|||
"Bagus, adikku ternyata sangat cerdas, tidak sulit mengajarimu, bogum pun akan membantumu kau tidak perlu takut, kau hanya perlu bekerja dengan baik"
"Aku akan bekerja dengan baik irene"
"Bagaimana dengan boss nini bearmu, apa kau sudah memberitahunya untuk berhenti menjadi sopir pribadinya ?"
Apa harus ? Sebenarnya berat sekali untuk mengatakan padanya, apalagi setelah beberapa hari lalu dia mengatakan perasaanya padaku dan setelahnya aku memberikan berbagai alasan untuk libur dari pekerjaanku mengemudi untuknya, aku hanya malu tidak tahu harus berkata apa saat bertemu dengannya namun dokter gigi itu seakan tidak tahu malu sama sekali, dia bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apapun diantara kami. Bahkan setiap hari dia masih mengirim pesan padaku hingga detik ini juga.
Boss Nini 🐻
Hari ini alasan apalagi yang kau buat manusia es 😤 kau memakan gaji buta, bisa jemput aku tidak ? Kau menyebalkan aku sudah membayarmu full kau tahu, aku akan mengadukanmu pada atasan yang sama kakunya denganmu itu
Apa dia tidak tahu jika hingga saat ini bahkan jantungku masih berdebar atas pengakuannya dan apa yang kau katakan itu benar nini ?Baru saja dipikirkan dia akhirnya muncul dengan sebuah pesan. Setiap hari dia akan mengirim pesan padaku, biasanya saat aku membuka mata di pagi hari sudah banyak rentetan pesan darinya bahkan tidak jarang dia mengirim voice note padaku, suaranya sungguh seperti alarm berdering sungguh nyaring.
Me 📨
Aku sakit perut nini, aku ijin satu hari lagi.Boss Nini 🐻
Kau sakit ? Kemarin gigi sekarang perut banyak sekali keluhanmu lisa, kau bahkan belum renta, datang padaku aku akan memeriksanya, tidak perlu membayarku, gratis untukmu, asal kau menjemput boss nini bearmu iniMe 📨
Tapi kau dokter gigi niniBoss Nini 🐻
Memangnya mengapa jika aku dokter gigi ? sama saja lalalalisa, aku bisa memeriksa bagian tubuh lain, jangankan perut, hati dan jantungmu saja aku bisa mendeteksinya, masih berdebar tidak ? Pasti masih jangan lupa aku menunggu jawaban YA mu ok
Dia benar-benar tidak memiliki urat malu, bisa-bisanya masih dengan lantang mengatakannya padaku, ya Tuhan."Bisakah aku melakukan dua pekerjaan, disini dan menjadi sopirnya ?"
Irene duduk diujung meja menatapku tajam dengan kedua tangan bersilang di dada, ini bahaya seharusnya aku tidak mengatakannya, matanya itu mengapa menakutkan sekali.
"Lisa, pekerjaanmu mengharuskan untuk fokus dan jabatanmu tidak main-main, sementara ini kau menjadi asistenku membawahi banyak pegawai, menggantikanku saat aku tidak berada dikantor atau memiliki urusan lain, bagaimana bisa kau tetap bekerja sebagai driver online bahkan sopir pribadi"
"Tapi irene aku janji tidak akan mengecewakan, aku hanya mengantar lalu kembali itu tidak akan memakan waktu lama"
Sebenarnya aku tidak berani membantahnya, irene jika dalam mode serius percayalah bogum pun tidak berani hanya untuk mengajaknya berbicara.
"Kupikir justru kau sudah resmi berhenti menjadi sopirnya, beberapa hari ini kau sibuk bersamaku dan tidak menjadi sopirnya"
"Tidak begitu aku hanya sedang meminta ijin saja untuk tidak mengantarnya"
Jawabku terbata dan irene memicingkan matanya menatapku, sudah kuduga dia menangkap kebohongan, sulit berkelit darinya dan sulit untuk lepas dari tatapannya, dia perlahan mencondongkan wajahnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passenger Princess - JENLISA GxG
FanfictionInside fun of Jenlisa Boss Nini Bear