|||
"Mimoooo, Lala honey ?"
Panggilangku tidak berguna karena bukan lala honeyku yang ada disini. Aku berdiri diambang pintu menghentikan langkahku saat kulihat bukan lisa yang berada diruangannya, bahkan dia tak kulihat ditiap sudut ruangan ini namun satu orang yang juga mematung akhirnya melihat kedatanganku.
Diana blues syndrome itu mengapa ada diruangan lalaku, dia terlihat sedang merapikan berkas dan barang-barang dimeja lalaku. Kau itu sekretaris bukan pembantu jika ingin bekerja seperti itu biar kupekerjakan kau dirumahku menjadi asisten bibi jung saja.
Kurasa dia mulai melancarkan aksi mencari perhatian lalaku, apa merapikan meja kerja lisa adalah sebagian dari pekerjaan atau kebiasaannya, wanita black magic itu mencurigakan, aku akan mengawasimu lihat saja. Ini kesempatan untukku berbicara dengannya face to face tapi dimana lisa mengapa tak kulihat dimanapun atau dia berada diruang istirahatnya atau dikamar mandi tapi mengapa lama sekali mimo.
"Selamat siang Mrs. Jennie"
Diana blues syndrome pemilik senyum palsu, aku tahu kau itu hanya berpura-pura ramah dihadapanku. Kau pikir aku tak tahu apa yang sudah kau katakan pada lalaku, itu tidak sopan mengungkapkan perasaan pada seseorang yang sudah berkeluarga, jangan menjadi perusak rumah tangga orang lain itu berdosa kau tahu.
"Dimana teman hidupku ?"
Biar jelas kedua telingamu itu mendengar jika yang aku cari itu bukan hanya sekedar lisa atasanmu tapi teman hidupku selamanya namun lihatlah dia menggulum senyumnya dengan dahi yang mengkerut. Yaa ! Kau menertawakanku atau memang kalimatku yang terlalu kekanakkan ? Aku itu serius mengapa dia menahan tawanya, tidak sopan sama sekali. Baiklah, tidak boleh seperti ini ok, aku harus menjadi jennie saat ini. Ayo berubah, nini keluar dari tubuhku terlebih dahulu biarkan jennie mendominasi sekarang.
Huh mengapa sulit sekali mengusir anak nakal bernama nini ini, baiklah jika tak ingin pergi, bersikap dewasa untuk saat ini ok.
"Maksudku dimana lisa ?"
"Lisa sedang---"
"Lisa ?"
Tentu saja aku harus mempertanyakan mengapa dia memanggil lisa hanya dengan nama, itu tidak sopan. Lisa itu atasanmu, kau memiliki batasan. Aku meletakkan tas dan paperbag berisi makanan favorite lalaku dimeja tapi kemana dia sekarang, bukankah kita akan makan siang bersama mimo ! Apa kau melupakan janji kita.
"Lisa itu atasanmu dan kau memanggilnya hanya dengan nama lisa, jika aku tak apa memanggilnya lisa, the crocodile mimo girl, manusia es, honey, lala bahkan mimo karena aku pasangan hidupnya, satu-satunya. Panggil dia dengan lebih sopan, kau itu sekretarisnya dan dia pemilik gedung tempatmu bekerja"
Aku berjalan melewatinya dengan kedua tangan terlipat di dada, duduk dikursi kebesaran lisa menatap satu persatu barang dimeja termasuk beberapa bingkai foto yang sengaja kuletakkan disini, satu frame memuat fotoku dan lalaku yang begitu romantis karena manusia es mencium pipiku meski aku memaksanya saat itu dan satu lagi foto kami bertiga yaitu aku, lalaku dan baby JL tapi kurang ajarnya dari semua barang yang dia rapikan dimeja mengapa hanya dua frame itu yang berbeda.
Yaa ! Kurang ajar, sudah jelas bukan jika wanita black magic ini memang akan merusak hubunganku dan lalaku, dia memposisikan dua frame itu saling berhadapan merapat bahkan hingga tertutup, dia tidak meletakannya dan menatanya dengan cantik seperti barang-barang lainnya, apa maksud semua ini diana !
"Lisa yang memintaku memanggilnya hanya dengan nama"
Aku menghentikan kegiatanku dengan kedua bingkai foto ini, mendengar diana berucap begitu santai dan cukup berani dihadapanku. Aku jelas mendengar kalimat yang dia ucapkan itu, lisa tak melarangnya hanya dengan memanggil nama, apa maksud semua itu mimo ? Wanita ini sepertinya sudah mulai menebarkan banyak pesona untuk menarik perhatian manusia esku. Diana bahkan tersenyum dalam ucapan menantangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passenger Princess - JENLISA GxG
FanfictionInside fun of Jenlisa Boss Nini Bear