MOS#21

1.4K 209 10
                                        

Sudah seminggu berlalu. Sejak kejadian di perpustakaan. Lisa selalu menolak untuk pergi ke kantin. Akibatnya rosie selalu membuat bekal untuknya juga lisa. Sementara jisoo dan jennie, keduanya masih ke kantin hanya saja jika berpapasan dengan lisa, jennie langsung meminta untuk pergi.

Di rooftop sekolah, terlihat dua orang yang tengah duduk bersama sembari menikmati sekaleng soda dingin.

"Maafin jennie, dia buat kening lisa benjol kemarin" Ucap jisoo. Rosie tersenyum.

"Iya kak, lagipula lisa juga baik-baik aja kok. Cuma ya dari kejadian itu, kita jadi semakin sulit untuk mendekatkan mereka" Ujar rosie menghela nafas. Jisoo mengangguk setuju.

"Hm, sepertinya sangat sulit untuk sekarang" Timpal jisoo.

Keduanya mengembuskan nafas berat. Rencana mereka tak berhasil sama sekali, justru kini kedua adik mereka bertambah saling benci.

Karena istirahat hampir habis, keduanya pun memilih untuk kembali ke kelas. Saat di kelas rosie melihat lisa yang sedang menatap ke arah jendela sembari mendengarkan musik melalui headset.

Dengan lembut, rosie menepuk bahu lisa. Keduanya saling tatap, lisa tersenyum manis ke arah rosie.

"Katanya ke toilet tapi kok lama banget kak" Ucap lisa cemberut. Rosie mengecup kening lisa.

"Panggilan alam li, kakak harus tuntasin dulu" Lisa terkekeh akhirnya. Dia memeluk erat pinggang rosie yang berdiri di sampingnya.

Rosie mengusap sayang kepala lisa. Tiba-tiba terlintas ingatan bagaimana dulu dia menolak lisa mentah-mentah, bahkan pernah mengusir lisa untuk tidak mengikutinya lagi. Tapi sekarang dia begitu bersukur dengan kegigihan lisa yang tidak pernah menyerah sedikitpun untuk mendapatkan perhatian juga hatinya.

Rasa benci yang semula rosie berikan pada lisa kini berubah menjadi rasa sayang yang begitu dalam. Rosie benar-benar menyayangi lisa seperti adik kandungnya sendiri.

Jika dulu rosie ingin sekali mati karena merasa sendirian di dunia, kini justru dia ingin hidup lebih lama agar bisa memberikan apa yang selama ini lisa inginkan yaitu kasih sayang seorang kakak.

Rosie akan berusaha sebaik mungkin, sampai membuat lisa merasa tidak salah memilih dirinya untuk di jadikan kakak.

"Kak, aku ingin es krim. Nanti pulangnya mampir ke kedai es krim langganan nee" Ucap lisa. Rosie segera mengangguk.

"Apapun untuk adikku" Balas rosie tersenyum.

"Lisa seneng punya kakak kaya kak rosie. Tetep di samping lisa ya kak, lisa sangat sayang sama kak rosie" Ucap lisa tulus. Mata rosie berkaca-kaca mendengarnya.

Chupp...

"Kakak juga sayang sama lisa" Balas rosie setelah memberikan kecupan lagi di kening lisa.
.
.

Di kelas lain. Jennie merangkul erat tangan jisoo. Kakaknya itu harus ke ruang osis untuk rapat sebentar tapi jennie sama sekali tidak ingin di tinggal olehnya.

Jisoo sudah memberi pengertian tapi tetap saja jennie tidak mau melepas jisoo.

"Jen, ini kakak sudah di tunggu loh sama anak-anak" Ucap jisoo. Jennie menggeleng tak peduli, dia semakin erat memeluk lengan jisoo.

"Jen, ayo dong. Kakak janji rapatnya cuma sebentar" Ucap jisoo lagi.

"Ikut" Jisoo menghela nafasnya, karena tak ingin semakin terlambat dan membuat anak-anak menunggu akhirnya jisoo mengangguk setuju.

"Tapi tunggu di luar nee" Jennie mengangguk setuju.

Saat di tengah jalan mereka berpapasan dengan lisa dan rosie. Rosie tersenyum ke arah jisoo dan jennie, mereka juga membalasnya. Tapi lisa, gadis itu memilih untuk menunduk.

My Older SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang