|||
Beberapa hari ini ada hal yang aku pikirkan tentang sebuah susu coklat namun bukan tentang jennie melainkan tentang aku.
Setelah permintaan maaf daddy pada kekasihku beberapa hari lalu ada kalimat yang sebenarnya langsung aku sadari namun aku mengabaikannya saat itu. Saat daddy mengatakan jika dia tahu susu coklat juga favoriteku dan darimana dia tahu, tidak ada yang tahu satupun irene ataupun shane bahkan jennie kekasihku sekalipun dan selama dirumah daddy aku sama sekali tidak pernah mengambil susu coklat yang selalu daddy sediakan untuk shane.
Tapi aku membelinya sendiri dan membawanya kekamarku, aku juga memiliki stok sendiri dipaviliunku tidak ada yang berani masuk kedalam sana kecuali maid yang membersihkan ruanganku.
Lupakanlah mungkin aku pernah meminumnya secara tidak sengaja dihadapan daddy bukankah itu tidak terlalu penting, sesuai janji maka aku akan membawa paksa kuma dari sini.
"Aku akan membawa kuma pada jennie hari ini"
"Biarkan ibunya saja yang menjemputnya, kekasihmu akan datang besok dia mengatakannya padaku"
Mengapa harus menahan kuma dan menunggu jennie, bukankah kau tidak ingin kekasihku berada disini, bukankah kau bosan melihatnya, kau tidak suka padanya terutama padaku.
"Tidak perlu aku sudah melarangnya dan dia tidak akan kembali lagi kesini, ayo kuma kita pulang mommy menunggumu"
"Jangan terus melarang dan memarahinya karena kesalahanku, kau tidak perlu melarangnya seperti itu beberapa hari ini dia tidak datang apa karena laranganmu juga, kalian bahkan belum menikah tapi kau sudah berani mengekangnya"
Daddy benar, setelah kejadian hari itu aku tidak mengijinkannya untuk datang lagi kesini, aku menjemputnya tepat waktu dirumah sakit dan langsung membawanya pulang, dia tidak bisa pergi begitu saja kali, aku sadar jika aku memang berlebihan entahlah terjadi begitu saja tetapi bukan maksudku untuk mengekangnya, aku hanya menjaganya.
"Aku tidak memarahinya dan bukan urusanmu jika aku melarangnya"
"Kau masih belum memaafkanku ? Kekasihmu saja sudah mengapa kau tidak bahkan apa yang kau lakukan lebih fatal dibandingkan apa yang tidak sengaja aku lakukan pada kekasihmu itu, jangan bersikap seolah aku melakukan kesalahan fatal bahkan kekasihmu itu masih hidup bisa bernafas lega, lalu menurutmu bagaimana dengan istriku, lisa ?"
Kemana arah tujuan perbincangan ini ? Apa maksud ucapanmu itu daddy ? Kau kembali menyalahkanku atas kepergian mommy, kupikir beberapa hari ini kau sudah merubah sedikit isi hati dan pikiranmu nyatanya tidak, aku benar-benar tidak habis pikir daddy, kau memuakkan.
"Kau membandingkan kesalahanku dengan kesalahanmu ? Bahkan aku tidak tahu apakah kepergian mommy adalah kesalahanku karena menurutku bukan. God ! Kau ingin aku kembali merasa bersalah dan takut padamu ? Kau ingin bebas menyakitiku lagi dengan seluruh kalimatmu itu, kau pikir aku sengaja menghilangkan nyawa mommy ?! Bahkan bukan keinginanku untuk lahir dan hidup, mengapa saat itu tidak langsung membuangku dan katakan pada irene jika adiknya meninggal atau apapun, mengapa menghidupiku hingga aku dewasa seperti ini jika kau hanya terpaksa, kau benar-benar buruk tuan mario, aku tidak akan memaafkan kesalahan kecil yang tidak kau sengaja kau lakukan itu, karena jennie aku sudah memaafkanmu tapi tidak setelah hari ini setelah kau kembali menyalahkanku mengungkit itu semua, aku permisi !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Passenger Princess - JENLISA GxG
FanfictionInside fun of Jenlisa Boss Nini Bear