggiran ranjang lisa. Tangan kanannya tak pernah terlepas menggenggam tangan kanan lisa.
"Selamat malam lisa, kakak akan menjemputmu sekarang. Membawamu pulang karena nakal sudah bermain di sana tanpaku"
.
.
.
.Hujan sudah mengguyur bumi pagi ini. Rose merasakan usapan di kepalanya, membuatnya tersadar dan langsung bangun dari tidurnya.
"Papah" Ucapnya sembari mengucak kedua matanya. Minho tersenyum.
"Lisa mau di bersihin dulu. Kamu sarapan sama mama yah dia ada di luar" Ucap minho. Rose menggeleng tegas.
"Biar aku yang bersihin badan lisa pah" Pinta rose.
"Tapi kamu harus makan sayang, semalam kamu hanya makan satu roti saja"
"Setelah selesai aku janji akan langsung makan" Minho mengela nafasnya, kedua anaknya sama-sama keras kepala.
"Ya sudah, papah tunggu di luar" Ucap minho akhirnya. Rose mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Sister
FanfictionCast utamanya Chaelisa tapi tetep ada Jensoo juga. Ini aku buat karena lagi demam Chaelisa, sejak konser mereka kek tambah nempel aja apalagi setelah coldwar yang gemesin itu 😁😄 Mau di baca silakan, engga juga gpp skip aja hehe ✌