|||"Kau masih tidak ingin berbicara dengan daddy dan mommy"
Aku menggelengkan kepala, sedari tadi aku menjawab hanya dengan gerakan bukan ucapan seperti bahasa isyarat, aku terpaksa turun kedapur karena aku ingin buah potong dan mommy tidak membuatkannya untukku, perutku tidak henti berteriak. Sudahi gengsimu jennie ayo isi perutmu ini, cacing diperutmu juga butuh makan seperti itu cacing diperutku berbicara, maka dari itu aku harus melakukannya sendiri, tapi sedari tadi keduanya justru mengikutiku sekarang duduk dikursi bar memperhatikanku mengupas dan memotong buah.
"Kau lapar ?" Aku tidak menjawabnya, tentu saja jika seseorang mencari makanan itu berarti perutnya harus terisi, aku tidak menatap keduanya, hanya buah dan pisau yang menjadi pemandanganku. Biarkan saja, biar mommy dan daddy semakin tahu jika aku juga bisa marah
"Nini bicara saja mengapa hanya mengangguk dan menggeleng kepala hentikan marahmu itu ayo bicara"
"Tidak mau !"
Yaa ! Mulut bodoh mengapa aku menjawabnya, aku hanya berdecak kesal sementara daddy dan mommy menertawakanku, itu tidak lucu sama sekali.
"Nini"
"Aku tidak ingin bicara dengan mommy dan daddy, kita masih perang dingin sebelum kalian merestui hubunganku dan kekasih manusia esku, lalalalisa"
Keduanya menghela nafas kasar kini mulai serius untuk mengajakku berbicara, malas sekali pasti mereka membujukku kembali untuk melupakan lisa, itu tidak mungkin bahkan kami baru saja berkencan dan merencanakan menikah. Aku kembali mengerucutkan bibirku, segala hal tentang lisa selalu membuatku terharu.
Sebenarnya bukan kami yang merencanakan menikah, itu hanya ada didalam pikiranku saja. Aku akan mengambil langkah cepat, secepat kilat karena jika menunggu manusia es itu akan memakan waktu lama, kepekaannya sungguh dibawah rata-rata, bodohnya aku justru sangat mencintainya.
"Nini dengarkan kami---"
"Dia orang baik, dia sangat tulus menyayangiku, selama kami berkencan dia sama sekali tidak pernah membiarkanku mengeluarkan uang atau membayar apapun, dia yang selalu mengeluarkan uang, dia bertanggungjawab, bahkan seharusnya kami saling berbagi namun dia yang justru selalu memberi padaku, pertama kalinya aku jatuh cinta pada seseorang itu hanya lisa, tidak seperti pada mantan kekasihku dulu, dia berbeda mengapa kalian tidak menyukainya"
"Siapa yang mengatakan jika kami tidak menyukainya, kami justru menyukai lisa kami kagum padanya, kau benar dia sangat baik nini, daddy bangga melihatnya bekerja apapun demi mencukup kebutuhan hidupnya, yang daddy pikirkan itu masa depanmu dan satu lagi daddy kasihan padanya dia bekerja keras untuk membiayai kehidupannya dan justru sekarang harus membaginya denganmu, kau paham maksud daddy ?"
Aku sebenarnya paham, tapi bagaimana lagi aku mencintai lisa, yasudah lain kali aku yang akan bersikeras untuk membayar apapun, bergantian saja tidak harus selalu dia, lisa akan menurut pada boss nini bearnya.
"Aku paham dan akupun tidak pernah meminta macam-macam dia yang selalu memberi dan masa depan tidak ada yang mengetahuinya daddy, kita tidak tahu besok lusa akan menjadi seperti apa, siapa tahu dia mendapatkan durian runtuh, mendapat pekerjaan bagus atau menjadi bos besar, we never know, jangan meremehkan kekasihku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Passenger Princess - JENLISA GxG
FanfictionInside fun of Jenlisa Boss Nini Bear