|||
"Bersabar nini mobil bahkan belum berhenti jangan meloncat dari mobil, tutup dulu pintunya bayi !"
"Aku mendengarmu mimo jangan berteriak ! Kesabaranku sedang tipis lala biasanya tebal, ayo cepat parkirkan mobilnya lama sekali ya Tuhan lalalalisa M !"
"Sejak kapan kau memiliki kesabaran tebal nini, sepertinya tak pernah sama sekali"
"Pernah, jangan sembarangan berbicara mimo"
"Kapan, jelaskan padaku ?"
"Umh saat aku berusaha mencairkan gunung es dihatimu dan saat aku menunggu jawaban cinta darimu, lalu saat aku sedang mengandung dan melahirkan, 9 bulan aku sabar dan 2 jam aku menunggu kelahiran, itu waktu cukup lama mimo"
"Ck, melahirkan itu kodrat nini, berbeda !"
"Pokoknya sama saja, ayo cepat mimo mengapa lama sekali hanya untuk masuk kedalam garasi, apa kau tak lulus tes mengemudi lala"
Sembarangan sekali jika bicara, aku lulus murni dengan keahlianku, kau yang lulus melalui jalur ninja dengan uang pelicin. Apa dia hilang ingatan bagaimana bisa melupakan bagaimana aku mengemudi untuknya dihari pertama kami bertemu.
Tubuhnya tak sabar sama sekali, kedua tangan tak henti memukul tipis dashboard, niniku ingin cepat turun dan melesat menemui ibunya, jika untuk bergosip saja dia memiliki semangat tanpa batas.
"Kau bersemangat hanya untuk menyebarkan gosip, itu berita bohong nini"
"Belum tentu bohong, bagaimana jika apa yang kita lihat menjadi kenyataan suatu hari nanti, bagaimana jika kejadian didalam lift tadi menjadi awal bermunculnya bunga-bunga bermekaran dan kupu-kupu saling berterbangan diperut rata diana juga diperut menggembung daddymu, kau akan mendapatkan ibu baru lala"
"Yaa ! Tak akan pernah, jangan bicara seperti itu nini !"
"Yaa mimo kau memarahiku ?!"
Dia memukul bahuku dengan dengusan kesal, karena kau menyebalkan. Ucapan adalah doa jangan berucap seperti itu, jangan sampai apa yang kau ucapkan itu menjadi kenyataan dan tak mungkin bukan daddy bersama diana.
Berita hangat yang akan dibagikan nini pada mommy adalah tentang apa yang kami lihat didalam lift tadi saat kami akan pulang.
Aku sebenarnya cukup kesal, ini tentang daddy dan diana. Mengapa harus sedekat itu, mengapa harus begitu perhatian, aku dan niniku melihat dengan jelas, awalnya kami pikir jika daddy sedang mencium diana karena saat pintu lift terbuka tubuh tinggi besar daddy menutupi tubuh diana dan daddy memiringkan kepala, niniku bahkan sempat mengambil gambar mereka dan memang terlihat mesra juga intim. Tapi ternyata dugaan kami salah, daddy sudah menjelaskan jika daddy hanya membantu diana yang tersedak itu saja.
Tapi hingga detik ini perasaan serta isi kepalaku tak bisa berhenti memikirkan mereka terlebih daddy yang akhirnya memberikan tumpangan pada diana hingga apartmentnya, bukan hanya itu hatiku semakin panas karena nini terus saja mengoceh dengan hasutan tentang bagaimana jika ternyata keduanya memiliki hubungan, dia memang benar-benar ratu gosip, aku sebal jika nini sudah berada dalam ocehan berita yang belum jelas kebenarannya.
"Maaf nini tapi aku tidak memarahimu ok, hanya sedikit kesal. Jangan berbicara seperti itu, daddy tak mungkin menikah lagi, tidak ! Bahkan dengan diana"
"Bagaimana jika terjadi ? Mungkin saja bukan, diana cukup cantik anggap saja daddy mertua adalah om om berhidung belang yang mencari daun ketumbar muda"
"Jennie rubyjane M jangan sembarangan bicara !"
"Aku belum selesai mimo, mungkin saja bukan daddy mertua itu sebenarnya kesepian, dia juga butuh pelukan hangat seorang wanita dan secara tak sengaja muncul diana. Sepertinya target diana berubah, dia tidak lagi menginginkan emas melainkan tambang emas, woah mimo tapi aku tak ingin dia menjadi ibu mertuaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Passenger Princess - JENLISA GxG
FanfictionInside fun of Jenlisa Boss Nini Bear