|||
Ada apa dengannya mengapa tak memintaku untuk menjadi sopirnya, apa dia sudah tak membutuhkan jasaku lagi, ponsel ini sepi tanpa panggilan dan pesan darinya.
Apa dia sudah memutus kontrak kami pada freen ? Tapi becky ataupun freen tak mengatakan apapun hari ini padaku saat aku mengambil mobil dikantor.
Setiap hari aku menunggu kabar darinya namun tak ada sama sekali atau mungkin dia sakit ? Apa harus aku mengirimnya pesan terlebih dahulu, ini sungguh menyebalkan.
Bogum menarikku masuk kedalam lift, kami sepertinya akan naik ke lantai 3 lantai paling atas dikantor milik ayahku dan irene, memang hanya memiliki 4 lantai tapi bukan karena tingginya namun luas yang bangunan kantor ini miliki mungkin seluas lapangan sepakbola karena daddy memiliki pabrik sendiri.
Irene mengatakan daddy tak menyukai bangunan tinggi mungkin dia fobia ketinggian maka dia membangun bangunan yang begitu luas.
"Katakan padaku mengapa irene memintaku datang kesini ?"
"Tuan putri sebaiknya kau tanyakan langsung pada kakakmu itu"
Bogum benar-benar selalu menuruti seluruh perintah irene tanpa terkecuali, jika irene mengatakan tidak maka bogum akan mengunci mulutnya rapat atas apapun yang terjadi.
"Irene masih belum menjawab lamaranmu ?"
"Jika sudah aku tak akan berpikir dua kali untuk segera menikahinya dan kau harus memanggilku kakak ipar adik kecil"
"Maafkan aku bogum"
"Untuk apa ?"
"Karena aku irene belum menjawab permintaanmu, aku mendengar kalian berbicara maaf"
Ya, aku tak sengaja mendengar mereka berbicara, alasan mengapa irene masih tak menjawab ajakan bogum untuk menikah terlebih mereka sudah dekat cukup lama, itu karena irene masih ingin fokus pada shane dan terutama padaku, irene mengatakan dia tak ingin membagi kasih sayangnya, mungkin jika dia menikah cepat dia takut jika perhatiannya padaku berkurang, terlebih hubunganku dan daddy yang tak pernah berada dalam kata baik-baik saja.
Aku sebenarnya tak enak hati pada bogum, aku paham dia menunggu irene sangat lama, sekarang hanya karena aku hubungan serius mereka terganggu, meskipun bogum sangat dewasa dan bisa memahami tapi tetap saja perasaanku yang tak baik-baik saja.
"Keluarga irene keluargaku juga, siapa yang irene sayangi maka akupun menyayanginya, kau bukan penghambat, aku cukup memahami situasi kakakmu, sulit berada diposisinya karena dia menyayangi keluarganya, ayahnya, shane terutama kau, jangan menyalahkan dirimu sendiri lisa"
Irene memang tak salah memilih bogum, aku sangat merestui jika akhirnya kakakku melepaskan kembali masa kesendiriannya bersama bogum dan aku bersyukur pernikahan irene berakhir bersama suami pertamanya yang hanya menumpang hidup pada irene, tidak tahu malu.
Sudah kuduga kami berada dilantai atas, berjalan keluar lift masuk kesebuah ruangan tepat disebrang ruangan irene. Setahuku ruangan itu adalah ruangan kosong tak terpakai, kami masuk kedalam dan luar biasa, semua sudah dirubah menjadi sangat nyaman, sebuah ruangan berbeda bergaya vintage, konsep ini sangat mewakiliku yang menyukai model-model kuno seperti mengoleksi barang-barang yang sudah berusia puluhan tahun namun masih terlihat kokoh dan bagus.
Irene tersenyum menatap kehadiranku, dia merangkul pundakku menarikku lebih dekat meneliti setiap detail ruangan ini, jangan katakan kau menyiapkan semua ini untukku irene, aku tak mungkin bekerja disini.
"Kau suka ?"
"Sangat suka kau mendesignya dengan sangat baik tapi jika tujuanmu agar aku bekerja disini sungguh tak perlu irene"
KAMU SEDANG MEMBACA
Passenger Princess - JENLISA GxG
FanfictionInside fun of Jenlisa Boss Nini Bear