|||
"Lala honey"
Masih saja tak mendengarku, ini ketiga kali aku memanggil namanya namun telinganya masih saja tuli. Aku tahu dia sengaja mengabaikanku terkurung disini, manusia es mengapa tega sekali padaku, kupikir perjanjian itu hanya sekedar ucapan tapi ternyata benar dia lakukan, mimo kau menyebalkan.
"Lisa !"
"Mimo mimo didinding !"
"Lalisa !"
"Bruschweiler !"
"Manobal ?"
"Yaa lalalalisa Manobal the crocodile mimo girl manusia es terdingin sejagat raya !"
"Oh astaga bayiku ternyata belum tidur, kau memanggilku ? Kau haus bayi ? Tunggu sebentar ok, sebentar mimo siapkan dulu susumu, sebentar sayangku"
"Yaa lisa aku ini ninimu !"
"No no no bayi tak boleh berbicara kasar, diam tunggu sebentar sedikit lagi bersabar ok dan sudah selesai susumu sudah siap"
Lisa berlari seketika menghampiriku yang terduduk diatas ranjang, memang ranjang tapi bukan diatas ranjangku melainkan didalam baby box milik anakku bukan hanya itu, lisa memasangkan beanie hat dikepalaku, kaus kaki dan selimut bayi yang hanya menutupi sebagian tubuhku bahkan bantal dan guling ini terlalu kecil, lisa menyebalkan.
Ukuran baby box ini tidak terlalu panjang namun cukup lebar, aku dan lisa sepertinya bisa tidur didalam sini berdua meski kami harus sedikit menekuk kaki. Aku memang sengaja membeli ukuran besar agar anakku bebas bergerak dan bisa digunakan untuk jangka waktu lama sebelum anak kami bisa tidur dikamarnya dan diatas ranjangnya sendiri.
Lihatlah apa yang dia lakukan mengapa menyebalkan sekali lalalalisa. Dia memberikan susu padaku, isinya memang susu coklat favoriteku namun lisa memindahkan isinya kedalam botol bayi anak kami, kurang ajar sekali bukan dia !
"Ini ambilah cup cup buka mulutmu itu dan berhenti mengerucutkan bibirmu bayi, mulai belajar pegangi botol sendiri ok dan habiskan susumu lalu tidur, bayiku pintar sekali"
"Mengapa memasukkannya kedalam botol bayi lala, susu coklat dalam kotak saja lisaaaa dan aku sedang tak ingin susu aku ingin tidur disana, diranjangku aku bukan bayi mimoooo !"
"Malam ini kau bayi, kau lupa perjanjian kita siapa yang berbuat salah harus mendapatkan hukuman yaitu tidur didalam baby box selama satu malam, bahkan kau yang membuat peraturan itu nini kau memaksaku menandatangani memorandum of understanding yang kau buat itu"
Huh memang benar aku yang membuat MoU itu tapi seharusnya dia iba dan tak benar-benar menghukumku mimo dan memangnya apa salahku, masih saja membahas tentang kepergianku hari ini. Baby JL baik-baik saja dan kami hanya pergi ke salon, menikmati quality time kami, ibu dan anaknya. Lisa sama saja seperti semua orang dirumah ini sungguh menyebalkan.
Perdebatanku dan grandma sore tadi berakhir kembali dengan tangisan dan aku meninggalkan mereka semua kedalam kamar. Bukankah ketiga jiwaku sudah kembali namun jika menyangkut urusan anak mengapa kini aku benar-benar cengeng dan tak dapat menerima ucapan orang lain jika siapapun mengomentari apa yang kulakukan pada anakku, tentang bagaimana caraku merawat, aku sungguh tak bisa menerima itu rasanya hatiku seperti sakit.
Mereka pikir aku tak bisa mengurus anakku tentu akhirnya aku bisa meski sulit di awal dan aku bukan seperti banyak ibu lainnya yang tega melakukan hal buruk pada anaknya saat baby blues menyerang, aku tak membentak anakku, aku tak menjatuhkannya keatas ranjang, aku tak mungkin membuang anakku kedalam tong sampah, tidak sama sekali aku masih waras. Sudah kukatakan sepertinya aku sudah terbebas dari baby blues kurang ajar itu, aku ini nini, jennie dan rubyjane tapi mereka belum menyadarinya, apa harus berubah dulu agar mereka paham jika aku telah kembali, huh menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passenger Princess - JENLISA GxG
FanfictionInside fun of Jenlisa Boss Nini Bear