Passenger Princess 45

3.8K 408 78
                                    

|||


Aku tidak tahu apa maksud daddy, dia membawaku menjauh dari yang lainnya, masuk kedalam mobilnya. Ini pertama kali kami duduk berdampingan sangat dekat dijok belakang. Daddy hanya terus menatapku tidak melepaskan sedikitpun pandangannya dariku, ada apa dengannya kini jangan mengacaukan suasana bahagia yang sedang kami lewati.

"Ada apa dad ?"

"Masih saja memanggilku daddy"

Karena kau ayahku walau bagaimanapun akan tetap begitu, aku tidak bisa menghilangkannya begitu saja tidak sepertimu.

"Kau ingin mengatakan sesuatu padaku ?"

Daddy masih diam tidak membalas pertanyaanku, sesekali aku memalingkan pandangan melalui kaca belakang mobil menatap mereka yang berdiri cukup jauh dari mobil daddy. Mata mereka masih memperhatikan kearahku, terlebih jennie yang kini berada didalam pelukan ayahnya, daddy sempat kembali berkata kasar padanya, aku tidak suka siapapun menyakiti kekasihku.

"Apa kalimatku terlalu kasar hingga kekasihmu itu harus menangis bagaimana dia bisa secengeng itu, bukankah dia yang selalu mencari perkara denganku, ternyata dia lemah, manja. Kau yakin akan menikahi wanita sepertinya"

"Jangan pernah berani berbicara seperti itu, tolong jangan bersikap ataupun berucap kasar padanya juga keluarganya, jangan berani menarik saham apapun dari perusahaan daddy jennie, dia kekasihku yang akan menjadi pasangan hidupku, aku baru saja melamarnya dia tadi tertawa tapi semenjak kau datang semua berubah, kami tadi bersenang-senang tapi tidak sekarang, jangan pernah datang jika untuk merusak suasana, bukankah kau tidak perduli apapun tentangku, pernikahanku bahkan pasanganku, jennie urusanku jangan pernah ikut campur"

"Sekarang kau yang berbicara kasar padaku !"

Duniaku rasanya begitu sunyi, hampa hingga terasa mati, duniaku kosong hanya luka tanpa suka, duniaku muram tanpa tawa namun duniaku berubah menjadi pelangi setelah kehadirannya dan itu jennie. Aku tidak ingin sama sekali mendengar omong kosong ini, membuang waktuku.

"Aku tidak bermaksud berbicara kasar padamu namun kau yang selalu memulainya lebih dulu aku masih menghormatimu sebagai anggota keluargaku, jika tidak ada hal penting lainnya aku kembali kesana dan kau pulanglah sebaiknya istirahat dan satu lagi, aku tahu kau tidak perduli apapun tentangku namun aku hanya ingin menyampaikan sesuatu, aku sudah memutuskan untuk menikah dengannya, tidak apa jika kau tidak bisa bersikap baik padaku tapi tolong bersikap baik padanya juga kedua orangtuanya, hanya dia yang bisa merubah luka menjadi suka hanya jennie bahkan saat aku menangis karenamu dia yang merubahnya menjadi tawa, aku sangat bersyukur Tuhan mempertemukanku dengannya, aku permisi"

Sebetulnya hidupku tanpa sosok kedua orangtua terasa sangat berbeda, di sini rasanya sangat berbeda dihati. Aku tidak tahu rasanya merindukan orangtua, mommy belum sempat memelukku, daddy ada namun dia menolakku.

Dulu di kala irene merasa sedih dan diperlakukan tidak baik oleh orang lain, dia selalu bisa mengadu pada daddy, aku selalu melihatnya bagaimana cara daddy mengusap lembut surai rambutnya, bagaimana cara daddy memberikan ketenangan dengan memeluknya, bagaimana cara daddy memberikan kecupan di pucuk kepalanya, aku iri sangat iri saat itu.

Pernah satu waktu aku dan irene bermain sepeda bersama bahkan disaat aku terjatuh tidak ada reaksi apapun darinya, tidak ada dia bergegas berlari meraih dan memelukku, tidak ada sama sekali.

"Lisa"

Dia menahan lenganku saat aku baru saja membuka pintu, suara itu berbeda bukan amarah namun lembut terkesan lirih ditelinga, pertama kalinya daddy memanggilku dengan lembut seperti itu.

Passenger Princess - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang