Passenger Princess 1

15.1K 728 55
                                    

|||

"Aku terlambat mommy aku harus pergi sekarang"

"Sarapanmu sayang, jangan melewatkannya bawa tuna sandwich dan almond fiber snack your favorite"

"Jangan membawakanku kotak sarapan lagi dan lihatlah kotak makan ini mengapa bergambar beruang, ini seperti anak taman kanak-kanak, aku bukan anak kecil mommy. Aku itu calon dokter muda hebat berbakat cantik dan menggemaskan tapi terima kasih sarapannya, bye bye mom i love you to busan and back"

"Mengapa dekat sekali, perjalanan hanya 4 jam ke busan seharusnya ke bulan bukan busan, kau ini"

"4 jam itu jika lancar, jika terjebak macet sama saja seperti meluncur ke bulan ibuku tersayang, aku pergi dulu ok, selalu rindukan anakmu ini"

"Berhenti dulu kau melupakan sesuatu"

"Apa lagi daddy ?"

Daddy menarik tanganku hingga tubuh ini kembali terhuyung kebelakang, mereka menunjuk masing-masing kedua pipi, mommy dan daddy mencondongkan wajahnya padaku, kebiasaan penting lainnya yang tak akan pernah kami lewatkan namun kali ini aku hampir saja melupakannya.

Aku tersenyum menampilkan sederet gigi, menangkup bergantian wajah kedua orangtuaku yang tekstur kulitnya tak sekencang dulu. Ternyata mereka sudah semakin tua, sebuah kecupan dimasing-masing pipi mereka itulah tugas terakhir dan aku bisa bebas pergi setelahnya.

"Mommy dan daddy tak ingin melakukan suntik botox ? Aku bisa mendaftarkannya sekarang juga. Kulit wajah kalian mulai bergelambir seperti grandma yang berjalan bungkuk, aku pergi bye"

"YAA ! Dimana letak bergelambirnya, lihat wajah mommy begitu kencang, berhenti menggoda kedua orangtuamu dan tunggu dulu, kau melupakan anakmu lihatlah dia terus menatapmu sedari tadi, kau mengabaikannya"

Menggoda kedua orangtuaku adalah rutinitas yang tak mungkin aku lewatkan disetiap harinya, aku suka melihat mereka frustasi karena tingkahku. Baru saja berlari beberapa langkah namun suara mommy kembali menghentikanku, aku membalikkan tubuh dan benar saja anakku menatapku begitu memohon. Tubuh buntal itu seolah ingin aku mengajaknya pergi, tapi tidak sekarang karena mommy mu ini harus bekerja, lain kali kita bermain ok.

"Listen, mommy harus pergi bekerja nanti kita bermain tidak sekarang, kau jangan nakal menurut pada grandma dan grandpa ok, berlarian boleh tapi jangan merusak barang-barang dirumah ini, good boy mommy gotta go"

"Yaa ! Tidak ada grandma dan grandpa"

"Dia cucu kalian"

"Cucu mommy tidak seperti itu sembarangan saja, sudah pergi nanti kau terlambat"

"Jangan terlalu membencinya nanti kau jatuh cinta mom. Bye-bye, jangan nakal jangan membuat tekanan darah grandma sully meningkat ok, mommy loves you"

"Berhenti memanggil grandma ! Berhati-hati jangan berlari nanti kau jatuh, anakmu itu masih saja berlarian seperti anak kecil arthur"

"Biarkan saja dia lucu, dia bayi besar kesayanganku mommy sully"

Lariku cukup kencang, membuka pintu dan menuruni tangga yang berdesign setengah berputar, seharusnya daddy membongkar tangga ini aku tak suka, mengapa tidak membuatnya lurus saja itu akan memudahkanku sampai lebih cepat. Beruntungnya aku tak memiliki vertigo jika punya mungkin setiap hari kepalaku tak henti berputar.

Jika dalam keadaan darurat seperti ini aku malas berkendara sendiri alasan pertama aku memang belum terlalu mahir mengendarai mobil dan alasan kedua aku belum memiliki driver license belum lagi jalanan macet dan aku tak suka mendengar mereka membunyikan klakson meminta jalan sesuka hati, aku tak suka diburu waktu namun kali ini sialnya aku benar-benar terlambat. Aku tak menyukainya, ini bukan diriku sama sekali, pertama dan terakhir aku berjanji tak akan terlambat lagi untuk kedepannya.

Passenger Princess - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang