|||
"Stop mimo stop itu ngilu, berani sekali kau menyentilnya lalalalisa !"
"Karena kau tidak bisa diam sama sekali, mundur nini duduk dengan benar bersandar padaku. Bisakah diam, mengapa tubuhmu meliuk-liuk seperti cacing kepanasan"
"Huh ! Bagaimana sesuatu didalam diriku ini tidak kepanasan jika satu tangan nakalmu juga sibuk menggerayangi, itu geli lala ! Ini bukan meliuk dalam artian sesungguhnya mimo, jangan memancingku manusia es hentikan ! Pompa perlahan saja mimo jangan kencang, sudah kukatakan perlahan mimoooo !"
"Tidak bisa perlahan, biarkan saja agar cepat keluar nini. Huh, aku sebenarnya ingin, lalamu sepertinya sudah terpancing nini"
"Yaa ! Tidak boleh terpancing mimo !"
"Tapi---"
"Tidak ada tapi-tapi !"
Lisa benar-benar kurang ajar, dia kembali menarik tubuhku agar bersandar padanya dan bukan aku tak bisa diam tapi itu geli, jangan salahkan aku tangan nakalnya itu yang harus kuikat.
"Jangan kasar seperti itu mimo aku tahu kau rindu bermain dengan milikku yang begitu pluffy seperti japanese shouffle pancake tapi kau harus tetap fokus pada tugasmu kali ini, pompa dengan lembut, Yaa ! Lalisa mengapa menariknya"
"Aku gemas nini. Ternyata kau benar, ukuranmu berubah menjadi lebih besar, oh Tuhan ampuni satu tanganku ini"
Gemas ? Dia mengatakan gemas namun aku yang merasakan ngilu manusia es, lisa tak memahami bagaimana sakitnya saat dia menarik tombol mini ajaib dan lucu yang sepertinya mulai mengeras, lisa menelusupkan satu tangannya kedalam pakaianku dan mempermainkan satu twin sisterku lainnya sesuka hati. Manusia es itu sepertinya sudah dibutakan oleh hawa nafsu, aku melihat sekilas wajahnya dari samping yang mulai memerah, yaa manusia es hentikan wajah mesummu itu.
"Kau tak suka dengan ukuranku sekarang mimo ?"
"Siapa yang mengatakan tidak suka, saat diusap begitu lembut saat dipandang begitu indah bulat padat, ini sempurna nini. Huh ! Isi kepalaku sudah tidak berjalan dengan benar. Kau tidak merasakan bagaimana frustasinya aku saat ini, jika tidak mengijinkanku bertindak lebih maka sebaiknya sudahi saja, cepat keluarkan nini tanganku pegal"
"Yaa mimo tidak boleh sudahi saja ! Kau harus selesaikan tugasmu ini lisa. Bukan aku tidak mengijinkan tapi nanti mimo nanti, tunggu rubyjane muncul kau tidak sabar sekali"
"Dengan nini atau jennie juga tak apa, ayo bermain honey"
"Tidak mimo ! Jangan memaksa lagi, jangan membuatku merebahkan tubuhku dan melucuti pakaianku dengan sendirinya ok"
Lalaku berdecak kesal, dasar buaya betina nakal dan ternyata benar jika seseorang sudah diselimuti hawa nafsu maka mata dan telinganya tertutupi. Manusia es jangan melenceng dari tugasmu, lihatlah dia mengabaikan ucapanku dan dengan sengaja mulai mengecupi leherku, mimo mimo didinding sudah kukatakan jangan bertindak lebih dari ini, itu geli nanti aku ingin !
"Nini satu kaliii saja, bisakah setelah ini kita lanjutkan---"
"TIDAK ! Berhenti mencium leherku, lepas lala lepas. Lalisa berhenti awww honey itu terlalu kencang kau bisa membuat lingkaran merah nanti dan lepaskan satu tanganmu itu jangan memainkannya lisa, pindah posisi duduk didepanku saja cepat lala pindah"
"Jika aku duduk didepanmu, aku tak dapat mengontrol diriku nini, nanti bukan hanya tangan tapi mulutku yang ikut bekerja mempermainkan tombol mini ajaib ini, bolehkah nini ?"
"Tidaaaaak !"
Manusia es berponi ini benar-benar mencari perkara denganku bahkan aku sudah memberikan sikutan di perutnya namun dia tak melemahkan pompaan serta remasan tangannya, lisa habis kau setelah ini.