MOS#37

1.8K 190 34
                                    

Ujian sudah berlalu. Kini keluarga minho dan keluarga jongsuk sedang melakukan camping kecil-kecilan. Hyorin dan chungha sedang memanggang beberapa daging di samping pohon, sementara anak-anak sedang memancing di tepi danau, minho dan jongsuk sedang menyesap kopi sembari duduk di kursi santai.

"Aku senang anak-anak bisa melewati ujian dengan baik" Gumam minho tersenyum.

"Aku juga, jennie dia memang tidak pernah mengecewakan sejak dulu seperti kembarannya jisoo" Ucap jongsuk.

"Jongsuk-ah, sepertinya anak-anak kita akan melanjutkan di kampus yang sama. Bagaimana jika kita membelikan mereka rumah atau apartemen untuk mereka tinggali bersama?" Usul minho, jongsuk menatapnya senang.

"Tentu saja, itu ide yang sangat bagus" Ujar jongsuk setuju.

"Aku akan urus semuanya nanti" Gumam minho. Jongsuk mengangguk mengiyakan.

"Ngomong-ngomong aku bangga dengan lisa, ujian kali ini dia ada di peringkat 50, itu sangat baik dari tahun lalu. Sementara rosé ada di peringkat 8 besar" Ucap minho tersenyum.

"Apa? 50? Memangnya ada peringkat seperti itu?" Tanya jongsuk kaget. Senyum di bibir minho perlahan menyusut. Dia pandangangi jongsuk.

"Memangnya jisoo dan jennie ada di peringkat berapa?" Tanya minho penasaran.

"Tidak pernah lepas dari 5 besar. Jisoo dia selalu mendapat peringkat satu tidak heran dia bisa menyelesaikan kelas akselerasi dan lulus ujian masuk universitas di london, sementara jennie dia masih kurang stabil, terkadang ada di peringkat dua juga kadang tiga dan empat"

Balasan jongsuk membuat kepala minho menunduk, matanya melirik peda lisa yang juga melihat ke arahnya. Jarak keduanya tidak terlalu jauh jadi minho rasa lisa mendengar semua percakapan mereka tadi.

Lisa yang di tatap datar oleh minho langsung berlari menjauh. Dia duduk di pangkuan rosé menatap ke arah danau. Wajahnya begitu tegang, bahkan minuman yang ingin dia ambil sampai tidak terbawa olehnya.

"Minumannya mana li?" Tanya rosé. Dia merasa haus dan lisa pamit untuk mengambilnya tapi sesampainya dia tidak ada minuman di tangannya.

"Ada di sana" Gumam lisa lirih. Rosé memajukan wajahnya ke sisi samping kiri lisa. Dia baru bisa melihat wajah tegang lisa.

"Hei ada apa dengan wajahmu?" Tanya rosé khawatir. Jennie ikut menoleh dan memperhatikan lisa yang tampak diam saja.

"Kakak peringkat 50 apa begitu buruk?" Tanya lisa lirih. Rosé dan jennie saling pandang.

50? Bisa di bilang itu buruk, tapi melihat kerja keras yang sudah di lakukan oleh lisa membuat rosé tak pantas menyebutnya buruk.

Rosé pun memeluk lisa, mengeratkan pelukannya dan menjatuhkan dagunya di bahu lisa.

"Kamu mampu melewati 50 orang itu sangat hebat lisa, jika kamu belajar lebih keras lagi mungkin tahun depan kamu bisa masuk ke 10 besar dengan catatan. Kamu harus stabil dalam belajar, jangan malas-malasan" Ucap rosé. Lisa menoleh padanya, senyum tipis terbit di bibirnya.

"Jangan patah semangat li, aku selalu yakin kamu akan berhasil melakukannya. Hanya butuh keseriusan dari dalam dirimu" Timpal jennie. Rosé mengangguk menyetujui.

"Dan satu lagi selalu syukuri apapun yang kamu dapat, mengerti?" Tanya rosé. Lisa mengangguk.

"Iya kak, aku akan terus mengingatnnya" Ucap lisa.

"Anak-anak kemari kita makan dulu" Panggil chungha dan hyorin bersamaan.

Minho dan jongsuk mendekat ke arah tikar dan duduk di samping istri masing-masing. Anak-anak menyusul, mereka duduk di hadapan orang tua masing-masing. Lisa masih menundukan kepalanya saat minho tak sengaja menatapnya.

My Older SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang