|||
Lisa, aku ingin memberikan seluruh dunia untukmu, kau pantas mendapatkan kebahagiaan bukan luka dan duka seperti ini, maafkan aku.
Waktu menyembuhkan segalanya dalam hidup, bersabarlah dan semuanya akan baik-baik saja, hanya waktu yang bisa menyembuhkan hatimu yang hancur.
"Bagaimana keadaannya irene ?"
"Masih hanya diam, seperti biasa dia tak akan banyak bicara terlebih disaat hatinya sedang terluka, aku merasa tak becus menjadi seorang kakak bogum, hatiku sakit ingin sekali berkata kasar pada daddy"
Ini bukan salahmu lisa percaya pada kakakmu ini, mommy sangat menyayangimu kau harus percaya itu dan mommy bahkan menginginkanmu. Ucapan daddy kali ini benar-benar menyayat lukanya semakin dalam bahkan daddy seperti menaburkan garam diatas lukanya, itu pasti perih.
"Tak perlu membawanya pulang biarkan dia disini, aku akan meminta beberapa orang untuk menjaga apartement ini, aku akan mengantarmu pulang"
"Aku tak ingin pulang bogum, aku akan menemani lisa"
Bogum menarikku kedalam dekapannya, pria ini yang selalu mendengar seluruh keluh kesahku, pria ini yang kutitipkan seluruh cerita tentang keluargaku, pria yang tak pernah membiarkan orang lain melukai keluargaku terutama lisa, dia adalah bogum.
Pria yang hingga saat ini aku masih belum menjawab permintaanya yaitu menikah dengannya.
"Kau harus pulang, shane dan ayahmu membutuhkanmu"
"Tidak bogum mereka akan baik-baik saja tapi tidak dengan lisa bahkan dia pergi dengan dinginnya seolah mati rasa, kedua bola mata indah itu berkaca-kaca namun tidak jadi mengeluarkan air matanya dihadapan daddy, dia menumpahkan semua saat berada dalam pengaruh alkohol, pasti sangat sakit ketika dia meluapkan dibawah kesadarannya, itu isi hati terdalamnya dia meluapkan melalui tangisan"
"Percaya padaku dia akan baik-baik saja, sekarang kita pulang, temui lisa dan pamit aku tunggu disini"
Pada akhirnya aku menuruti saran bogum, pulang kerumah meninggalkannya disini sendiri di apartement miliknya yang tak diketahui daddy. Aku kembali masuk kedalam kamarnya, duduk disampingnya yang kini sedang menutup kedua matanya.
Dia mabuk kesadarannya memang hilang tapi tidak sepenuhnya. Kau adik tercintaku kesayanganku lisa, aku mengusap surai rambut serta kepalanya, tak ada yang salah denganmu jangan menyalahkan dirimu sendiri, daddy yang harus memperbaiki dirinya bukan kau lisa.
Lisa menahan tanganku saat baru saja aku memberikan kecupan di pucuk kepalanya. Lisa adalah jiwa yang manis jika saja bisa mengenalnya lebih dekat, jika lisa sudah memberikan perhatiannya pada seseorang, aku bisa menjamin seseorang itu akan beruntung memilikinya.
"Maafkan aku irene"
"Untuk apa ?"
"Membuat mommy pergi, kau kehilangan ibumu"
"Dia juga ibumu jangan berbicara seperti itu, semua ini takdir lisa, sekarang kau tidur tenangkan dirimu"
Dia berucap dalam pejaman mata namun kini aku bisa melihat air mata kembali menetes dari kedua sudut matanya.
"Irene"
"Ya ?"
"Bolehkah aku tinggal disini saja, aku tak ingin disana untuk apa, daddy tak membutuhkanku irene mengapa daddy berkata seperti itu padaku"
Aku mendekapnya mengecup pucuk kepala dan dia kembali menangis, aku paham itu pasti sakit, menyedihkan bahkan aku itu menangis karenanya.
"Jangan berani pergi tanpa seijinku lisa, aku tak akan pernah mengijinkanmu sampai kapanpun, dengan atau tanpa daddy menyayangimu ada aku dan shane yang selalu membutuhkanmu, menyayangimu, mencintaimu lisa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Passenger Princess - JENLISA GxG
FanfictionInside fun of Jenlisa Boss Nini Bear